1. Home

7.7K 468 7
                                    

***

[Author]

"Semuanya bangun! Kalian ingin pergi bekerja bukan? Ayo cepat bangun! Jimin, Taehyung, Jungkook! Sekarang hari senin! Cepat bangun!" Teriakan yang menggema di rumah ini dapat membangun keenam-enamnya.

Mereka langsung bangun, melipat selimut dan pergi ke kamar mandi. Mereka terkadang harus berebutan hingga membuat pertengkaran. Tetapi apa yang disukai oleh Seokjin? Saat mereka melakukan hal konyol di tengah-tengah pertengkaran. Seperti halnya dengan bercanda.

Si muda kelima setelah selesai mandi pun mendekati sang kakak. "Hyung. Aku tak ingin pergi sekolah.." Lirihnya sambil membuat muka imut agar sang kakak menurutinya. "Kau masih sakit?" Seokjin pun menempelkan tangannya di dahinya.

"Tidak panas. Pergilah ke sekolah. Hari ini kan hari pertamamu." Jimin hanya mem-pout-kan bibirnya. Tak lama datanglah seseorang sudah berpakaian rapih seragam sekolah. "Hyungie ! Kookie sudah rapih kan?" Tanya yang paling muda ke kakaknya.

"Hari pertamamu di sekolah menengah pertama kan? Kau jangan menjadi anak nakal disana, Kim Jungkook! Turuti apa yang gurumu katakan!"

"Iya, hyung. Kookie tau itu semua."

"Kau berangkat sama siapa?" Tanya Seokjin. Jungkook pun mengangkat bahunya tidak tau. "Kau kira hyung-mu ini sudah masuk sekolah lebih dari tingkatmu hah? Kita berangkat bersama! Jimin cepatlah!"

"Taehyung? Pakai dasi yang rapih! Kau ini bisa diomeli guru!" Seokjin pun lantas merapihkan dasi Taehyung. Tak lama para kakak-kakak mereka yang bekerja di kantor sudah rapih.

"Hyung aku berangkat kerja." Ucap Yoongi, Namjoon dan Hoseok bersamaan. Seokjin pun mengangguk. "Eoh tunggu dulu! Sudah sarapan?" Tanya Seokjin. Mereka semua mengangguk.

"Sudah terlambat hyung."

"Ya sudah sana berangkat nanti kalian bisa telat." Mereka semua mengangguk kemudian berpamitan. Seokjin pun melambaikan tangannya. Sekarang giliran sang adik yang sudah rapih "Hyungie kami berangkat dulu!" Mereka berpamitan dan siap untuk berangkat sekolah.

Mungkin sedikit melelahkan untuk Seokjin bukan? Tapi dia sangat bahagia karena keluarga mereka bisa bahagia sampai sekarang ini. Tapi tentu tidak kedepannya.

HOME

"Jimin kau sedikit murung. Kau masih sakit?" Tanya Taehyung kepada Jimin yang terus terdiam sepanjang perjalanan. "Jim? Jimin. Kim Jimin!" Jimin pun langsung terperangah. Ia langsung menatap Taehyung dengan tatapan kesal.

"Kau ini mengangetkanku saja."

"Kau ini daritadi terdiam sepanjang perjalanan! Ada apa sih?" Jimin hanya menggeleng kepalanya. Mereka pun melanjutkan perlajanan mereka ke sekolah. "Hyung, aku rindu eomma dan appa." Taehyung dan Jimin pun langsung menatap Jungkook sedih.

"Kami juga, Junggie."

"Aku lebih suka dipanggil Kookie daripada Junggie." Keduanya pun terkekeh. Perjalanan mereka tak mengasilkan waktu yang lama. Mereka sudah tiba di sekolah.

HOME

"Eoh? Apa-apaan ini? Taehyung.. Nilaimu jelek sekali! Pasti kau tidak belajar. Pantas saja saat ditanya ia malah diam. Dasar Taehyung." Saat ini, Seokjin sedang merapihkan kamar sang adik-adiknya. Itulah aktivitasnya sehari-hari. Memasak, belanja, beres-beres dan lainnya.

Seokjin selalu heran dengan kamar Jimin. Hampir seluruh kamar adiknya penuh dengan hiasan kecuali Jimin. Kamar Jimin sangatlah kosong. Hanya ada meja, kasur dan lemari. Dindingnya berwarna hitam dan kasurnya berwarna putih.

"Ada apa dengan anak ini? Selalu saja sepi. Ia juga pendiam akhir-akhir ini. Sudahlah aku akan merapihkannya lagi. Eh? Apa ini? Obat merah? Untuk siapa? Sudahlah aku taruh saja di mejanya." Seokjin pun mulai merapihkan kamar Jimin.

.
.
.
.
.

"Satu jam habis untuk merapihkan rumah.. Sekarang saatnya aku belanja di supermarket. Tapi hati ini makan apa ya? Ramen? Baiklah." Seokjin pun mengganti bajunya kemudian bersiap-siap untuk ke supermarket.

CKLEK

"Hoseok? Sudah pulang? Cepat sekali. Padahal sekarang masih jam 12 siang." Hoseok pun menguap kemudian menaruh tas di lantai dan menghempaskan dirinya di sofa. "Hoseok jawab pertanyaan hyung-mu!"

"Hyung sungguh? Aku lelah sekali. Dance studio aku liburkan dulu." Seokjin pun menatap Hoseok penasaran. Baru beberapa detik saja Hoseok sudah pergi tidur. Seokjin tak mau membangunkannya. Ia pun kembali melanjutkan perjalanannya menuju Supermarket.

HOME

Seoul sudah menunjukkan waktu terbenamnya matahari. Dan mereka semua juga sudah pulang kerumah. Mereka tinggal menunggu waktu untuk makan malam saja. "Hyung ! Hyung ! Di sekolah Kookie mempunyai banyak teman!" Cicit Jungkook senang.

"Kau tau hyung ? Temannya yeoja semua." Semua hyung-nya pun tertawa. Jungkook hanya memukul Taehyung pelan dan mem-pout-kan bibirnya. "Makan malam sudah tiba. Ayo kita makan." Seokjin pun datang membawa makanan lezat yang siap untuk disantap adiknya yang rakus-rakus ini.

"Hari ini makan ramen? Sudah lama tak makan ramen. Selamat makan!" Mereka semua pun makan bersama. Di tengah-tengah makan malam mereka juga asik bercanda. "Taehyung! Mengapa kau tidak memberi tau hyung kalau nilai ulanganmu jelek!?" Taehyung pun langsung terhenti dari kegiatan makannya.

"Hyung tau darimana?" Tanyanya.

"Hyung merapihkan kamarmu tadi."

"Hyung jangan marah! Aku hanya malas belajar saja!"

"Taehyung sudah terbongkar rahasiamu! Ponselmu akan diambil Jin-hyung nanti~"

"Hyung jangan!"

Mereka pun tertawa di tengah-tengah suasana makan malam.

HOME | BTS ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang