11. Happy now?

2.5K 184 10
                                    

[Author]

"namjoon-ah ! apa kau tak mau menolong adik dan hyung-mu kah!?" bentak seokjin. ia sudah kesal dengan tingkah namjoon saat ini, ia sudah melebihi batasnya sekarang. namjoon hanya berdecih kesal.

"hyung ! karirku sedang sukses saat ini! kita akan memeliki uang banyak! kita bisa menolong mereka semua! membiayai mereka semua! aku melakukan ini demi mereka juga, hyung !" seokjin pun mengepalkan tangannya. "kau salah namjoon! kau sudah dibutai oleh pekerjaan tersebut!"

"hyung diam saja! kau tidak tau seberapa sulit ini! aku bekerja keras! aku mela-"

"KAU HANYA MEMIKIRKAN UANG DAN KESUKSESANMU, NAMJOON!"

seokjin menarik nafasnya dalam-dalam. emosinya mulai keluar sekarang. "sadarlah namjoon. adik dan hyung-mu membutuhkan dukunganmu." Lirih Seokjin. Namjoon hanya menatapnya dengan penuh emosi. "kalau aku sukses, jangan pernah meminta uang kepadaku!" namjoon langsung meninggalkan Seokjin di ruangan itu sendirian.

"hhh.. ia b-berubah.."

namjoon pergi ke kamarnya dan menghempaskan dirinya ke ranjangnya. "merepotkan. kau tak pernah mengerti seberapa lelahnya aku. kau hanya mengurusi mereka. semuanya merepotkan." suara deringan pun menghentikan gumaman namjoon. ia mengangkat telepon tersebut.

"halo?"

...

"j-jinjja !?"

HOME

"uhh.. d-dimana aku..?"

"ah, kau sudah sadar! akan aku panggilkan uissa !"

hoseok yang baru membuka mata tersebut pun melihat ke sekelilingnya. rasanya sangat aneh berbaring disini. bau obat-obatan menyengati indra penciumannya. "apa..? a-aku lelah berada disini! aku mau keluar!" hoseok langsung bangkit dan melepas semua alat medis yang menempel ditubuhnya. suster di sana berusaha mengejar hoseok tapi ia sudah melesat jauh.

ia langsung keluar dari kamarnya dengan langkah yang gontai. perlahan-lahan ia mencapai kenop pintu dan membukanya. "a-aku ingin keluar.. a-aku ingin ma-"

"hoseok-hyung ?"

nendengar suara itu, hoseok langsung menoleh. "j-jimin?" hoseok langsung menghampirinya. air matanya menetes dengan deras. Mungkin ini tempat untuk meredakan keluhannya. "hyung sudah sadar!? kenapa..? hyung kau-"

"jiminie! akhiri hiks.. hidupku! jimin! hiks.. hiks.."

jimin terkejut bukan main. "hyung kau gila!" ia berusaha menenangkan hyung-nya ini. ia juga tidak mengerti apa yang terjadi dengan hyung-nya ini. "tuan!? kenapa kau keluar dari ranjangmu!?"

"tidak! jauhi aku!"

jimin yang berada di kursi roda itu langsung beranjak untuk memeluk hyung-nya tapi.. ia lupa dengan sebuah fakta

brughh

"j-jimin!"

ia lumpuh. sunyi sekarang. tak berselang lama, jimin langsung tertawa terbahak-bahak. hoseok dan suster tersebut mengernyit heran. ia jatuh dan ia senang? jimin langsung menatap hoseok. hoseok pergi jongkok untuk mengecek jimin.

"jiminie gwaenchana ?" jimin mengangguk kemudian langsung memeluk hoseok erat. ah, hoseok rindu pelukan hangat milik seorang kim jimin.

"tenang hyung, kita sama-sama tersiksa. omong-omong aku lumpuh hyung. hehe."

HOME

"begitu ceritanya?"

"eoh. hyung nikmati saja hidup ini. akan selalu ada sisi positif dalam semua kegelapan, hyung." lirih jimin sambil menikmati es krimnya. jimin tau hoseok masih merasa bersalah atas kejadian yang menimpanya, raut wajahnya memberitahukan segalanya. jimin merasa sedih juga.

"hyung gwaenchana. ini semua alami, hyung. hyung tidak salah."

"s-sunmi.. apa yang ia perbuat kepadamu?"

"hanya luka ring-"

"buka luka ringan. ia menyiksa jimin. saat jimin membuka pakaiannya, kau bisa lihat semua lukanya."

seokjin datang bersama jungkook ke kamar hoseok. setelah mendengar kabar hoseok sadar, seokjin dan jungkook langsung segera ke sana. hoseok menundukkan wajahnya sekarang. seokjin menatap hoseok bingung. ia mendekatinya dan bertanya.

"neo gwaenchana ?"

"ani."

seokjin langsung memeluk hoseok. "tenanglah. kita bisa memperbaiki semuanya sekarang jika kita bersama lagi." hoseok tersenyum. omong-omong bagaimana bocah itu? alias taehyung. hoseok memikirkannya.

"hyung."

"hm?"

"mana taehyung?"

semua orang terdiam. ah, mereka harus balas apa? apakah mungkin lebih baik jika memberitahu semuanya? kita keluarga dan hoseok berhak tau bukan?

"taehyung.. ia dipenjara. dan jika kau bertanya tentang yoongi, ia menghilang begitu saja tanpa ku ketahui. namjoon.. ia sudah menemukan cintanya dan dibuat buta olehnya."

"omo.. tunggu.. JANGAN BILANG KALAU NAMJOON SUDAH MENIKAH!"

"a-aniya !"

"maksud cinta itu adalah uang, hyung." lanjut jimin. mungkin jimin sama kesalnya dengan seokjin. hoseok mencoba mencerna jawaban jimin tapi ia sedikit bingung. jungkook menghembuskan nafasnya kemudian mulai berbicara.

"ia dibutakan oleh uang. uang sekarang sudah menjadi hidupnya, hyung."

ah, hoseok mengerti sekarang. sebodoh itu kah dirinya? entahlah hoseok menyayangi dirinya. tapi tidak lagi semenjak kejadian menyeramkan itu.

"yeorobun.. aku ingin bertanya." lirih hoseok sambil memainkan tangannya. "mwo ?" jawab ketiganya kompak. hoseok terdiam sejenak dahulu. ingin ia mengatakan sesuatu tapi mengapa tiba-tiba lidahnya kelu.

"aku.. emm.. kalau aku pergi du-"

"tidak akan ada yang pergi. tidak boleh menyerah. kita harus berjuang." tegas seokjin.

HOME

"rencana baru lagi? gwaenchana.. aku akan selalu menyukainya chagi.. aku tunggu rencanamu itu. baiklah, see you again, bye ! hah! keluarga kim yang bodoh. sasaranku sekarang adalah dirimu, kim seokjin."

🌴 to be continued

hehe up ini sekali-kali :v

HOME | BTS ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang