TETA

38 27 3
                                    

Psikolog mengatakan,ketika seseorang muncul di dalam mimpimu maka sebenarnya orang itu ingin melihatmu.

Sinar mentari mulai memberi cahayanya melalui ventilasi  kamar milik fazila
Ternyata gadis itu sudah bangun dengan seragam abu abunya dengan sedikit hiasan bando berwarna cream,rambut tergerai sebahu,mengambin tas yellownya dan siap untuk meninggalkan rumah kenyamanannya menuju rumah pengatahuan.

"Kok gua bisa mimpiin tuh anak sih? aneh banget tau gak!" batin fazila.

"Mungkin cuma bunga tidur gua doang" lanjutnya lagi.

"Au-ah, Mendingan gua pergi sekolah entar terlambat lagi" ungkap fazila kepada dirinya lalu berjalan keluar dari balkon kamarnya.

***

"Biar gua bantu!" celetuk arvin menarik tangan fazila tanpa meminta persetujuan darinya arvin langsung mengambil alih tubuh fazila lalu menggendongnya layaknya seperti anak bayi, sontak saja fazila kaget dengan perlakuan arvin yang tak biasa.

"Apaan sih lo! turunin gua njir! gua malu. Ini tuh sekolah jangan seenak jidat lo, ntar kalau di lihat pak deval gimana? bisa brabe urusannya, sekali lagi gua bilang TURUNIN GUA!" titah fazila menatap arvin tajam, arvin tidak sama sekali menggubris permintaan fazila.

"BERISIK LO! lo pilih gua gendong kek gini atau gua kiss lo disini? mumpung guru-guru belum banyak yang datang!" balas arvin menatap fazila yang ada di dekapannya, lalu melanjutkan langkahnya.

"Najisun..., dasar OMES !" desis fazila nyaris tak terdengar.

"Gue dengar kok, barusan apa yang lo bilang! aduh, lo tuh yah PD banget jadi cewek, gua omes? sorry gua gak tertarik sama cewek kek lo mending lo ngaca sana dirumah cewek,pendek,cerewet,suara cempreng bikin gendang telinga gua pecah, kesannya sok jaim yaelah padahal gak ada bedanya dari cewek-cewek yang lain bikin susah orang aja, sejak gua ketemu lo tuh bawaan gua sial mulu, lo pikir dengan gua nurunin lo disini, lo bisa jalan normal gitu? Kalau aja bukan gua yang nabrak lu,yeh ogah banget gua ngelakuin hal najis kek gini~" protes arvin tak terima dengan perkataan fazila yang masih ada di dekapannya,lalu masuk ke dalam kelas XIps1.

Sejak mendengar pernyataan arvin barusan membuat tenggorokan fazila tercekat dan hatinya terasa ditusuk seribu jarum, mulutnya bungkam diam seribu bahasa, fazila berusaha untuk mencerna semua perkataan arvin.

"O...Mai...tu.....the....gad, parah parah parah binggo gays, badan gua menadak suhunya jadi panas!"teriak yuyu histeris di dalam kelas sembari mengipas-ngipaskan wajahnya saat melihat arvin dan fazila saling adu pandang.

"Em...anu- makasih yah" ungkap fazila terbata-bata membuka suara lalu duduk di tempatnya.

"untung aja ni kelas baru ada satu curut,coba ada curut lain bisa brabe urusannya"-Batin fazila

"Ya" balas arvin singkat menaruh tas tepatnya di belakang tempat duduk fazila, lalu melangkah meninggalkan fazila.
mereka memang satu kelas tapi tak begitu akrab mungkin saja karena faktor arvin sering keluar masuk ruang BK. Membuat fazila enggan mendekatinya padahal bisa dibilang jarak mereka perbangku hanya satu jengkal saja.

LOVE TRIANGLE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang