Ch 44

103 2 0
                                    

5 menit sebelum pesawat lepas landas...

Freya membuka ponselnya. Masih ada waktu untuk mengetik ucapan selamat tinggal untuk Natanya.

Freya tersenyum melihat wallpaper layar utama. Nata yang sengaja memasangnya. Dan Nata berpesan wallpaper itu tidak boleh di ganti sebelum Freya kembali lagi ke Indonesia.

Aku sayang kamu, Nat.
09:47.
Tunggu aku pulang :)
09:47.
Kalo aku nggak ada kabar, jangan cari aku terus, ya? Aku bakal baik-baik aja.
09:48.
Kita ketemu di tempat yang sama :)
09:48.
Aku janji, aku bakal tepatin janji aku.
09:48.
Nata.....
09:50.
I love you so much.
09:51.
Aku pamit :)
10:00.

***

Nata kembali ke kampusnya setelah mengantar Freya. Aryo dan yang lain masih bersenda gurau seperti biasa. Nata tidak terlalu tertarik bergabung dengan mereka. Nata terlalu malas.

Jam menunjukan pukul 11:36. Nata sama sekali tidak mendengar dering di ponselnya. Nata memilih menutup matanya dengan kedua tangan terlipat di atas meja yang terhubung dengan kursi.

Aryo sudah memberi tahu tentang keberangkatan Freya pagi ini. Jadi, semua teman Nata tahu Nata bad mood karena itu.

Ponsel Aryo berdering. Kak Fatma menelponnya? Ada apa?

"Hallo, Kak?"

"Ar! Nata dimana?" suara Kak Fatma terdengar khawatir.

"Nata di kelas kok, Kak. Kenapa emang?"

"Dari tadi telepon tapi nggak di angkat," kata Kak Fatma masih dengan nada yang sama.

"Nat. Hp lo mode silent?" tanya Aryo. Nata langsung mendongak.

"Kenapa emang?"

"Kak Fatma nelpon gue. Dia bilang lo nggak ngangkat telpon," Aryo kembali menempelkan ponselnya ke telinga, dan Nata mencari ponselnya di dalam tas.

"Hpnya di silent, Kak."

"Ar.......," Aryo langsung takut sendiri. Kak Fatma sesenggukan?

"Kak? Kenapa? Kak Fatma nggak apa-apa, kan?" tanya Aryo khawatir. Nata berhenti mencari ponselnya, dan melirik Aryo. Matanya menyipit, raut wajahnya seakan bertanya pada Aryo. Aryo mengangkat bahunya tidak tahu.

"Kak?"

"Pesawat Freya, Ar, hiks..." Aryo tertegun. "Pesawat Freya kecelakaan..." Kak Fatma menangis tertahan. Aryo diam.

Nata menyipit melihat reaksi Aryo yang aneh. "Lo kenapa? Kak Fatma kenapa?" Aryo diam. Aryo menunduk dengan mata yang terasa sedikit perih.

"Aryo?" Nata mengecek ponselnya. Banyak panggilan, banyak pesan dari beberapa orang. Bahkan Nugi, Mamanya, Papanya sempat menelponnya.

Nata mengambil ponsel Aryo. Kak Fatma masih sesenggukan disana. "Kak? Kak Fatma nggak apa-apa, kan?" Nata khawatir.

"Nat," Aryo menunduk dalam. "Pesawat Freya......." Aryo kembali diam.

Semua orang yang ada di kelas menatap mereka bingung. Sementara, teman di dekat Aryo dan Nata sudah mengerti lebih dulu setelah Aryo mengatakan tentang pesawat yang di tumpangi Freya.

SENJA NATA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang