6 years ago.Tidak seperti biasanya, taman belakang sekolah menengah pertama kala itu cukup ramai dengan siswa-siswa remaja yang berdiri mengitari sebuah hiasan berupa balon dan bunga mawar berbentuk hati di tengah-tengah. Mereka membentuk lingkaran besar, mengelilingi hiasana, menanti suatu moment yang akan terjadi setelahnya.
Ketua OSIS memberikan pengumuman sejak dua puluh menit yang lalu. Christopher Bang Chan. Suaranya menggema melalui speaker ke seluruh penjuru sekolah. Menyuruh mereka untuk berkumpul, walaupun mereka juga tidak tahu apa tujuannya.
Termasuk Hyunjin yang dengan semangat memperhatikan Chan. Tersenyum manis kearahnya, setelah ini Hyunjin pasti akan mendapatkan makan besar. Itu bisa dilihat saat Chan membuat kejutan besar, Hyunjin sudah pasti sangat bahagia, pria yang selama ini sudah ia anggap sebagai 'kakak' akan melepas masa lajangnya.
Chan tidak tahu saja, saat Hyunjin diam-diam menyukai seorang gadis bernama Ryujin. Gadis cantik yang selalu duduk manis di dalam kelas. Ia tidak pernah membeberkan perasaannya kepada siapapun. Hyunjin bahkan dengan senang hati akan menyimpannya sendiri.
"Oke! Karena kalian sudah berada disini sejak tadi, maka aku akan menyampaikan tujuan awalku." Chan menjeda kalimatnya, menatap sekilas Hyunjin yang masih mempertahankan senyuman indahnya. "Aku menyukai seseorang." suara gemuruh tepuk tangan mengiringi, Chan tertawa bangga saat mendapat respon yang sangat antusias dari mereka. "Seseorang dengan senyuman cantiknya, hanya saja. Aku peringatkan kepada kalian, jika setelah ini kalian akan mengucilkannya, maka aku tidak akan tinggal diam, paham?" ketua OSIS itu sangat berpengaruh bagi siswa yang berada disana, ucapan yang keluar dari mulutnya mutlak.
"Hwang Hyunjin," Hyunjin melunturkan senyumannya saat suara Chan kembali mendominasi keramaian. Semua siswa tetap diam, mereka terkikik geli saat Chan menyebut nama Hyunjin. "Let me be every part in your life, sweety. Sini cantik, aku akan memperkenalkan dirimu sebagai kekasihku mulai saat ini." tangan Chan terayun, memberi isyarat agar Hyunjin mau mendekat kearahnya. Tak ada yang berani mengusik, mereka hanya diam sembari berbisik pada teman sebelahnya.
"Kak Chan! Jangan sinting! Aku normal!" Hyunjin berteriak nyalang. Tentu ia normal, saat ia masuk sekolah menengah pertama tingkat akhir, Hyunjin baru merasakan perasaan cinta. Ryujin selalu memenuhi ruang otaknya. Jantungnya bahkan berdetak kencang saat ia menatap gadis yang ia dambakan.
Chan menyunggingkan senyum miringnya. "Hyunjin. Kamu akan malu kalau nggak menerimaku sebagai kekasihmu." Hyunjin menggeleng kencang, ia mundur secara perlahan, dimatanya saat ini, Chan yang berdiri disana bukan Chan yang ia kenal. Ia lebih mirip dengan monster.
"Hyunjin, turuti saja kemauannya. Kalau kamu nggak nurutin Chan, kamu bakal diamuk sama penggemarnya." Felix berbisik lirih, mencekal pergelangan tangan Hyunjin yang hampir saja melarikan diri.
"Tapi aku normal, Felix! Aku nggak mau sama kak Chan! Aku maunya sama Ryujin!"
"Turuti aja kemauan kak Chan dulu, ini cuma formalitas. Kalau kamu udah nggak suka sama kak Chan, kan kamu bisa putus dari dia." Hyunjin menghela napas, mengangguk lemah dengan saran Felix. Kakinya melangkah ragu mendekati Chan yang masih tersenyum dengan hangat, tangannya membawa satu buket bunga mawar merah, serta kotak beludru.
Hyunjin mendengus, ia mencebikkan bibirnya kesal. Menatap dalam iris Chan.
"Habis ini kita putus, kak! Ini formalitas aja kalau bagi aku," Chan tidak menjawab. Ia diam, namun masih tersenyum hangat. Tangan besarnya terulur, mengusap sayang surai Hyunjin. Membuat siswa lain memekik tertahan.
"It's ok, if you don't come to me, but you'll always remember with your punishment, boy." Chan menyeringai lagi. Ia menyerahkan buket bunga yang dibawanya. Hyunjin tersenyum dengan paksaan. Tangannya meraih bunga yang Chan bawa. "Kalau pun kamu nggak nganggep aku jadi kekasihmu, kamu bakal jadi slave aku, cantik." Hyunjin membulatkan irisnya, saat tangan kokoh Chan yang tiba-tiba membalikkan tubuh mungil Hyunjin menjadi membelakanginya. Tangannya dengan telaten memasangkan sebuah liontin pada leher jenjang Hyunjin. Iseng, Chan menghirup dalam aroma top notes dari jeruk yang menguar dari leher putih Hyunjin hampir membuatnya hilang kendali.
KAMU SEDANG MEMBACA
[3] Crazy In love {ChanJin}
Fiksi Penggemar"Let me be every part in your life. Cause the best gift for me is you." 🚨 WARNING: ✔️ Will be contain RATE M ✔️ Don't judge if don't like, just leave this book ✔ Crack Pair of ChanJin