3

28 5 0
                                    

"Gila lo lama banget keluar kantor. Abis buang hajat lo?" Gama mengoceh panjang lebar seperti ibu-ibu kompleks di sepanjang perjalanan. Anin hanya mencibir Gama tanpa suara sambil melihat ke arah luar jendela.

"Kepo lo. Gue nggak akan minta maaf."

"Emang dasar wanita ular."

"Ada mukjizat apa lo tumben banget mau jemput gue?" Tanya Anin. Anin sempat menduga pasti Gama saat ini sedang ingin refreshing untuk menghilangkan penat karena pekerjaan dan ingin mengajak Anin keluar hanya sekedar menemaninya minum atau bergojet di club.

"Pusing gue. Ke Lucy yuk cari makan." Tuh kan! Apakah ini bertanda gue titisan Ki Joko?

"Ternyata firasat gue benar. Udah tau gue tabiat lo, untung gue udah izin sama bang Atha pulang malem."

Gama terkekeh. "Ajak anak Ilmuminati ke Lucy gih, Nin. Udah pada pulang kerja semua kayaknya."

"Ih ogah, lo aja sana yang ngajak. Bakal berakhir tragis kalau gue yang ngajak."

Ya, akan jadi cerita menyedihkan kalau Anin mengajak ilmuminati ke club, menyedihkan untuk dompetnya. Sampai saat ini ia belum mentraktir mereka untuk syukuran pekerjaan baru dan jika sekarang ia mengajak teman-temannya untuk ke club, bisa buntung leher ini dibacok sama Athallah karena uang jajan selama satu bulan habis dalam semalam.

Bayar open table mahal beb, dompet gue bisa tewas saking kurusnya.

"Nih pakai handphone gue."

Anin menerima ponsel yang diberikan oleh Gama. Lah, kok ponsel Gama berbeda dari terakhir yang ia lihat? Lebar banget lagi. Bisa bikin sekarat anak cicak nih kalau kena timpuk.

Dasar belut, kebiasaannya pamer terus.

"Wah otak licin ya lo. Mau di bilang handphone baru apa gimana?" Gama tertawa kencang.

"Bingung mau hambur-hamburin duit buat apaan, yaudah beli handphone baru aja."

"Sampah lo. X atau XS sih ini?" Anin membolak balikkan ponsel Gama.

Ia terkadang bingung dengan Steve Jobs, kenapa ponsel berlambang apel tergigit yang baru dirilis ini tidak memiliki perbedaan yang mencolok? Menurutnya hanya berbeda lebar layar beberapa centi saja.

"XS Max. Buruan Nin ajak mereka." Anin membuka WhatsApp Gama dan mencari nama group ilmuminati sambil iseng melihat seluruh chat di handphonenya.

Wah kadal emang si Gama, banyak banget chat dari perempuan. Ampun dah.

Gama: Lucy kuy

Juna: Lo doang?

Anin menekan fitur kamera di ponsel Gama. Ia mengambil swafoto bersama Gama yang sedang fokus menyetir.

Gama: ada gue *Send a photo*

Vaya: Gas

Mika: Kangen makan Wagyu Flatiron Steak.

Juna: Mantappp!

Mika: Gue bukan lagi pantun Malih.

Vaya: Otw Lucy. Baru pulang kantor gue.

Mika: Jemput gue dong Vay.

Vaya: Ogah.

Ryan: Baru baca group gue. Gas kuy, lepas penat.

Juna: Gue ajak Natasha ya. Lagi mau jemput dia rencananya mau dinner bareng.

Mika: Yauds, sekalian kenalin pacar lo ke kita Jun. Sombong amat udah nggak jomblo lagi.

DUOSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang