Bonus Part

2.7K 351 25
                                    

Halo, instead of epilog, mungkin aku akan nyebut ini bonus part. Cuma ada 1 bonus part? Entahlah. Kalau nanti tiba-tiba ada ide bisa aja kutambah. 😁
Terima kasih buat yang sudah mau baca, vote, dan komen. 😊

--- /// ---

2 tahun kemudian . . .

Jeno meneguk segelas susunya dengan bersemangat. Kemudian Jeno membersihkan mulutnya dengan telapak tangannya. Ekspresinya terlihat menggemaskan.

"CUT!!" Jina memberi komando.

Semua staff bertepuk tangan.

"Gimana Ten? Udah bagus?" tanya Jina pada Ten yang masih berdiri di balik kamera.

"Bentar cek dulu,"

Sejak setahun terakhir, Jina ikut bekerja di perusahaan Doyoung menjadi kepala tim produksi. Jina bekerja di tim yang sama dengan Ten dan membantu memantau proses pembuatan iklan. Terkadang Jina juga membantu menyumbangkan idenya. Tetapi Jina bekerja dalam pengawasan Doyoung. Doyoung tidak pernah membiarkan Jina bekerja dalam waktu yang lama.

"Mamaaaa... Jeno bagus gak tadi?" tanya Jeno sambil berlari menghampiri Jina.

"Udah bagus kok. Bentar yah paman Ten lagi cek hasil vidoenya,"

"Jeno mau liaaattt...."

Jeno meloncat beberapa kali agar bisa melihat ke layar kamera yang cukup tinggi.

"Sini mama gendong,"

Hari ini mereka sedang syuting iklan untuk sebuah produk susu balita. Jina, Ten, dan Doyoung memutuskan untuk memakai Jeno menjadi model iklannya.

Jina menemukan bakat menjadi bintang dalam diri Jeno sejak setahun yang lalu. Jina pernah iseng mendaftarkan Jeno untuk casting iklan di perusahaan lain atas usul Seungyeon dan Jeno diterima. Iklan yang dibintangi Jeno pun menerima respon positif. Sejak itu, Ten dan Jina suka menjadikan Jeno bintang iklan untuk iklan-iklan yang dibuat oleh perusahaan Doyoung.

"Jeno turun dong... Mamanya kasian nanti keberatan. Kan lagi bawa dede bayi di perutnya," pesan Doyoung.

Akhirnya Jeno turun dari gendongan Jina.

Ya, Jina sedang mengandung anak keduanya dengan Doyoung. Dan ini sudah bulan terakhir. Sebenarnya Doyoung meminta Jina untuk beristirahat saja di rumah. Namun untuk iklan yang dibintangi Jeno kali ini, Jina memaksa untuk ikut berpartisipasi dalam proses produksi karena ia ingin hasil iklannya bagus. Doyoung akhirnya mengalah. Namun selama proses produksi iklan, Doyoung akan selalu datang ke tempat syuting dan mendampingi Jina. Lagipula, ini saat-saat terakhir Jina kerja. Kalau adiknya Jeno sudah lahir nanti, Doyoung tidak mengijinkan Jina kerja sampai Jeno dan adiknya sudah besar.

"Maaf ya ma. Maaf ya dede. Ayo cepet lahir, biar main sama koko Jeno," ucap Jeno sambil mengelus perut besar Jina.

"Jin, udah bagus kok. Tinggal record ambience sound nanti terus beres deh," ucap Ten setelah selesai mengecek video yang sudah mereka rekam.

"Ok, we got it team! Good job!" ucap Jina untuk membubarkan tim.

Jeno selalu meloncat kesenangan setiap kali ia menyelesaikan syuting iklannya.

"Yeay! Pa, mama janji mau kasih Jeno hadiah kalo iklan yang ini udah selesai. Katanya mau ajak jalan-jalan,"

"Iya nanti ya sayang. Tunggu dedenya lahir ya. Sebentar lagi kok,"

"Asikkk... Berarti nanti jalan-jalan berempat dong?"

"Iya,"

"Ok. Jeno tungguin dede lahir. Dede cepet lahir ya. Koko gak sabar mau jalan-jalan,"

###

Hari ini, hampir 2 minggu setelah proyek iklan terakhir, Jina sudah dibawa ke rumah sakit dan akan melahirkan.

Doyoung juga sudah mengabari orang tuanya dan orang tua Jina.

Ini hari Sabtu. Jeno sedang libur sekolah, jadi ia bisa ikut ke rumah sakit.

"Jeno sama oma opa dulu ya... Papa mau temenin mama," ucap Doyoung saat akan menemani Jina ke ruang bersalin.

Namun Jeno tak mau ditinggal. Jeno justru menangis melihat Jina yang terbaring di tempat tidur.

"Tapi Jeno mau ikut mama papa,"

"Sebentar doang kok sayang. Sini Jeno sama oma aja yuk," ucap nyonya Kim sambil menarik Jeno.

"Mama jangan sakit..."

"Enggak sayang, mama gak sakit,"

Akhirnya Jeno menurut dan duduk di kursi tunggu dengan kakek neneknya.

***

Setelah hampir 2 jam, Jina berhasil melahirkan anak keduanya yang juga berjenis kelamin laki-laki. Jina dan Doyoung sudah tahu karena mereka sudah pernah melakukan USG untuk mengetahui jenis kelamin anak kedua mereka.

Setelah beberapa jam Jina akhirnya dipindahkan ke ruang rawat inap biasa agar keluarga bisa menjenguknya.

"Mamaaa... Dedenya mana?" tanya Jeno dengan semangat.

"Dedenya lagi dirawat sama suster. Sebentar lagi dibawa kesini. Tunggu ya,"

"Jeno gak sabar mau liat dede,"

Jina membiarkan Jeno duduk di pinggir tempat tidurnya.

Tak lama suster masuk sambil mendorong tempat tidur untuk bayi yang baru dilahirkan berbaring. Jeno segera turun dari tempat tidur Jina dan menghampiri tempat tidur bayinya yang diletakan di samping tempat tidur Jina.

Doyoung menggendong Jeno agar Jeno bisa melihat adiknya dengan jelas.

"Uwaaa... Dede... Halo dede! Ini koko Jeno,"

Jeno melambaikan tangannya.

"Papa, dedenya lucu. Siapa namanya?" tanya Jeno polos.

Doyoung tampak berpikir. Waktu Jeno lahir, nyonya Han yang memberikan nama Jeno katanya agar mirip dengan Jina. Kali ini Doyoung akan meminta ibunya untuk memilihkan mama untuk anak keduanya.

"Ma, pa, kira-kira kasih nama siapa ya?" tanya Doyoung.

"Jeno kan udah oma kasih nama. Ayo sekarang kamu kasih nama anak kedua nih," usul nyonya Han sambil menyenggol lengan nyonya Kim.

"Kasih nama Jaehyun aja. Kim Jaehyun!" usul nyonya Kim.

"Ih! Kok Jaehyun sih?!" protes Doyoung.

Jina hanya tertawa melihat ekspresi Doyoung.

"Oh. Biar kaya aktor itu ya yang temennya Jina. Wah ganteng pasti anaknya kaya Jung Jaehyun!" tambah nyonya Han.

"Gak mau. Gak boleh Jaehyun. Pokoknya yang lain,"

"Ih.. Tadi nyuruh mama milih. Sekarang malah protes sih?!"

"Biarin. Pokoknya gak boleh Jaehyun. Youngjin aja," protes Doyoung.

"Kenapa Youngjin?"

"Singkatan Doyoung-Jina." jawab Doyoung santai.

"Kenapa gak Jinyoung? Biar sama-sama J juga," usul nyonya Kim.

"Gak mau. Maunya Youngjin. Jinyoung udah terlalu umum di Korea. Youngjin masih lebih sedikit," Doyoung tetap pada pendiriannya.

"Dasar keras kepala! Lain kali gak usah nyuruh mama milih!" omel nyonya Kim.

"Abis mama malah pilih Jaehyun. Apaan coba. Aku gak suka,"

"Nih anak masih cemburu aja ya? Padahal Jaehyunnya juga udah nikah,"

Ya, Jaehyun sudah menikah setahun yang lalu dengan seorang model terkenal yang juga pernah menjadi model iklan di perusahaan Doyoung, Choi Soojin. Bahkan Doyoung dan Jina menghadiri pernikahan mereka.

"Biarin aja. Aku tetep gak suka pokoknya sama Jung Jaehyun,"

Jina hanya tertawa melihat perdebatan ibu dan anak itu. Jina harap Jeno dan Youngjin nanti tidak seperti Doyoung yang senang berdebat bahkan dengan ibunya sendiri.

NOUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang