Part 5

2.6K 407 6
                                    

Pagi ini, baik Doyoung maupun Jina bangun lebih awal. Belum sampai pukul 7 pagi, keduanya sudah rapi dengan pakaian kerjanya masing-masing. Jeno pun sudah dimandikan. Perlengkapan Jeno sudah siap. Jina pun sudah membersihkan rumah.

Doyoung yang sedang mengecek kembali berkas pekerjaan yang harus ia bawa ke kantor sesekali melirik ke arah Jina yang sedang bermain dengan Jeno di tempat tidur.

"Sayang hari ini aku pulang malem, kamu tolong jemput Jeno ya. Aku ada rapat terakhir untuk acara music core special stage di Jeju lusa. Nanti aku makan malam di kafetaria, kamu gak usah khawatir," lapor Jina.

"Hm," Doyoung menggumam sebagai jawaban.

"Jeno nanti jangan nakal ya sayang..." pesan Jina.

"Kamu emangnya gak mau main-main kaya gitu seharian sama Jeno?" tanya Doyoung tiba-tiba.

Jina menoleh.

Jina menghelas napas mendengar pertanyaan yang sudah ia dengar dari Doyoung ribuan kali.

"Aku masih bisa loh biayain hidup kamu sama Jeno pake uang aku," tambah Doyoung.

"Kita udah bahas ini berapa kali? Aku kerja bukan karena aku ngerasa uang yang kamu kasih itu kurang. Tapi aku kerja di bidang yang memang hobiku dari dulu," jawaban Jina pun masih tetap sama.

"Tapi kamu itu suka lupa waktu kalau kerja. Kamu sering pulang malem. Kalau udah pulang malem, kamu capek. Kamu gak ada waktu buat Jeno. Padahal Jeno pengen main sama mamanya. Dia selalu nunggu kamu pulang kerja,"

Jina diam.

"Nanti setelah kontrak beberapa acara yang aku pegang ini beres, aku pikirin lagi ya..." ucap Jina akhirnya.

"Dari dulu kamu ngomong kaya gitu. Tapi tetep aja tiap ada tawaran program yang menarik kamu terima. Sampe kapan? Sampe Jeno bisa ngomong sendiri ke kamu kalo dia butuh perhatian lebih dari kamu?"

"Aku siapin sarapan dulu. Kalau kamu udah siap, tolong ajak Jeno ke ruang makan," Jina mengalihkan pembicaraan.

***

Hari ini adalah jadwalnya variety show baru dimana Jaehyun yang menjadi MCnya akan tayang lagi.

Setelah beberapa minggu acara sudah berjalan lancar.

Jina duduk di sudut studio. Matanya memperhatikan ke arah kamera merekam, tempat para MC dan bintang tamu melakukan siaran. Tapi pikirannya sedang tidak disitu. Berkali-kali Jina memikirkan perkataan Doyoung.

"Jina-ssi..."

"Jina-ssi?"

"Jina-ssi, anda baik-baik saja?"

Jina baru tersadar setelah Jaehyun memanggilnya untuk yang ketiga kalinya.

"Eh, iya Jaehyun-ssi. Maaf, anda memanggil saya?" tanya Jina.

Jina bahkan tidak sadar kalau sekarang waktunya break dan sebagian crew sudah meninggalkan studio.

"Anda sedang memikirkan sesuatu ya? Ada masalah?" tanya Jaehyun.

Jina menggeleng, "nggak." jawabnya bohong.

"Oh iya Jina-ssi, saya bawa sesuatu untuk Jeno,"

"Jeno???"

"Sebentar ya..."

Kemudian Jaehyun berlari ke sisi lain dimana ia meletakan tasnya di dekat manajernya kemudian kembali menghampiri Jina dengan membawa sebuah paperbag berwarna coklat.

"Ini. Ada hadiah buat Jeno," ucap Jaehyun sambil menyodorkan paperbag itu pada Jina.

"Tapi, Jeno kan belum ulang tahun?" tanya Jina bingung sambil tetap menerima hadiahnya sebagai bentuk sopan santun.

NOUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang