Sudah lima bulan aku terlahir kembali di duniaku yang baru ini. Seperti biasa, orang tuaku selalu memanjakanku dan berusaha membuatku tertawa. Bagiku yang pernah hidup hampir dua puluh tahun di dunia sebelumnya, diperlakukan seperti ini rasanya berlebihan dan bikin risih. Tapi mau bagaimana lagi, aku hanyalah sesosok bayi yang belum bisa berkata apa-apa selain tertawa dan menangis.
"Bachtoru anak Ayah yang hebat hehehe," kata ayah sambil menggendongku. Beliau adalah Valgathor Vuanzo Ardrake, kepala keluarga Valgathor Ardrake. Sedangkan Ibuku Valgathor Miyuna Ardrake, yang saat ini tengah berada di samping ayahku. Walaupun sikap mereka terbilang sedikit berlebihan, kalau dipikir-pikir lagi hal semacam itu wajar saja. Apalagi aku adalah anak pertama mereka.
"Sayang, aku ingin menggendongnya juga," kata ibuku sambil berusaha merebutku dari gendongan ayahku.
"Eits, tidak semudah itu. Tunggu sampai aku puas dulu menggendong anak kita ini hehehe." Kata ayahku sambil menjauhkanku dari jangkauan ibu. Apa-apaan ini?! Mereka memperebutkanku layaknya piala dunia sepak bola saja. Tapi sudahlah, dengan begini mereka juga bisa memberiku sebuah kesenangan tersendiri. Kami tinggal di sebuah mansion yang bisa dibilang terlalu besar untuk dihuni hanya oleh beberapa orang saja. Selain ayah, ibu, dan aku, kami memperkerjakan tiga pelayan yang terdiri dari sepasang manusia kembar dan satu elf, lalu tiga penjaga dari ras Demi-Human yang tinggal bersama kami di mansion ini. Tempatnya terletak di sebuah desa pertambangan, desa yang tidak terlalu besar namun memiliki tambang logam yang melimpah. Keluargaku, atau lebih tepatnya ayahku, ditugaskan untuk mengawasi desa ini, sehingga secara teknis beliau adalah pemimpin desa ini.
(Ilustrasi dari mansion keluarga Valgathor Ardrake)
Sc: GoogleBelakangan ini aku mendapatkan informasi dari beberapa percakapan ayahku kalau yang membuat tambang di desa ini melimpah adalah adanya sebuah portal dimensi yang terus mengeluarkan berbagai macam logam dari dinding-dinding tambang. Aneh, bukan? Tapi kalau kupikir-pikir, mungkin hanya akulah yang menganggap semua fenomena itu luar biasa karena di dunia sebelumnya, hal seperti itu sudah pasti dikaitkan dengan sesuatu yang mistis. Selain itu, alam ini bernama Midgard. Keadaannya mirip dengan keadaan di kehidupanku sebelumnya. Perbedaannya, di sini terdapat delapan benua besar, dengan satu benua di tengah yang dikelilingi oleh enam benua lain. Lalu satu benua lagi letaknya menjauhi benua lainnya. Nama benua yang ada di tengah adalah benua Repthazard. Keenam benua yang mengelilinginya adalah Aldazar—tempatku tinggal, Rexna, Zaula, Jartadom, Lamuale dan Yorlamda. Sedangkan benua yang letaknya terpencar dari yang lain adalah benua Darkadhom.
Pada awalnya, ras Eragon tinggal di Repthazard. Namun benua tersebut diluluhlantahkan oleh bangsa Muspleheim saat invansinya lima abad lalu dan sekarang benua tersebut telah terkontaminasi oleh energi kotor yang akan mengubah mahluk apapun menjadi monster beringas apabila mereka bermental lemah.
Hebatnya lagi, Midgard hanyalah satu dari sembilan alam yang berada di naungan Pohon Yggdrasil atau yang biasa disebut Pohon Dunia. Setiap alam memiliki tempat dan penduduk aslinya masing-masing, selain itu setiap alam juga memiliki fungsinya masing-masing dalam menjaga keseimbangan kehidupan di dunia ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Prime Ardrake
FantasíaM. Bachtiar seorang mahasiswa jurusan Teknik Mesin yang terlahir dari keluarga sederhana. Ayahnya seorang pekerja di pabrik senjata militer negara dan ibunya hanyalah seorang guru dari sebuah SMA Swasta. Dia selalu menjalani kehidupannya seperti bia...