8. Teka-Teki Desa Sanatus

241 11 28
                                    

"Program pembangunan desa?"

Sophy mengerutkan alis. "Aku baru tahu LOR juga menerima misi semacam ini," ujarnya sembari memandangi bagian belakang kertas misi yang berada di tangan Renka. Sekadar informasi, empat bulan telah berlalu semenjak tim Dreadlord Infantry resmi bergabung dalam keanggotaan League Of The Realm atau LOR.

"Ayahmu meminta kita mengambil misi ini?" Sophy bertanya lagi.

Aku mengangguk kecil. "Ya, misi gabungan. Jadi kita akan bekerja sama dengan beberapa tim lain nanti."

"Tidak menarik sekali. Tidak ada bertarungnya?" ujar Kelvin sembari menggoyang-goyangkan cangkir tehnya dengan malas.

Renka meletakkan kembali dokumen misi yang dipegangnya ke atas meja. Ia terdiam sejenak sebelum berkata, "Ayahku pernah membahas ini entah kapan. Katanya, selain Kerajaan Tan, ada juga kerajaan-kerajaan lain yang mengalami kelebihan kapasitas imigran selama beberapa bulan belakangan. Para imigran ini merupakan pengungsi dari wilayah-wilayah Aldazar yang berkonflik atau dilanda bencana berulang kali. Dari tahun ke tahun, bukannya mengikis, masalah ini malah makin menjamur di berbagai tempat. Tiap urusan satu wilayah beres, selalu ada wilayah lain yang mengalami hal serupa."

"Beberapa puluh tahun yang lalu, sekitar sepuluh kerajaan di bawah Aldazar menandatangani perjanjian yang berkaitan dengan masalah penampungan pengungsi. Disebutkan bahwa kerajaan manapun yang ikut serta dalam perjanjian itu berkewajiban menerima pengungsi, pendatang, atau imigran yang tiba dan berniat menetap di kerajaan tersebut. Apa pun yang terjadi, mereka tidak boleh menutup gerbang kerajaan kepada para imigran. Singkatnya, Kerajaan Tan ikut menandatangani perjanjian ini."

Kelvin, Sophy, dan aku mengangguk-angguk secara hampir bersamaan. Masalah terkait membludaknya angka pengungsi memang sudah menjadi topik bahasan hangat tidak hanya di kalangan bangsawan, tapi juga rakyat biasa. Sementara orang-orang seperti kami menikmati nyamannya hidup sambil terus berjuang menaiki tangga hierarki sosial, banyak orang di luar sana yang lahir dan harus hidup dengan serba ketidakberuntungan. Beberapa dari mereka hidup di wilayah rawan bencana seperti kekeringan, banjir, tanah longsor, hingga badai, sedangkan beberapa yang lain harus menderita karena persaingan politik yang tiada tampak ujungnya.

Sophy menanggapi, "Bagaimana dengan kiriman bantuan? Tenaga ahli, misalnya? Untuk mengatasi bencana yang mungkin memang masih bisa diatasi? Atau utusan Kekaisaran untuk menyelesaikan masalah perebutan tahta dan pemberontakan di berbagai kerajaan?"

"Bicara saja gampang, Nona." Kelvin membalas dengan nada malas. "Tapi wilayah Aldazar sangat luas. Siapa juga yang ingin pergi bermil-mil jauhnya hanya untuk mengunjungi wilayah-wilayah yang kondisinya memang sudah di luar harapan? Kebanyakan kerajaan yang bermasalah juga berada di kawasan ekstrem yang sulit dicapai, beberapa bahkan tidak bisa dijangkau avioane karena medannya terlalu berbahaya. Ada juga kerajaan yang tidak bisa dilalui kereta kuda. Jangankan avioane atau kereta kuda, jalan kaki saja rasanya sudah seperti taruhan nyawa. Oh ya, jangan lupakan kelompok Barbarian yang suka menunggu siang-malam untuk merampok sekaligus membunuh siapa pun yang melewati 'wilayah' mereka. Para utusan Kekaisaran bisa saja bertemu maut duluan di perjalanan sebelum sempat menjalankan misi!"

Alis Renka bertaut tatkala menanggapi, "Setahuku Kekaisaran tidak punya kesulitan kalau soal mengirim utusan ke wilayah-wilayah bermasalah. Mereka bisa memakai teknik manipulasi dimensi untuk berpindah tempat dalam sekejap, dan Kekaisaran tentu tidak akan kekurangan orang-orang dengan level kemampuan setinggi itu."

Teknik manipulasi dimensi yang dikatakannya barusan merupakan salah satu teknik tingkat tinggi yang mampu membuat penggunanya berpindah tempat sejauh apa pun dalam sekejap. Meskipun dimensi mencakup ruang dan waktu, teknik ini sebenarnya tidak berbeda dengan teleportasi. Hal ini karena sampai sekarang, belum ada seorang pun yang mampu menciptakan teknik yang dapat membuat penggunanya melakukan perjalanan waktu. Selain itu, meskipun efektif ketika ingin melakukan perjalanan jarak jauh, pada kenyataannya teknik ini jarang sekali digunakan. Alasannya karena sihir manipulasi dimensi memiliki efek samping, yakni membutuhkan asupan energi yang tidak sedikit. Semakin jauh jarak yang ditempuh, semakin besar energi yang dihabiskan, dan semakin lemah kondisi fisik penggunanya setelah berteleportasi. Selain itu, para pengguna harus mengetahui dengan pasti tempat yang mereka tuju. Kalau tidak, bisa saja mereka mendarat di tempat yang salah dan berisiko membahayakan nyawa. Apabila tiba-tiba diserang musuh tepat setelah berpindah tempat, akibatnya bisa fatal.

The Prime ArdrakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang