"I can't take it anymore. Because you are crying. I want to cry in your place. Although I can't."
***
[Author]
Malam di Seoul pasti sangat indah. Dan sekarang juga sudah waktunya untuk mereka semua tidur. Tanpa disuruh, Jimin sudah tidur terlebih dahulu. Setelah Jimin, disusul Taehyung dan Jungkook. Namjoon dan Hoseok hanya sibuk membaca koran atau bermain ponselnya.
"Ada yang melihat Yoongi?" Tanya Seokjin kepada Namjoon dan Hoseok. Seokjin tidak tau kemana Yoongi pergi. Dari jam 7 malam tadi ia tidak kembali dari luar. "Bukannya ke Supermarket untuk membeli minuman dingin?" Seokjin tak tau tentang itu. Yoongi tak berpamitan kepadanya.
"Sudah jam 9 ini. Dan ia juga tidak kembali."
CKLEK
Tepat saat itu, Yoongi pulang. Setau ketiganya ia tidak membawa tas saat keluar. Kenapa saat pulang ia membawa tas ransel? "Habis darimana kau?" Tanya Seokjin sinis. "Kau tak tau aku khawatir? 2 jam yang lalu kemana kau tadi? Jawab aku Yoongi!"
"Hyung diam! Aku tak mau diganggu." Yoongi pun pergi ke kamarnya kemudian membanting pintunya. Namjoon lantas bangkit dan ingin mengejar Yoongi namun Seokjin menahannya. "Aniya. Biarkan saja dia. Mungkin sedang ada masalah." Lirihnya.
Namjoon hanya mengehela nafasnya. Bagaimanapun juga Seokjin adalah kakak-nya jadi ia tak mau menbentaknya. Namjoon pun memilih melanjutkan membaca korannya.
HOME
"Hyung. Kookie tidak bisa tidur! Hyung bangun! Kookie tidak bisa tidur, hyung.. Jebal.. Kookie takut.""Nghhh~ Kookie? Kamu sedang apa disini? Pergi tidur, Kookie."
"Tidak bisa hyung. Kookie mendengar suara pecahan beling. Kookie takut hyung. Suaranya dari kamar Yoongi-hyung."
Seokjin lantas terbangun. Ia menggenggam tangan Jungkook. Sungguh tanganya bergetar. Seokjin pun perlahan jalan ke arah kamar Yoongi. Jungkook memang benar. Seokjin bisa mendengar suaranya dari luar. Cukup kencang.
CKLEK
"Yo- Astaga! Yoongi apa-apaan ini!? Kau mabuk!? Siapa yang mengajarimu!?" Seokjin dapat merasakan aroma alkohol di tubuh Yoongi. Yoongi pun bangkit dan berjalan mendekati Seokjin. Langkahnya saja sudah tak beraturan.
"Apa masalahmu, huh? APA MASALAHMU!? Hik~" Seokjin dapat melihat hidung Yoongi yang memerah. Bahkan ia cegukan. Yoongi pun mengambil botol alkohol kemudian melemparnya ke arah Seokjin.
Untungnya pecahannya tak mengenai Seokjin dan Jungkook. "YOONGI KAU INI KENAPA!? JADI TADI KAU PERGI UNTUK MEMBELI INI SEMUA!? NOE PABBOYA ! JEONGMAL PABBOYA !" Sepertinya amarah Seokjin sudah melenjak keluar. Jungkook hanya pergi dari suasana itu dan mencoba menbangunkan hyung yang lainnya.
"KAU hik~ BRENGSEK!"
"IYA AKU BRENGSEK! AKU BRENGSEK KARENA TIDAK MENGAJARIMU UNTUK TIDAK MEMINUM ALKOHOL!"
HOME
[Jungkook]Sungguh aku tak mengharapkan semua itu terjadi. Aku hanya bisa menangis dan mendengar suara pertengkaran antara Jin-hyung dan Yoongi-hyung. Yang kulakukan adalah mengetuk pintu kamar Namjoon-hyung terus menerus agar ia terbangun.
"H-Hyung.. Hiks.. Buka pintunya hyung.. Hiks.. Hiks.. Hyung ! Hyung !"
CKLEK
"Kookie? Ada apa? Kenapa kau membangunkan hyung ? Ini masih malam."
"H-Hyung J-Jin-hyung dan Yoongi-hyung bertengkar! Y-Yoongi-hyung mabuk dan melempar-lempar botol alkohol! Hentikan mereka, hyung !"
Lantas aku dan Namjoon-hyung langsung menghampiri Jin-hyung dan Yoongi-hyung yang sedang bertengkar. Aku hanya mengharap bahwa ini hanyalah sebuah mimpi. Aku tak suka semua ini. Aku benci. Aku tak suka keluargaku bertengkar.
HOME
Pagi hari sudah menjemput. Yoongi-hyung dan Jin-hyung saling berdiam diri dan tak peduli. Yoongi-hyung mabuk karena ia dipecat dari studio musik karena sering mabuk-mabukan setiap malam. Pantas saja ia selalu lembur.Yoongi-hyung tidak bisa menerima itu dan mulai mabuk. Padahal Yoongi-hyung sangat benci dengan mabuk-mabukan. Aku hanya takut kalau nanti keluargaku akan hancur. Kenapa ini terjadi pada keluargaku? Aku tak mau semua ini terjadi.
[Jimin]
Entah apa yang terjadi tadi malam tetapi suasana sekarang sangat sunyi. Yoongi-hyung tampak membawa sebuah dokumen entah untuk apa. Ia tampak menyeramkan sekarang.
"Aku berangkat." Ucapnya sinis. Yoongi-hyung tampak seperti dulu lagi. Saat eomma dan appa meninggalkan kita. Tunggu. Apakah Yoongi-hyung sudah berangkat? Dokumennya ketinggalan di meja makan. Aku pun membawa dokumen itu dan mengejar Yoongi-hyung
.
Dia sudah berangkat dengan mobilnya. Yoongi-hyung pasti akan panik kalau tidak ada dokumen ini di tangannya. Sepertinya aku ada ide. "Jin-hyung aku berangkat duluan! Tolong beri tau Tae dan Juggie kalau aku berangkat duluan! Ada tugas penting hyung !"
Aku langsung memakai sepatu dan mengambil tas kemudian siap pergi ke kantor Yoongi-hyung. Untung saja aku tau kantornya jadi aku hapal jalan kesana dan jalan pulang. Aku pun menutup gerbang rumah dan pergi mencari kendaraan dan menuju kantor Yoongi-hyung.
[Author]
"Hyung. Jimin mana? Aku dan Kookie sudah ingin berangkat." Ucap Taehyung sambil memakai sepatunya. "Jimin sudah berangkat duluan. Katanya ada tugas penting. Kau berangkat saja nanti terlambat." Taehyung pun langsung terdiam.
"Tugas penting?" Seokjin mengangguk.
"Setauku guru tidak memberi tugas apapun."
"Entahlah mungkin ada sesuatu. Coba saja kalian ke sekolah."
"Baiklah, kami berangkat hyung."
TBC
Terlalu terburu-buru ya :(
KAMU SEDANG MEMBACA
HOME | BTS ✔
Fanfiction[ 방탄소년단 ] Hancurnya keluarga karena keegoisan masing-masing dan tanpa mereka tau kalau mereka sedang dalam bahaya karena sebuah masa lalu yang sedikit kelam.