"Hallo bro, kita otw rumah lo nih" Ucap Revan yang asik bertelfonan dengan Arvin.
"Ngapain lo kerumah gua kutil badak?" Tanya Arvin dari sebrang sana.
"Ye si kunyuk, gua kerumah lo mau main PS lah, Biasa gua lagi gabut dirumah" Balas Revan.
"Tapi tenang gua gak sendirian kok, gua bareng Nichola" Lanjut Revan dibalas dengan sahutan Nichola, "tunggu kita yah bro." Sahut nichola.
"Udah dulu yah gua mau ngevlog di youtube" ucap Revan.
"Alay lu!" Sahut Arvin dari sebrang sana, Mematikan sambungan telfonnya.
"Hello smart people welcome back my youtube channel, Di episode kali ini gua gak mau banyak bacot atau basi-busuk gitu, gua bakal to the point tapi jangan lupa Like dan Subscribe di MV kali ini gua bakal nge-expose rumah si Kutub, yak siapa lagi kalau bukan Arvin carbibel alaska disini gua gak sendiri gua bareng ama teman gua, "Hallo abwang Nichola", "Hallo" gua lagi di perjalanan rumah si kutub, pasti lo semua pada penasaran kan? oke tungguin kelanjutannya yah, dada smart people ku~" Yah kurang lebih begitulah bacotan Revan saat ngevlog perjalanannya, Revan memang lumayan famous entah itu di sekolahan ataupun di sosial media.
"Ck! Nyetir gausah main hp goblok, bahaya!" Decak Revan menoyor kepala Nichola.
"Gua juga tahu kali, Tapi ini penting bokap gua nelfon" balasnya mendorong kecil bahu Revan.
"Assalamualaikum pah, tumben nelfon ada apa pah?"
Tanya Nichola sembari menyetir menggunakan satu tangan."Kamu ini anak kurang ajar! Keluyuran cepat pulang mamah kamu sakit tuh udah gabisa jalan, Papah mau lanjut kerja dulu" jawab papa Nichola menutup telfonnya sepihak.
"APA MAMA SAKIT?" Ulangnya tak percaya seketika Nichloa memutar balik haluannya menuju ke rumahnya tanpa ba-bi-bu Nichola menancap gasnya dengan kecepatan penuh, Revan yang melihatnya hanya bergidik ngeri.
"Buset dah, Nik biasa aja dong gua belum mo mati kali" crocos Revan memegang tangan Nichola
"...."
"Nik awas ada cewek! Buset dah Nik kalau mau mati jangan ngajak-ngajak, Gua belom married, Tobat, Jadi anak yang baek-" Crocos Revan terputus saat mobil yang di kendarai Nichola melaju dengan kecepatan tinggi, "AWAS NABRAK BEGO!"
Nichola tidak mempedulikan teriakan Revan, yang dia utamakan sekarang adalah ibunya. Pemuda itu tidak fokus, sehingga tidak menyadari ada perempuan yang sedang menyeberang jalanan. Revan sudah teriak tidak jelas, bahkan dia memukul-mukul Nichola dengan kuat, tidak peduli dengan kameranya akan rusak nantinya.
CKITTTTTTTTT
(Suara ban mobil yang bergesekan dengan aspal)BRAKKKK
(Suara tabrakan)Flashback on
"Dek habis makan anterin gua ke supermarket dekat kompleks yah?" Ucap kak Vera memecah keheningan di meja makan, Fazila yang mendengar hanya memasang wajah datar.
"Males, lagi mager, Pengen tidur." Balas Fazila singkat.
"Jangan ngajak anak pemalas, kamu pergi sendiri aja yah?" Sela Evolana kristalia ibunya, Mengusap kepala Vera lembut penuh kasih sayang.
"Mah, jangan gitu ah" balas Vera tersenyum kearah Kristalia.
Fazila yang melihat pemandangan itu hanya berkacak pinggang menahan amarahnya agar tidak tumpah di meja makan.
"Gak adil" -grutu hati Fazila.
"Ck!" Decak Fazila meninggalkan meja makan dengan tatapan tajam.
"Tuh kan, Fazila jadi marah." ucap Vera menatap Kristalia kontras.
"Yaudah mah, aku pergi dulu yah" pamit Vera megulurkan tangan isyarat ingin meminta izin.
"Hati-hati see you beby" ucap Kristalia mengecup bagian pipi Vera lalu melambaikan tangan.
Flashback off
Saat diperjalanan Vera hendak menyebrang jalan, matanya fokus menatap handphone yang di mainkannya, sehingga dia tak sadar dari arah berlawanan sebuah mobil melaju dengan kecepatan tinggi menabraknya, kejadian pada saat itu adalah tabrak lari, Vera ditinggalkan dalam keadaan penuh bercak darah yang mengalir di sekujur tubuhnya.
Vera terkulai lemas di aspal perlahan penglihatannya menjadi samar-samar dan mulutnya kaku badannya tak bisa digerakkan, darah yang dikeluarkan membanjiri aspal.Flashback on
"Aw!" Pekik Nichola yang perlahan membuka matanya, ia melirik ke arah Revan yang tak sadarkan diri.
"Van, bangun" ucapnya memberi dorongan pada pundak Revan, tak butuh waktu lama perlahan Revan membuka mata melihat di sekelilingnya menemukan Nichola yang sudah belumuran darah di bagian kepalanya.
"Aw sakit!" Decak Revan memegang kepalanya.
"Van gua harus balik ke rumah, nyokap gua sekarat Van penyakitnya kambuh lagi" ucap Nichola memegang kepalanya yang terasa sakit.
"Gua ikut lo aja" balas Revan setengah sadar.
"Tapi gimana dengan ni cewek, gua kasihan, tapi nyokap gua lebih penting Van" ling lung Nichola menatap samar ke arah jalan, suasananya sepi bahkan saat ia melirik ke arah supermarket, tak ada satu orang pun karena supermarketnya tutup.
"Gua juga gak tau bego, aghhh" malas Revan menatap Nichola.
"Gimana kalau kita pergi kerumah gua dulu, entar kalau gua udah bawak nyokap gua kerumah sakit, baru kita kesini lagi, gimana setuju gak?" Jelas Nichola yang masih dalam keadaaan setengah sadar.
"Ck! Serah lo" balas Revan pasrah.
***
"Hallo dengan keluarga Vera?" Tanya pemuda dari sebrang sana."Iya saya sendiri, ada apa yah?" Tanya Kristalia heran.
"Mohon maaf bisa kerumah sakit sekarang buk?" Ucapnya di telpon.
"Mohon maaf, ada apa yah?" Ulang kristalia.
"Anak ibu kecelakaan" ucap pemuda itu.
"Jangan bercanda kamu!" Bentak Kristalia tak terima.
"Mohon maaf saya tidak ada waktu untuk bercanda buk, anak ibu sekarang di rawat di rumah sakit PANCAGATRA di ruang UGD." Jelas dokter itu.
"Gak mungkin!" Bentak Kristalia
"Kamu bohong kan? Anak saya baru aja pergi ke supermarket!" Tegasnya tak terima seketika air matanya tumpah tak kuat untuk menahan lebih lama
"Mohon maaf buk, tapi inilah kenyataannya tolong ibu segera ke sini karena anak ibu perlu melakukan tindakan lanjut" jelas pemuda itu dari sebrang sana.
"..."
"Hallo?"
"Hallo?"
"Hall buk?"
"Gak mungkin, ini pasti mimpi" -Batin Kristalia berkecamuk.
Tut tut tut.....
Sambungan telpon dimatikan oleh sepihak.Holla ders, maav yah part ini biasa ajah, janji dah ntr bakal buat yang extra part nantinya :)
Jangan lupa klik vote dan spam coment untuk nyemangatin author nulis :)
Moon maaf yah, jangan pernah bosan nungguin partnya:v
Salam kasih dari masa depan kimm samuel
LindiAny
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE TRIANGLE
Teen FictionBELUM DI REVISI Disarankan follow sebelum membaca, terimakasih. Aku bukan seorang penyair puitis, perihal kata-kata romantis, bukan juga perangkai sajak, perihal kata-kata bijak aku hanya sekedar penulis di alenia baru perihal kata-kata rindu.