💦Ali & Surat Warisan dari Angkasa💦

2.8K 169 13
                                    

          Mereka berlari menghampiri Ali.Mereka membungkuk di samping Ali.Mereka menguncangkan Tubuh Ali.
"Ali,Lo kenapa Li Bangun Li" Ucap Dhito Panik.
"Ali,Bangun kamu Kenapa" Ucap Prilly panik.
"Ady bangun Dad" Ucap Hujan menangis menguncangkan tangan Ali.
"Telepon Ambulance sekarang" Ucap Angkasa Panik memangku kepala Putranya.
            Hema langsung berdiri dan Menelpon ambulance.Hema melihat Polisi Sudah membawa Mayat Naya keluar dari Rumah Bagas.Polisi juga menghampiri mereka dan Membawa mayat Bagas keluar dari rumah Andra.Semua Tamu Sudah berlari ketakutan Mendengar Asik tembakan itu.Tiba Tiba Para Suster dan Perawat mendorong Brangkar ke dalam Rumah Andra.Angkasa,Angga,Hema Dhito dan Rama mengendong Ali dan Membaringkan Tubuh Ali di Brangkar.Mereka mendorong Brangkar Ali menuju Ambulance.
Hujan menangis di pelukan Prilly melihat Ali tak sadarkan Diri.Prilly juga menangis Ali tak sadarkan diri.
Mereka memasukkan Brangkar Ali ke dalam Ambulance.
"Lebih Baik Dhito,Hema dan Rama kalian Antar Prilly dan Teman temannya ya" Ucap Angkasa.
"Tapi Om kita Mau nemani Ali" Ucap Rama.
"Saya Ngerti,Tapi lebih baik Kalian pulang aja,Karena saya Tau Pacar Pacar Kalian,Prilly dan Hujan pasti Sangat Syok melihat Kejadian Tadi,Biar Saya dan Bintang yang Urus Langit,Kamu Bulan lebih baik Kamu Pulang,Kasihan Pelangi di rumah sendirian" Ucap Angkasa.
"Nggak Pa,Bulan mau temani Langit,
Soal Pelangi ada Bik Anti yang menjaganya Pa" Ucap Amelia.
"Kalau kamu tetap mau ikut ya udah nggak apa apa" Ucap Angkasa.
"Ya udah Om,Kita pulang,Tapi kalau Ada kabar dari Ali tolong beritahu kami ya Om" Ucap Prilly.
"Iya,Prilly Om akan beritahu tentang Kondisi Ali ke Kalian" Ucap Angkasa.
               Angkasa berjalan menghampiri Hujan.
"Hujan,Jangan Nangis ya,Hujan Harus berdoa ya semoga Daddy Baik Baik aja" Ucap Angkasa.
"Iya Opa" Ucap Hujan.
             Angkasa pun masuk ke dalam Ambulance bersama Amelia dan Angga.Ambulance pun berlalu meninggalkan Rumah itu.Prilly dan Lainnya menaikin Mobil Hema dan Dhito.Hema dan Dhito pun mengemudikan Mobil mereka meninggalkan rumah itu.
        
            Beberapa Saat Kemudian.
         Angkasa,Angga dan Amelia mendorong Brangkar Ali menuju Ruang ICU bersama Para Suster.
Para suster mendorong Brangkar Ali masuk ke ruang ICU.Salah Satu Suster itu menahan Mereka yang hendak masuk.
"Kalian lebih baik tunggu di luar ya" Ucap Suster.
            Angkasa,Amelia dan Angga melangkah Mundur dari ruang ICU.
Mereka duduk di kursi tunggu.Suster menutup pintu Ruang ICU.
"Sebenarnya Langit sakit Apa,Kenapa Bagas sebelum Meninggal,Bilang kalau Ali harus sembuh,Maksudnya apa" Ucap Angkasa takut kalau ternyata Putranya Menderita penyakit Parah.
"Bintang juga nggak tau Pa,Belakangan Ini Bang Langit sering kayak gitu,Waktu kemah 4 Bulan yang Lalu,Pas Kak Prilly hampir di perkosa Orang,Bang Langit langsung marah dan Mengoles luka di tubuh Orang itu dengan Pisau,Hampir membunuhnya,Ya Bintang tau Bang Langit emang Pemarah,Tapi dia nggak mungkin sampai Nyakitin Orang,Dia paling memukul Orang itu dan membentaknya,Setelah Bang Langit hampir membunuh Orang itu,Dia kayak menahan Rasa sakit di kepalanya dan Pada Akhirnya Bang Langit pingsan,Setelah Bangun dari pingsannya,Dia nggak ingat Apa yang di lakukannya,Kemarin Waktu Bintang Ke kamar Bang Langit,Bintang menemukan sesuatu Pa" Ucap Angga mengingat Kejadian Kemarin.
"Menemukan Apa" Tanya Angkasa penasaran.
              Angga mulai menceritakan Soal kejadian kemarin.

           Ali dan Angga asik mengobrol dan Tertawa.Ali mengingat sesuatu.
"Oh iya Bang Langit lupa kasi lo Minum,Kasihan Adek Gue kehausan" Ucap Ali.
"Itu lah Bang Langit jahat Benar Sama Adeknya Sendiri,Nggak Disuguhin Minuman Kek Apa Kek" Ucap Angga Kesal.
"Banyak Bacot Lo Bocah,Ya Udah Gue bikin Minuman Dulu" Ucap Ali hendak Berdiri tapi Angga menahannya.
"Kan Banyak Pelayan,Ngapain Abang Bikin Seorang" Ucap Angga.
"Heh Manja,Walaupun Ada Pelayan Kita punya Tangan Masih Normal dan Kaki yang masih Normal,Ngapain Kita Harus Repotin Pelayan" Ucap Ali Berdiri dan Hendak Melangkah Keluar dari Kamarnya.
"Bang Keluarin Semua Cemilan Lo Bang" Teriak Angga.
"Udah Di Kasi Hati Minta Jantung lo" Teriak Ali.
"Lah Bintang Kan Nggak minta Jantung tapi Cemilan" Ucap Angga tertawa.
"Bacot Lo bocah" Teriak Ali berjalan keluar dari Kamarnya.
             Angga tertawa kecil mendengar teriakan Abangnya.
"Abang nggak pernah berubah ya" Batin Angga.
            Angga tidak tau ada yang berubah dari hidup Ali.Angga berdiri dan Berjalan melihat Kamar Ali yang bak kerajaan.
"Ternyata Kamar Bang Langit disini lebih besar ya,Dari pada Kamar nya Bang Langit di rumah" Ucap Angga.
           Angga membuka lemari dan melihat Semua pakaian Ali mahal mahal semuanya.Angga pun menutup pintu lemari.Angga membuka semua laci kamar Ali.Angga melihat gelang pemberiannya masih Ada dan masing di simpan sama Ali.Angga membuka sebuah laci di bawah cermin.Dia terkejut Melihat 1 Botol Obat dan Suntikkan.Angga mengambil suntikkan itu.
"Ini Bukan Suntikkan Narkoba tapi Ini Tepatnya Suntikkan Penenang,Bang Langit Buat Apa simpan Suntikkan Penenang dan Obat Penenang" Ucap Angga Bingung.
              Angga tak sengaja melihat Sebuah surat dari rumah Sakit dan ini Adalah Surat Rumah sakit Di London.
Angga Hendak membuka Surat Itu dan hendak membaca Surat itu.Tiba tiba Ada mengambil Surat dan Obat Penenang serta suntikkan Penenang itu.Angga terkejut melihat Ali memasukkan Ketiga benda itu ke lacinya.
"Bang Sejak kapan Abang konsumsi Obat Penenang dan Sejak Kapan Abang gunakan suntikkan penenang" Ucap Angga.
"Enggak,Itu bukan Punya Abang,Tapi punya Ayah Bagas" Ucap Ali berbohong.
            Angga melihat raut wajah Ali yang berubah dia tau Ali berbohong.
"Apa yang di sembunyikan Abang dari Angga" Tanya Angga.
"Abang nggak menyembunyikan apa apa kok,Abang cuman pengen menanyakan satu pertanyaan" Ucap Ali.
"Bang Langit mau tanyakan Apa" Tanya Angga.
"Kalau Abang nggak sesempurna  Dulu lagi,Apa lo bakal terima Abang" Tanya Ali Terdengar Lirih.
"Maksudnya Bintang nggak Ngerti" Ucap Angga Bingung.
"Udah Lupakan Aja,Pulang sana lo,Kerjakan apa yang Tadi gue bisikin" Ucap Ali.
"Lah gue belum minum udah di usir Aja" Ucap Angga.
"Nich cepat minum" Ucap Ali memberikan Orange Juice ke Angga.
            Angga meminum orange juice itu sambil menatap Ali curiga.Angga bisa melihat gerak gerik Ali yang gelisah.Angga selesai meminum Orange Juice itu.Ali langsung mengambil Gelas itu dan Menaruhnya di atas Meja.Ali langsung narik Tas Angga.Ali memasukkan semua cemilannya ke dalam Tas Angga.
"Sekarang Lo Pulang,Kerjakan Apa yang Gue bilang tadi,Kalau sampai Lo Gagal gue tonjok lo" Ucap Ali merangkul Bahu Angga.
              Ali menarik Angga keluar darik Kamarnya.
"Ini sich lo Ngusir Gue Bang" Ucap Angga.
"Daripada Gue suruh Bodyguard yang ngusir lo" Ucap Ali.
             Ali merangkul bahu Angga berjalan menuju tangga dan Mereka berjalan menuruni tangga sambil berdebat.Karena Angga tidak Mau pulang Tapi Ali tetap suruh Pulang.

Love For You (💥END💦)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang