Lembar 2

3K 428 6
                                    


Hyunjin mengerang kesal, saat ia lagi-lagi harus merevisi tugas paper yang diberikan oleh dosennya. Hampir setengah hari ia berada di sebuah the flash cafe. Bahkan, hari itu matahari hampir menyembunyikan wujudnya. Berganti dengan pekatnya malam.

Tiga cangkir cokelat panas serta dua subway hot dog tak cukup untuk menggantikan rasa frustasinya. Hyunjin akhirnya memutuskan menyeret lagi kakinya untuk memesan hot dog dan vanilla late. Kali ini ia ingin minum kopi.

Setelah selesai dengan pesanannya, ia mengecek ponselnya. Dua belas panggilan tak terjawab juga tiga pesan dari kekasihnya, ponsel Hyunjin sedang dalam mode silent. Ia terlalu fokus mengerjakan revisinya.

Jempol Hyunjin aktif membuka pesan singkat dari kekasihnya.

Ma hubbi 💕

Kamu dimana, sayang?

Sibuk ya?

Kakak mau jemput kamu.

Hyunjin terkekeh saat membaca kalimat manis dari kekasih tampannya. Ia mengetik balasan untuk Minho.

Hyunjin

Di The Flash cafe kak. Kesini gih, bantuin aku ngerjain tugas :(

Send

Setelah mengirim balasan, Hyunjin menyeruput vanilla late miliknya. Jari-jarinya kembali menari diatas keyboard laptop.

Sial!

Hyunjin mendengus kesal. Jika ia tahu dosen yang mengampunya itu memberikan tugas sesulit itu, mana mau Hyunjin mengambilnya.

Percuma jika ia hanya mengeluh tanpa mengerjakan tugasnya. Nilainya pasti juga tidak akan keluar.

Hyunjin kembali berkutat pada referensi buku yang ia ambil. Mengetik ulang disana. Sambil sesekali memejamkan matanya.

"Cantik?" Hyunjin mendongak, mendapati seorang pemuda asing yang berdiri di depannya. Sembari membawa satu gelas cokelat panas di tangannya. Hyunjin mengernyitkan dahinya. Heran, mengapa pria di hadapannya itu memanggil cantik?
Hyunjin laki-laki, jika ia tidak lupa.
Sepertinya otak pria di depannya itu bergeser satu perempat sendok, hingga tidak membedakan mana yang cantik, dan mana yang tampan.

"Siapa yang kamu panggil cantik?" Hyunjin bertanya, pemuda asing itu menyunggingkan senyum manisnya.

"Kamu, sweety." pemuda asing itu menarik salah satu kursi yang berada di hadapan Hyunjin. Mendudukkan dirinya disana.

"Aku nggak kenal kamu, maaf." Hyunjin berkata canggung. Rasanya canggung sekali ketika orang asing tiba-tiba duduk di depannya. Minho akan datang, ia tidak ingin berdebat lagi dengan kekasihnya. Hyunjin mencintai kekasihnya, sungguh demi apapun. "Sebentar lagi pacar aku kesini, kamu bisa pergi?" Hyunjin dengan halus meminta pergi pemuda itu. Namun, bukannya pemuda itu pergi, ia justru menyeruput cokelat panasnya.

"Kenalin, Christopher Bang Chan. Kamu, Hyunjin kan?" Hyunjin membulatkan matanya. Berpikir dari mana ia tahu namanya? Padahal mereka sama sekali belum pernah bertemu. "Aku tinggal di sebelah apart kamu."

Ah, Hyunjin tahu sekarang. Ternyata pria yang tinggal di sebelah apartemen miliknya adalah pria menjengkelkan seperti ini. Rumor yang Hyunjin dengar, pria itu pemilik perusahaan. Mengapa ia bisa bebas berkeliaran disini. Hyunjin jadi meragukan, apakah sebenarnya pria di depannya ini hanya seorang pengangguran?

"Kamu ngapain disini?" sialan, mulut Hyunjin salah menanyakan!
Lihat saja, pria di depannya itu justru tertawa terpingkal. Pasti ia mengira, jika dia mahasiswa bodoh yang menanyakan suatu hal dengan jawaban retorik.

"Ini tempat umum, sweety. Tentu aku boleh berada disini kan?" benar dugaan Hyunjin. Pria itu bahkan sedikit menyunggingkan senyuman mengerikan. Hyunjin pikir, ia tidak asing dengan bibir yang melengkung keatas seperti itu. Terkesan sangat menyeramkan, di balik hoodienya.

"Kamu pria lantai dua?" Chan terkejut. Walaupun Hyunjin tidak tahu siapa pria di balik hoodie dengan tudung, Hyunjin yakin jika pria di hadapannya ini adalah pria yang sama saat ia bertemu dengannya di lantai dua.

Tanpa menjawab pertanyaan Hyunjin, Chan justru bangkit dari duduknya. Ia mengusap lembut surai Hyunjin. Membuat pria manis itu berdecak sebal.

"Aku akan memotong tanganmu kalau berani nyentuh aku lagi." Chan terkekeh.

"Manis sekali." puji Chan. "Aku duluan, sweety. Kita akan bertemu lagi dalam waktu dekat." Chan menjauh dari Hyunjin. Keluar cafe meninggalkan Hyunjin yang sedang dihampiri oleh kekasihnya.

"Aku antar pulang, sayang." Minho membereskan kekacauan yang Hyunjin perbuat. Kertas dan laptopnya sudah ia masukkan ke dalam tasnya.

"Kak Minho lama! Aku kan jadi sebel." Hyunjin meracau, membiarkan Minho yang mulai memasukkan barang-barangnya ke dalam tas Hyunjin.

"Maaf, sayang. Tadi ada rapat dadakan. Kakak jadi lama jemput kamunya."

"Besok kalau kak Minho ada urusan lagi, harus ngabarin aku!" Minho mengernyit heran. Ini bukan Hyunjin yang ia kenal. Hyunjin-nya akan lebih manis bahkan saat ia terlambat untuk menjemputnya, jika Hyunjin sedang mengerjakan tugas.

"Kamu kenapa, boy? Ada yang salah?" mereka berjalan beriringan menuju mobil Minho yang terparkir tak jauh dari cafe.

Hyunjin tiba-tiba duduk di pangkuan Minho saat mereka memasuki mobilnya. Menyambar bibir tipis kekasihnya. Mendominasi setiap lumatan yang ia hasilkan. Minho hanya terdiam, membiarkan kekasihnya mengambil alih kendali pada dirinya. Ia membuka mulutnya, mempersilakan Hyunjin bermain di rongga dalamnya. Mengetuk deretan gigi Minho, dan melilit lidahnya.

"Eumpphh- Nghh- "
Lenguhan kecil keluar dari bibir Hyunjin. Ia berakhir dengan gigitan kencang pada bibir kekasihnya. Melepas pagutan mereka. Dan menyandarkan kepalanya pada bahu Minho.

"Ada apa?" tangan Minho aktif menelusup pada kaos Hyunjin mengusap sensual punggungnya. Kembali menimbulkan desahan-desahan kecil yang mengalun indah tepat di telinga Minho. Membuat Minho menggigit gemas leher kekasihnya.

"Pria yang berada disamping apartku, tadi nemuin aku. Dia dengan kurang ajarnya, ngusap kepala aku, kak. Aku nggak suka disentuh sama pria lain selain kakak." kali ini Minho mengerti, mengapa kekasihnya itu bertindak agresif. Ia hanya melampiaskan rasa kesalnya pada Minho.

"Tak apa, aku disini." Minho memeluk erat tubuh Hyunjin. Menyalurkan rasa ketenangan disana. Hyunjin bahkan sangat berterima kasih saat kekasihnya justru merengkuh dirinya dengan erat. Itu, cukup untuk mengembalikan mood Hyunjin. []

-RION-

[3] Crazy In love {ChanJin} Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang