Ch 35

75 4 0
                                    

Nggak tau deh ini cerita gimana :/ yang jelas gue pengin selesaiin aja. Biar nggak ngegantung kayak kelelawar.
Happy reading!!!

***

Nata tersenyum ke arah penonton-lebih tepatnya, ke arah Freya. Freya ikut tersenyum ke arah panggung. Di atas sana, Nata masih mencoba mencari kata-kata untuk mengungkapkan isi hatinya. Nata harap, semuanya mengerti dan paham soal omongannya. Nata menyusun kosa katanya di dalam pikiran, sebelum menyembur keluar.

"Ehem.... Thanks, buat semuanya, karna udah milih gue sebagai King tahun ini. Thanks buat Baskara dan Andala," Nata menatap kedua teman sekaligus pembawa acara malam ini. "Lo berdua udah kerja extra banget," Bas dan Dala mengacungkan jempol ke arah Nata sambil tersenyum.

"Thanks, buat Aryo, Dudit, Wino, Ega-Ogi, dan Rudy. Udah jadi sahabat gue selama ini. Berharap, kuliah nanti kita tetep bareng," Nata tersenyum ke arah 6 sahabatnya.

"Thanks juga buat guru-guru yang selama ini udah sabar banget ngadepin murid-murid bandel kayak kita-kita," Nata terkekeh lirih. "Thanks buat Milea, yang selalu sabar ngadepin gue selama kita di osis. You are Queen tonight, Lea," ucap Nata. Lea tersenyum ke arahnya.

"Pokoknya, terimakasih banyak buat semuanya. Aryo, lo jagonya. Temenin gue nyanyi, woy!" teriak Nata menggunakan micropon. Aryo tersenyum, dan beranjak ke arah panggung.

Nata kembali mengarahkan mic ke bibirnya. Membenarkan posisi duduk dan pangkuan gitarnya. Aryo siap dengan alatnya, begitu juga anak band lain.

"A song that I offer to someone there. Someone who has succeeded in breaking down my ego." Nata menatap ke arah Freya yang tersenyum ke arahnya.

"Someone who had been there when I needed a backrest. Someone very special. Someone I called, my dusk," Freya tersipu. Pipinya bersemu.

"You are beautiful tonight. This song, for you." Nata mulai memetik gitar di pangkuannya. Pelan, syahdu, romantis. Alunan nada yang tidak asing di telinga semua orang. Lagu perfect dari Ed Sheeran mengalun sempurna. Suara Nata yang lembut, petikan gitar dan iringan musik lain, membuat suasana romantis tercipta dengan sendirinya.

***

Pertunjukan Nata telah usai. Tepuk tangan dan suara riuh penonton menjadi tanda berakhirnya malam itu.

Milea berjalan mendekati Aryo dan Reika. Senyum miring tercetak di bibirnya.

"Selamat ya, Ar. Lo jadi lulusan terbaik kedua setelah Nata," ucapnya. Aryo tersenyum.

"Thanks," jawab Aryo singkat. Milea beralih menatap Reika.

"Lo kuat juga, ya?" ucapnya pada Reika. Reika hanya tersenyum tipis. "Sebelumnya, gue mau minta maaf sama lo," lanjut Milea.

"Buat apa?" tanya Reika heran.

"Karena, gue udah lancang suka sama Aryo. Dari dulu, sampe sekarang. Dan nggak pernah berubah, malah nambah," kekeh Milea. Aryo membuang muka. Ia benci keadaan seperti ini. Berbeda dari Aryo, Reika justru tersenyum tulus.

"Itu bukan urusan gue. Lagian, nggak ada yang ngelarang lo buat suka sama cowok gue," jawab Reika tenang. Aryo mengeratkan genggamannya di tangan Reika. Reika sadar, hanya saja, dia berusaha tenang dan tidak ingin memperkeruh suasana.

"Gue boleh minta izin?" tanya Milea.

"Izin apa?"

"Izinin gue buat suka sama cowok lo. Gue nggak bakal ngerebut dia dari lo. Gue cuma, pengin ngejaga perasaan ini aja. Sampe gue bener-bener bisa berpaling," ucap Milea. Reika tersenyum getir.

SENJA NATA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang