Udah vote belum nih Arasanti? Vote dan komen gratis kok. Kalau ada yang minta bayaran, chat aja aku. Ok! 😘😘
***
Baru empat jam kurang pria bernama Mochammad Attareta Geal itu menjadi siswa SMA V-Nex, namanya langsung populer di kalangan kaum hawa.
Bagaimana tidak, Wajah Tampannya itu berhasil membuat mereka heboh dan ingin tau siapa lelaki bernama Atta tersebut. Apalagi ada sedikit bocoran kalau atta itu berotak cerdas.
Atta masih duduk tenang di dalam kelasnya, ia tidak ingin keluar untuk saat ini. Atta juga sudah meminta Joe dan Bram untuk mengunci pintu kelas, agar mereka tidak masuk dan menyerbu atta.
Atta menghela nafas berat. Tujuannya pindah ke sekolah ini agar mendapat ketenangan, tapi yang ia dapat di sini malah sebaliknya.
"Bram, Minum. Haus gue," atta mengelus tengorokannya yang kering.
Bram menatap joe bingung. Terlalu banyak orang di luar sana mencoba untuk masuk, jika pintu di buka sedikit saja mungkin akan berakibat fatal.
Joe tersenyum jahat. Mendekatkan wajahnya pada bagian ventilasi. "Atta haus. Yang mau beliin atta air boleh masuk temui atta." teriak joe.
Dalam hitungan detik, nyaris tak berpenghuni di luar sana, berusaha membeli air agar bisa masuk menemui atta.
"Gila bener ide lo, jo." kagum bram. Atta hanya tersenyum tipis.
Bram dan joe merapat dan duduk di hadapan atta.
"Lo operasi plastik ya? Atau pakai pelet?" Tanya joe pelan.
Dahi atta berkerut tak mengerti. Tangannya reflek memukul kepala joe. "Lo gila ya. Kan lo udah kenal gue lama."
"Ta, di sekolah lo yang dulu juga kayak gini?" Tanya bram penasaran.
Atta menggeleng. "Ngak. Gue cuma asikan brantem. Kalau soal cewek mah bodo amat!" jawabnya sambil tertawa kecil.
"Udahlah. Ntar tanya-nya. Gue ngak mau mereka tau sikap lucu gue." lanjut atta mengusir mereka berdua agar kembali berdiri di ambang pintu.
"ATTA....."
"NI DEDEK BAWAIN AIR BUAT ATTA..."
"INI MINUM BUAT ATTA. UDAH DI KASIH JAMPI-JAMPI TADI."
"ATTA GUE BAWA AIR SAMA SNACK NI...."
Bram dan joe mengangkat jempolnya pada atta sambil terkekeh. Atta hanya tersenyum tipis.
Bram berdiri di meja dekat jendela. Mengamati fans dadakan atta yang begitu banyak.
Mata bram melirik ke setiap tangan yang membawa sebotol air dan ada juga beberapa orang membaca snack buat atta.
Mulai dari air mineral, Sprite, teh botol, pepsi, coca-cola, fanta, dan banyak lagi jenisnya.
"Jo, bantuin gue milih dong."
Tanpa di suruh untuk kedua kalinya, joe langsung berdiri di samping bram. Senyum joe melebar, menikmati pemandangan langka ini.
"Ta, berapa orang yang boleh masuk?" tanya bram.
Atta mengangkat jari telunjuk dan tengahya membentuk huruf "V". bram dan joe mengangguk. Mencoba membuka pintu kelas dan kembali di kunci dari luar.
"KALI INI ATTA HANYA MEMPERBOLEHKAN DUA ORANG DAONG. JADI BUAT TEMAN-TEMAN YANG UDAH BELI MINUMAN BISA DIKUMPUKAN DI SINI AJA." kata bram santai.
"YAAAH.... ATTANYA GIMANA?"
"BESOK MASIH BISA KOK. PAGI-PAGI BAWA BEKAL AJA ATAU APALAH." ucap joe.
"LO YANG PAKE KACAMATA, BERDIRI DI SINI." teriak bram.
"LO JUGA, YANG PEGANG AIR MINERAL SAMA ROTI."
"YEEAYY...!"
"UDAH, SEMUANYA KUMPULIN DI SINI." perintah bram.
Ngak butuh waktu lama, bram dan joe sudah bisa mengemas semua minuman dan makanan di dalam tas mereka masing-masing. Penuh dan udah ngak bisa di resleting.
Bram dan joe masuk bersama dua gadis yang langsung berteriak melihat atta. Padahal pria itu hanya menatapnya datar.
"Atta...!" teriak cewek berkacamata, Berlari mendekati atta. tapi berhasil di cegah oleh joe sebelum cewek itu berhasil menyentuh tubuh atta.
"Jangan sentuh si atta dulu dong." cegah joe. "Lo hanya boleh nanya dari bangku sini, dan foto dari jarak segini." tunjuk joe pada dua kursi di hadapan atta.
***
Atta keluar dari parkiran sekolah 1 jam setelah semua siswa pulang. Sebenarnya itu bukan ke inginan atta, tapi dua sahabatnya itu lah yang ingin mengambil ke untungan dari sana.
"Udah kayak artis aja lo, Ta." kagum bram.
Baru saja mobil hitam milik atta keluar dari gerbang, tapi kemudian ia rem kembali.
"Sendirian aja?" tanya atta pada gadis berambut pendek pirang. Gadis yang membuatnya tertarik pindah ke sekolah ini.
Gadis itu hanya diam, tak mengubris pertanyaan dari atta.
"Lo naik apaan?" tanya atta lagi.
"oiya, by the way nama lo siapa?"
Bukanya menjawab, gadis itu malah pergi begitu saja. Atta mengangkat bahunya acuh. Mobil atta kembali berjalan meninggalkan sekolah
Di perjalanan, tidak ada suara sedikitpun. Mereka semua asik dengan dunia mereka sendiri, bermain bersama ponselnya. Kecuali atta yang fokus pada stir kemudi
"Bram, jo, cewek yang tadi itu pernah gue lihatkan?" tanya atta. Matanya masih fokus pada jalan.
"Iyaa.." jawab Bram. "Namanya Nadiva Arasanti."
"Oh."
***
Pukul 06.20, suasana sekolah masih sepi. hanya ada beberapa guru dan siswa yang baru datang. Termasuk Ara, "Primadonanya SMA V-Nex." begitulah orang menyebut dirinya.
Meski pendiam dan jarang berinteraksi dengan orang lain, Nama ara malah semakin populer di kalangan kaum adam. Katanya sih "Cewek pendiam itu mesterius." tapi jangan salah, banyak kakak kelas yang menginginkan ara menjadi kekasihnya, tapi sayang tawaran itu di tolak mentah-mentah.
Langkah kaki ara terhenti. Sosok pria tampan, hidung mancung dengan postur tubuh tinggi itu menghentikan langkah ara.
Ara hanya diam, tidak tau harus berbuat apa untuk saat ini.
"Gue Atta." atta mencoba memperkenalkan dirinya.
"Gue udah tau." respon ara dingin. Raut wajah yang tenang dengan tatapan kosongnya membuat atta harus berpikir ekstra.
"Nama lo Nadiva Arasanti-kan?" tanya atta memastikan.
"Ya!"
Atta menghela nafas berat. Sepertinya gadis ini ingin memancing emosinya, tapi atta tidak akan terpancing.
"Ya? Hanya itu?" tanya atta lagi. Gadis itu hanya mengangguk. Tidak ada perubahan ekspresi pada wajahnya. Tetap tenang.
"Lo ngak mau nanya-nanya soal gue gitu?" tanya atta lagi. Suaranya masih berusaha lunak. "Kaya fans-fans gue kemaren!"
Ara tersenyum sinis. Mengangkat satu alisnya. "Fans lo yang mana?"
"Yaa... yang kamaren. Di kelas gue orang berbondong-bondong datang cuma buat foto sama minta tanda tangan gue."
"Itu yang lo bilang fans?"
"I..iyaa." jawab atta gugup. Entah sejak kapan ia bisa gugup. Entahlah.
"Satu minggu. Ya, lo hanya akan dapat sambutan seperti itu hanya satu minggu." jelas ara. "Karena itu tradisi sekolah ini!"
************************************
Hello pembaca Arasanti, jangan bosen ya baca novel ini dan jangan sampai ketinggalan updatean terbarunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARASANTI
RomanceAtta, murid baru yang semakin heran dengan sekolahnya ini. bukan hanya sekolahnya saja, tapi juga siswanya. salah satunya ara. sikap dingin ara semakin biadap dengan cara menjatuhkan harga diri orang lain. atta semakin tertantang untuk mendapatkan...