Kadang hati ini aneh, mengapa rasa ini datang setelah kamu pergi
#Fazila________________________________
Hari ini tepat hari dimana banyak menghabiskan jasmani tubuh yang biasanya sangat di benci kaum hawa yang pemalas, yah hari ini adalah hari sabtu hari dimana kelas XI ips3 berolahraga dengan guru pembimbing yang galaknya naudzubillah. Semua sudah bersiap-siap mengambil posisi di lapangan, seperti biasa melakukan pemanasan terlebih dahulu lalu bersiap-siap untuk memilih olahraga yang di gemari oleh masing-masing siswa.
"Woi, duduk dulu. Nungguin buk Rita kelapangan, lagian kita udah pemanasan, tinggal nungguin perintah buk Rita," ucap Yuyu mencari tempat untuk berteduh, cuaca hari ini emang mendukung banget buat ngeluarin keringat.
"Bener juga lo," balas warga kelas mencari tempat peristirahatan sejenak.
"Buk Rita datang woi, ambil posisi di bawah semua!" Teriak Revan ketika melihat buku Rita berjalan menuju ke lapangan.
"Baiklah disini ibu ingin memberitahukan kepada kalian semua untuk sesegera mungkin mengambil kd renang karena sepekan yang akan datang kita sudah melaksanakan UAS," jelas buk Rita menatap kerumunan siswa-siswi yang sedang duduk di hadapannya.
"Kapan jadwalnya buk?" Tanya Arvin datar.
"Wah si kutub bisa ngomong!" Celetuk Yuyu yang mulutnya seperti knalpot vespa.
"Ye ogeb, lo kira Arvin bisu apa?!" Decak Nichola menjitak pelan kepala Yuyu, mengundang gelak tawa.
"Udah jangan berisik! Praktek renangnya minggu ini terakhir. Kalian udah di beri keringanan selama tiga bulan masa satu pun gak ada yang ngambil kd renang," cerca buk Rita mendelik tajam siswa-siswi yang ada di hadapannya.
Fazila hanya menghela nafas kasar, jika sedang membahas olahraga yang satu ini Fazila sering kali tak bersemangat. Lebih tepatnya ia malas jika membahas olahraga yang satu ini, karena ia sama sekali tak mengerti apa-apa tentang renang, baginya olahraga renang itu sangatlah rumit, ia tidak tahu berenang sama sekali, bahkan untuk nimbul saja ia tak bisa.
"Paham semua?" Tanya buk Rita membuyarkan lamunan siswa-siswi.
"Paham buk," jawab siswa-siswi serempak.
"Oke ibu tunggu jam delapan kumpul di Sucyindah. Jangan ada yang absen ataupun terlambat," ucap buk Rita melipat tangannya di depan dada.
"Okey buk!" Kompak warga kelas.
***
Sang surya masih malu-malu untuk memperlihatkan wujud ke elokan nya, cahayanya masih enggan menerangi tempat penghuni bumi, tak ada langit cerah hari ini, semesta sedang mempersiapkan awan gelap untuk menurunkan butiran air bening ke bumi.
"Hari yang menyeramkan," monolog Fazila menghela nafas kasar.
"Gua harap hari ini, gak ada problem lagi. Dan semoga ada keajaiban," lanjut Fazila menghirup dalam-dalam oksigennya.
Fazila merapikan tempat tidurnya, lalu bergegas mengambil tas dan hape-nya "lebih baik gua berangkat sekarang, udah jam delapan kurang sepuluh," ucap Fazila melirik arloji di tangannya.
Saat di perjalanan Yuyu melihat Anisa sedang berjalan sendiri
"Woi Zill!" Panggil Yuyu sarkas yang masih di dalam mobil.Merasa namanya terpanggil, Fazila pun menoleh lalu mencari asal suara, "Eh curut kebon, kenapa?"
"Sembarang lo Zill, udah cantik gini di bilang tikus," jawab Yuyu memasang wajah terlipat, Anisa yang melihatnya hanya memasang wajah datar sedatar-datar mungkin.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE TRIANGLE
Teen FictionBELUM DI REVISI Disarankan follow sebelum membaca, terimakasih. Aku bukan seorang penyair puitis, perihal kata-kata romantis, bukan juga perangkai sajak, perihal kata-kata bijak aku hanya sekedar penulis di alenia baru perihal kata-kata rindu.