Part 12 (Last Part)

3.2K 386 9
                                    

Dari pagi kegiatan Jina hanyalah membantu ibunya memasak, dan menjaga Jeno. Jina tidak berniat untuk sekedar jalan-jalan atau menghabiskan waktu di luar rumah.

Jina baru saja hendak membawa Jeno ke kamarnya untuk tidur siang saat bel rumah berbunyi.

Jina terkejut saat melihat tamu yang datang.

Jung Jaehyun.

“Jaehyun-ssi?”

“Selamat siang, Jina-ssi. Maaf, saya minta alamat anda dari Seungyeon noona,” Jaehyun menjawab pertanyaan yang ada di benak Jina.

“Jina, siapa tamunya? Suruh masuk--loh?” ibu Jina terkejut saat melihat orang yang bertamu ke rumahnya.

“Selamat siang bibi Han,” sapa Jaehyun sambil sedikit membungkuk.

“J-jaehyun kan? Jung Jaehyun?” tanya nyonya Han bingung.

“Iya. Wah, bibi tau nama saya?” tanya Jaehyun takjub.

“Kamu aktor itu kan? Yang penyanyi juga? Ya wajar saya tau nama kamu. Tapi kamu kok tau nama saya?” tanya nyonya Han bingung.

Jaehyun tersenyum menunjukan lesung pipinya.

“Saya,,, saya temannya Jina, bibi. Kebetulan kita pernah kerja di program yang sama,” jelas Jaehyun.

“Oh begitu… Jina kok gak bilang-bilang mama kenal sama artis? Eh ayo silahkan masuk nak Jaehyun. Jangan sungkan,”

“Gak usah bibi. Saya kesini berniat ajak Jina jalan-jalan mumpung saya gak ada jadwal. Itu juga kalau Jina mau dan kalau bibi ijinin,”

“Oh boleh-boleh. Sana Jina keluar aja daripada stress di rumah terus. Sini Jeno biar sama mama di rumah,” ucap nyonya Han bersemangat sambil mengambil Jeno dari gendongan Jina.

“Ma,,,,” Jina mengeluh pelan.

“Eh, saya juga mau ajak Jeno kalau boleh,” tambah Jaehyun.

“Oh? Kamu mau pergi ama Jeno? Apa Jeno gak ganggu kalian?”

“Enggak kok bibi. Saya suka main sama anak kecil. Jadi saya seneng kalo Jeno bisa ikut,”

“Oh silahkan silahkan kalo gitu… Boleh kok. Ya udah bibi tinggal ke dalem dulu ya. Nak Jaehyun kapan-kapan kalau mau main kesini silahkan,”

Nyonya Han kembali menyerahkan Jeno pada Jina kemudian meninggalkan Jina, Jeno, dan Jaehyun.

“Jaehyun-ssi, maaf. Saya gak bisa,” tolak Jina halus.

“Oh, anda lagi sibuk ya?”

Jina menggeleng.

“Enggak. Gak sibuk sama sekali. Tapi saya gak bisa. Maaf, Jaehyun-ssi,”

“Ya udah gak apa-apa,”

Tiba-tiba ada mobil lain berhenti di depan rumah orang tua Jina. Mobil Doyoung.

Doyoung turun dari mobilnya dan menatap sinis ke arah Jaehyun.

“Papapapaaa!!!” Jeno berteriak senang saat melihat Doyoung datang.

“Mmm, kalo gitu saya permisi Jina-ssi,” pamit Jaehyun kemudian pergi dari sana.

“Ngapain dia kesini?” tanya Doyoung ketus.

“Mau ngajak pergi,”

Doyoung mendelik.

“Ngapain?!”

“Ya mau ajak aku sama Jeno pergi. Kenapa?”

“Terus? Kamu tolak?”

Jina memutar bola matanya kesal. Bukankah itu pertanyaan yang tidak memerlukan jawaban? Buktinya Jina dan Jeno masih ada disana.

NOUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang