💥Kebahagiaan Sederhana & Rasa Bersalah Hema💦

2.1K 144 11
                                    

             Beberapa Saat Kemudian.
         Dokter keluar dari ruang ICU.
    Amelia berjalan menghampiri Dokter.
"Dok,Gimana apa Wajah Adek rusak,Apa dia butuh Operasi,Kalau Butuh operasi lakukan Operasi dok" Tanya Amelia Panik.
"Tenang Mbak,Tenang Wajah Pasien tidak mengalami Kerusakkan,Hanya Merah merah aja,Selamat Anda membawa tepat waktu,Kalau sampai Ada telat membawanya mungkin Wajah adik anda akan rusak Parah" Ucap Dokter.
"Jadi Wajah Adek saya nggak rusak" Ucap Amelia.
"Enggak Mbak,Tenang Aja,Saya sudah Memberikan Obat Untuk Wajah Pasien dan Saya sudah Memperbannya mungkin 2 atau 3 hari wajah Pasien bisa kembali ke semula" Ucap Dokter.
"Makasih Dok" Ucap Amelia.
              Amelia bernafas Lega karena Wajah Ali tidak Mengalami Kerusakkan Parah.Dia nggak bisa membayangin Kalau Ali harus Kehilangan wajahnya dan Harus berganti Wajah orang lain.Dia yakin Adek bakal tertekan.Tapi Allah masih baik terhadap Ali karena semua permikiran Amelia tidak terjadi.
Amelia berjalan masuk ke dalam ruang rawat Ali.Amelia berjalan mendekati Ali yang belum sadarkan diri karena Obat bius.Dia melihat Wajah Ali yang di perban.Amelia mengusap lembut rambut Adiknya dan Mengecup pelan.Bayangan Angkasa menyiram wajah Ali dengan air panas.Membuat dia nggak habis pikir Dengan Apa yang di lakukan Papanya.Dengan teganya seorang Ayah menyiram anak kandung sendiri.
"Kakak akan selalu melindungin kamu dek,Kakak Nggak akan biarin Langit kehilangan Apapun yang Langit Miliki,Karena Kakak Sayang Banget sama Langit,Kakak nggak tahan Kalau Lihat Langit harus tersiksa" Ucap Amelia menangis Mengingat Penyiksaan Penyiksaan yang di lakukan Papanya terhadap Ali.
          Dia mengecup tangan Adik Keduanya yang paling dia sayangi dengan penuh kasih sayang.Tiba tiba jari jemari Ali bergerak.Amelia tersenyum mengetahui adiknya sudah sadar dari obat biusnya.Amelia melihat Ali sedang membuka kedua matanya dengan perlahan perlahan.
"Kak" Ucap Ali Parau.
"Iya,Langit Adik kakak" Ucap Amelia tersenyum.
              Ali teringat kejadian Papanya menyiram air panas.Ali memegang kedua pipinya dan Ali merasakan sebuah Perban di wajahnya.
"Kak,Wajah Langit kenapa,Wajah Langit cacat ya Kak,Wajah Langit Jelek Ya Kak,Wajah Langit rusak ya Kak" Tanya Ali Panik.
"Eh Udah Jangan Panik Adik Tampan Kakak,Wajah Kamu nggak Apa apa Kok,Cuman Merah Merah aja,2 atau 3 hari lagi,Wajah Kamu akan Pulih seperti semula,Tenang ya Langit Adik kakak Masih tampan Kok,Udah ya Jangan Panik" Ucap Amelia Memeluk Kepala Ali dan Mengecup Kening Ali.
"Papa jahat Ya kan,Papa udah Nggak pernah sayang sama kita lagi,Dia tega Banget Nuduh Lagi Sebagai Seorang Penggoda dan Dia tega Banget Nyiram Langit dengan Air Panas cuman Karena Wanita itu,Dia tega berniat Merusakkin Wajah Anaknya sendiri,Apa dia nggak Punya hati sedikit pun,Sampai Dia tega Melakukan itu,Langit benci sama Papa,Tapi sampai kapanpun Darah Langit mengalir Darah Papa,Langit menyesal terlahir sebagai Anak Seorang Pembunuh,Langit nyesel,Kalau Waktu bisa di ulang,Langit nggak mau jadi anak kandung dia" Ucap Ali menangis penuh Kekecewaan.
"Eh udah ya Jangan nangis,Walaupun Papa nggak sayang sama Langit,Kakak akan selalu menyayangi Langit" Ucap Amelia mengecup puncak kepala Adiknya dengan penuh kasih sayang dan Memeluk kepala Adiknya.
           Ali merasakan ketenangan Di pelukan Kakaknya.Pelukan Kakaknya terasa Seperti pelukan sang Mama.Ali yakin Mamanya Pasti sedih melihat Anak Anaknya tersiksa seperti ini.
Ali ingin sekali dia melapor Angkasa dan Naya ke Polisi atas apa yang di lakukan ke Ali.Ali nggak bisa melakukan itu karena sampai kapanpun Angkasa adalah ayah kandungnya.Di tubuh Ali mengalir darah Angkasa dan Ali masih menyayangi Angkasa Walaupun Lebih Besar dari rasa Benci dari pada Rasa Sayangnya.Itu Yang Membuat Ali nggak bisa membalas Menyiksa Angkasa karena Dia Anak Angkasa.
Dia menyadari satu Hal dia anak Seorang Yang Paling dia benci.
                 
💥💥💥💥💥💥💥💥💥💥💥💥💥💥💥
            
                3 Bulan Kemudian.
        Sudah 3 Bulan hidup Ali nggak pernah Tenang.Dia selalu di goda sama Naya.Setiap nggak ada Angkasa.
Naya selalu mengincarnya membuat Ali sangat muak dengan Naya.Setiap Kali dia menolak Naya dengan Kasar pasti dia di siksa lagi Sama Angkasa.
Karena Naya selalu mengaduh semua perlakuan Kasar Ali terhadapnya Ke Angkasa.Membuat Ali muak dan Dia lebih Fokus Mengurusi Kandungan Kakaknya.Sudah 3 bulan Ali dan Amelia menjenguk Angga.Selama di Rehabilitasi Angga sudah menunjukkan Penyembuhan dia semakin Baik.Ali dan Amelia tidak pernah memberitahu Angga tetap pernikahan Papanya.Karena Mereka tidak Ingin Angga tertekan dan Tidak ingin membuat Angga sulit untuk sembuh dari Narkobanya.Sudah 3 Bulan Ali tidak Mendapat Pesan Email dari Sunny.Membuat Ali Benar benar sedih dan Merasa Kehilangan.Tapi Ali masih ada Prilly yang selalu Menghiburnya dan Selalu membuatnya Bahagia.Walaupun Ali harus Menahan Rasa Sakit melihat Kedekatan Prilly dengan Hema.Tapi Ali bisa Tersenyum seakan akan dia Bahagia.Tapi Yang Ali bingung kan Kenapa Hema menatapnya penuh bersalah dan Hema juga jadi lebih diam kalau di ajak Ngomong Sama Ali.
           Keesokkan Harinya Ali sudah Rapi dengan seragamnya.Ali sedang menyulai rambut Hitamnya.Ali melihat laptopnya.Dia membuka Laptopnya dan Membuka Aplikasi emailnya berharap ada pesan Email dari Sunny.Ali mendengus lesu tidak mendapat pesan Email Sunny.Ali pun mengetik Laptopnya sambil Berdiri.

Love For You (💥END💦)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang