CEMBURU 2

116 26 23
                                    

Hai semuanya.... Lama tak jumpa yah. Hehehe maaf kalao lama updatenya. Sibuk aku, tapi ini aku usahain kok.

Jangan lupa vote dan komen yah.!
*****************************

Dia lucu, dia aneh, dia mengagumkan dan kadang dia sombong! Itu-lah gambaran seorang Attareta dimata Ara saat ini. Matanya tak henti-hentinya menatap lelaki bertubuh atletis itu, pria yang sama sekali tidak pernah menyisir rambutnya kemanapun ia pergi, dan hanya sesekali ia menyisirkan rambunya itupun menggunakan sela-sela jari. Dasar pemalas!

Jam sudah menunjukan pukul 11:30, tidak ada tanda-tanda bell masuk, membuat nyaris semua siswi berkumpul dilapangan. Menyaksikan tubuh pria yang tidak punya hati itu, menyaksikan dengan seksama meski sedikit malu-malu.

"Eh, lo udah kebagian blom?" tanya Atta yang masih sibuk mengunyah nasi goreng yang telah dibungkus dengan plastik.

Beberapa dari mereka langsung menggeleng, menandakan ia belum mendapatkan makanan sama sekali. "Nih, bagi sama rata!" Perintah Atta yang menyodorkan kantong plastik hitam yang isinya makanan dan minuman hasil dari cewek-cewek gila yang rela berdiri berjam-jam demi melihat dada terlanjang Attareta.

Tidak menunggu lama, makanan yang berada dikantong plastik itu ludes habis direbut, beberapa dari mereka ada yang mengambil 3-5 buah nasi goreng sekaligus dan beberapa bolot minuman.

"Makasih, Ta!" ucap mereka serentak.

***

"Sudah, sudah, sudah. Waktu istirahat telah habis! Dan kalian semua harus kembali melanjutkan hukuman!" perintah Pak Harjo tegas

Semua siswa yang dapat jatah makan dari Atta itupun langsung bangkit, bediri, dan bersiap-siap untuk melanjutkan hukumannya yang entah sampai kapan selesainya.

Atta-pun berdiri dengan ogah-ogahan, tubuhnya masih terasa letih, ia sudah berlari lebih lama dari anak-anak yang lainnya, seluruh tubuhnya juga sudah dibasahi oleh keringat, sampai-sampai celana abu-abunya juga berubah warna menjadi agak gelap. Namun hal itu tidak berlaku setelah Atta melihat Ara yang menatap tajam ke arahnya sambil tersenyum mekar. "Haii, sayang!" Teriak Atta tak tau malu.

Mata Ara membulat sempurna, ia tidak habis pikir dengan kelakuan Atta, pria yang awal masuk ke sekolah ini dengan keadaan pendiam dan jarang senyum itu kini telah menunjukan sikap aslinya secara perlahan. Kekanakan dan juga periang, itulah sifat asli dari Pria yang masih terus melambaikan tangannya kearah Ara.

Atta... Teriak Ara dalam hati. Ara sudah nyaris ketakutan bukan karena mata elang cewek-cewek dibawah sana yang ikut menatap ke atas, kearah Ara, tapi ia takut dengan Kevin, cowok itu pernah bersumpah bahwa dia akan menghukum siapapun yang ingin dekat dengan dirinya.

Buughh..!

"Brengsek, lo!" Teriak seseorang dari bawah sana. Dan benar saja, itu adalah teriakan Kevin.

Semua orang bungkam dibuatnya. Mereka hanya bisa menyaksikan tendangan keras yang melayang ke-kepala Atta. Ara hanya bisa diam, dengan raut wajah yang sedih, kaget dan marah, menjadi satu dalam dirinya. Ia kini hanya berharap bahwa rupa tampan milik Atta tidak rusak oleh Kevin dan ia juga berharap Kevin bisa dikalahkan oleh Atta meski kesempatan itu hanyalah 0,1% karena Kevin sering memenangkan juara lomba bela diri.

Atta yang sudah dalam keadaan tumbang, kini kembali duduk seperti tadi. Pipinya terasa kebal akibat tendangan Kevin tadi. Atta tersenyum sambil berkata, "Kenapa lo?" tanya Atta. "Eh tapi tendangan lo kuat juga," puji Atta sambil mengelus pipi kirinya.

Karena merasa diremehkan, Kevin kembali menghantam dada Atta dengan kuat, hingga Pria bertubuh Atletis itu kembali tumbang. "Lo meremehkan gue? Lo blom tau siapa gue? Dan gue harap lo jauhi Ara, karena dia milik gue!" Teriak Kevin lantang.

Atta kini kembali bangkit, dadanya begitu sakit karena hantaman yang kuat dari Kevin. Atta memegangi dadanya kuat, seperti ada sesuatu yang keluar dari mulutnya, dalam keadaan batuk keluarlah darah segar dari mulutnya.
Joe dan Bram yang tadi hanya diam karena takut, kini mulai panik melihat Atta yang sudah mengeluarkan darah dari mulutnya.

"Ta, lo ngak apa-apa?" Tanya Bram panik.

"Udah, Ta. Jangan lawan dia, biarin aja deh! Ntar lo luka parah lagi, Plis!" Mohon Joe takut.

Atta menoleh, Lalu ia tersenyum ke arah Joe. " Diam lo brengsek!" Teriaknya ganas. "Sekarang lo ambilin air mineral gue!"

Tanpa banyak tanya, Joe langsung mengambilkannya. Air itu bukan untuk ia minum, melainkan hanya untuk mencuci tangannya yang terkena darah.

"Eh, lo kriting, lo liat baik-baik kedua tangan gue!" Suruh Atta sambil memperlagakan telapak dan punggung tangannya. "Ngak ada darahkan? Liat, dia akan tau kalau singa sudah dihadapannya." Bisik Atta pelan.

*****************************

Maaf ya terlalu pendek, sebenarnya mau bikin dua part, tapi ngak kesampaian. Tapi buat yang selanjutnya bakal cepat update kok!

Salam arenatta.

Ig : Arris_firmansyah
Fb : Arenatta

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 20, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ARASANTITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang