9. One Day

2.9K 230 6
                                    

Author tau, author udah lama ga up ini. Mianhae :(

HOME

[Author]

"Apa yang terjadi!? Mengapa mereka bisa kecelakaan!? Jelaskan semuanya kepadaku!" Teriak Seokjin dengan isakan. Uissa tersebut hanya menenangkan Seokjin. "Jimin tetabrak mobil bersamaan dengan Jungkook. Jungkook ingin menyelamatkannya tetapi ia tersandung batu dan nenabrak Jimin. Tak sempat untuk menghindar, keduanya pun tertabrak." Jelas uissa tersebut.

Seokjin pun terisak lebih kencang lagi. "Jungkook mengalami gegar otak ringan, tangannya patah dan kekurangan banyak darah. Sejauh ini keadaanya sudah baik-baik saja. Jimin sama halnya seperti Jungkook tetapi tangannya baik-baik saja. Tapi ada satu hal.."

"Apa? Ada apa!?"

"Ia lumpuh."

Deg!

Jimin lumpuh. Adiknya lumpuh. Cobaan yang tak ada hentinya bagi keluarga Seokjin. Hatinya sakit menerima kenyataan pahit ini. "Polisi sedang menyelidiki siapa pelakunya. Di duga tabrakan itu disengaja." Seokjin hanya terdiam. Mematung. Ia gagal. Ia gagal menjaga keluarganya.


HOME


"J-Jimin sayang? Kau sudah bangun.. Syukurlah.." Seokjin pun bernafas lega saat ia masuk dan melihat Jimin sudah membuka matanya. Seokjin pun duduk di sebelah ranjang Jimin. "Jiminie.. Maafkan hyung.. Hyung sudah berb-"

"Gwaenchana hyung. Jimin sudah memaafkan hyung." Lirih Jimin. Tak lama, Jimin dapat merasakan sesuatu yang aneh. "H-Hyung.. Mengapa aku tak bisa merasakan kakiku?" Lirih Jimin.

Deg

"Ji-Jimin.."

"Hyung.. Hyung ! Kakiku kenapa!? Hyung ! Aku tak bisa merasakannya hyung ! H-Hyung.. Hiks.. Kakiku kenapa!?" Seokjin ikut menangis lagi dan memeluk Jimin. "Jiminie.. Tenanglah.. Semua akan baik-baik saja.. Sshhh.." Jimin masih terisak kencang. Ia tak bisa menerima kenyataan pahit yang di terima olehnya.

"A-Aku ingin kakiku kembali hyung.. Hiks.. Hiks.."

"Tenang Jim.. Gwaenchana.. Gwaenchana.."

.
.
.
.
.

"Jungkook bodoh! Menyelamatkan hyung-mu saja tak bisa! Hiks.. Hiks.. Hyung, maafkan Kookie." Jungkook hanya bisa melihat hyung-nya meraung-raung dari dalam sana. Jungkook sama sekali tidak berani untuk masuk ke dalam. Jungkook pun pergi dari sana menuju suatu tempat.

HOME

1 week later,

"Lama sekali kelihatannya aku menangis. Mataku bahkan sampai sembap. Luka goresku juga sudah sedikit mengering. Baguslah. Jin-hyung ? Dia pulang ya. Padahal aku butuh dirimu." Jimin yang sehabis mengaca lewat kamera pun mematikan ponselnya langsung. Di rumah sakit selama satu minggu membuatnya sangat bosan.

Srek

"Eoh apa itu yang jatuh?" Jimin pun dapat melihat kertas yang jatuh ke lantai rumah sakit tersebut. Karena tak bisa menggerakan kakinya, Jimin terpaksa meraihnya dengan tangan. "Kenapa tak dapat-dapat? Oh ayolah!" Jimin sama sekali tidak menyerah. Ia tetap berusaha mengambil kertas tersebut.

"Dapat!" Jimin pun langsung membuka kertas yang di bungkus amplop bewarna putih tersebut.

Untuk Jiminie-hyung.

Annyeong hyung! Aku, adikmu Jeon Jungkook ingin mengatakan sesuatu untuk hyung. Semoga hyung menerimanya nde! Pertama, aku ini sakit melihat hyung menangis.

Setiap pagi, siang atau pun malam, hyung selalu menangis karena menanggung beban hyung sendirian.

Jungkook juga tak tega melihat hyung menangis. Itu membuat hatiku sakit. Hyung pasti kecewa kepadaku. Hyung boleh marah kepadaku. Maaf aku telah mengambil kaki hyung. Kalau Kookie tidak tersandung, hyung tidak akan seperti ini.

Hyung, jangan menangis kumohon. Hyung aku juga mengerti perasaan hyung. Hyung pergi meninggalkan kami karena untuk melindungi kami. Tolong hyung jangan tanggung beban hyung sendiri.

Kookie disini juga turut bersedih. Jangan egois hyung. Jangan tanggung beban hyung sendiri. Hyung tau bukan kalau Kookie selalu menyayangi hyung. Tapi, Kookie sudah berbuat salah kepada hyung.

Maafkan Kookie hyung. Mungkin ini hari terakhirku melihat hyung. Maaf Kookie tidak bisa membantu menanggungi beban hyung. Kookie pergi..

Jimin yang habis membaca surat tersebut langsung meremasnya. "Hiks.. Kookie bodoh! Aku harus mencari Kookie! Tapi bagaimana caranya aku mencarinya!? Ya tuhan bantu aku.."

HOME

"Kookie!? Sedang apa kau disini!?"

"Jin-hyung ? Bagaimana keadaan Jimin-hyung ?"

"Sudah membaik. Kau tidak mau menjenguk hyung-mu?"

Jungkook menggeleng kepalanya.

"Waeyo ?"

"Kookie sudah mengambil kaki Jimin-hyung.. Hiks.."

Seokjin pun langsung menggeleng kepalanya. "Itu tidak benar! Ini semua kecelaka-"

"Kalau aku tidak tersandung, Jimin-hyung akan baik-baik saja." Seokjin hanya memeluk Jungkook erat. "Kookie apa yang kau pikirkan? Jangan bicara seperti itu. Biarkan yang lalu terjadi."

TBC

Namjun doang yg belum kena ya :v

HOME | BTS ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang