3. Am I Wrong?

3.7K 313 3
                                    

"Am I Wrong. Did I say something wrong? Did I lie?"

***

[Author]

Bel istirahat tiba. Taehyung segera bangkit dari kursi dan pergi keluar kelas untuk menghampiri seseorang. Di sekolah cukup banyak yang menyukainya. Terutama para yeoja. Jungkook juga sama seperti Taehyung. Terkecuali Jimin. Ia terkenal pendiam di sekolah.

"E-Eh.. T-Tae.. Ada apa? Mau cari siapa?" Tanya seorang yeoja. Gerak geriknya sungguh terlihat sangat canggung. "Ada Jimin di dalam?" Yeoja itu menggeleng kepalanya. Taehyung pun terkejut. "Kemana dia?"

"Eoh ? Tadi saja Jimin tidak masuk." Taehyung pun penasaran. Ia pun bingung, Seokjin bilang Jimin sudah berangkat awal. Tetapi Jimin tidak ada di sekolah sekarang. Taehyung pun pergi meninggalkan kelas Jimin.

' Kemana dia? '

HOME

Saat ini Seokjin sedang memasak untuk makan malam nanti. Walaupun tidak senikmat kemarin, ia tetap memasak. "Apakah aku harus meminta maaf ke Yoongi? Aku jadi merasa bersalah. Tetapi ia bisa menjadi pecandu. Aish.. Yoongi apa yang kau lakukan!?"

"HYUNG ! HYUNG !"

"Siapa itu? Yoongi? Sedang apa kau?"

"Dokumen yang ku taruh di meja tadi di mana!?"

"Aku tak melihat ada dokumen daritadi."

"Jangan bohong! Aku butuh sekarang juga! Hyung !"

"Aku tidak tau Yoongi!"

HOME

"Sudah sampai. Aku tinggal masuk dan memberikan ini ke Yoongi-hyung." Jimin pun melangkah masuk ke dalam kantor Yoongi yang dulu. Jimin pun duduk di ruang lobby. "Yoongi-hyung mana tau kalau aku disini. Aku harus mencarinya."
"Kau bolos sekolah?"

Suara yang tak dikenal oleh Jimin. Jimin lantas menoleh ke arah datangnya suara tersebut. "Kau ini siapa?" Tanya Jimin sinis. "Dan kau ini juga siapa?"

"Adik Yoongi-hyung."

"Oh. Yoongi si pemabuk itu."

"Yoongi-hyung tidak pernah mabuk! Ia anak baik!"

"Kau tidak tau ia dipecat?"

Satu detik..
Dua detik..
Tiga detik..

"Bohong! Bohong! Yoongi-hyung tidak suka mabuk!"

"Sepertinya dia sudah memengaruhimu. Ikut saya sini. Saya akan mengajarimu tentang sopan santun."

Yeoja itu langsung menarik tangan Jimin secara paksa kemudian membawanya keluar. "L-Lepaskan aku! Tolong! Aku ingin dibawa oleh orang aneh ini!"

"Diam!"

"Sunmi? Siapa itu? Kau menculiknya?"

"Jieun? Tidak. Ini anakku. Dia memang sedikit nakal. Jimin sayang menurut! Jangan membuat eomma marah!" Jimin kalah telak. Ia tidak bisa mengatakan yang sebenarnya. Jimin pun dibawa keluar oleh Sunmi dan dimasukkan ke mobilnya. Jimin takut. Ia sangat takut.

"Sekarang kita ke rumah!"

"Lepaskan aku, Sunmi!"

"Tidak sopan neo pabboya !"

BUGH

Mobilnya berangkat kemudian melaju cepat. Jimin ingin berontak tetapi ia tidak bisa. Sunmi daritadi menahannya dengan kuat dan ia tidak bisa kabur lagi. Jimin membuka pintu mobilnya namum tidak bisa karena terkunci.

"Kau tau Jimin? Yoongi selalu merusak rencanaku. Ia selalu dibilang hebat dan terbaik di sekeliling orang-orang. Sedangkan aku hanya dianggap tidak ada! Aku selalu berpikir bagaimana cara menyingkirkannya tetapi aku selalu gagal!"

"Lalu ia dipecat karena mabuk-mabukan entah mengapa dan aku puas. Dan dendamku masih belum terbalaskan. Sekarang aku akan memberi balasannya padamu! Aku tak sudi jika aku mem-"

BUGH

"Akh! M-Mataku!"

Disaat yang tepat Jimin langsung membuka kunci pintunya. Mobilnya berjalan secara tak beraturan. Sunmi masih kesakitan. Sunmi memegang kemudi lagi dan mengendarainya secara teraturan lagi.

Jimin membuka pintu mobil dan langsung keluar dari mobilnya. "Sialan kau!" Sunmi langsung mengambil rem. Dan turun dari mobil. Jimin bangkit kemudian lari secepat mungkin dan sejauh mungkin dari Sunmi.

"C-Cukup.. Hhh.. Hhhh.. A-Aku lelah. Aku ingin pulang.. Yoongi-hyung.. Mengapa kau menyembunyikan ini?" Jimin pun melihat kebelakang. Ternyata Sunmi kehilangan jejaknya. Jimin bangkit kemudian pergi pulang ke rumah.

HOME

"APA!? Jimin tidak ada disekolah dari tadi pagi!?" Teriak Seokjin khawatir. Taehyung mengangguk pelan. "Bagaimana ka bisa tidak ada!? Jelas ia bilang kepadaku bahwa dia pergi ke sekolah awal! B-Berarti.. Jimin hilang.. Andwae !" Seokjin pun sangat khawatir. Ia mondar mandir ke sana kemari memikirkan Jimin.

"Yoongi! J-Jimin hilang Yoongi!"

"AKU TIDAK PEDULI! AKU BUTUH DOKUMENKU SEKARANG!

"YOONGI JANGAN EGOIS! INI ADIKMU!"

CKLEK

"Aku pulang.."

"Jimin!? Jimin kau kemana saja!? Kenapa kau berbohong kepada hyung !? Jimin katakan! Kau kemana!? Kenapa lutut dan wajahmu luka!?"

Jimin tersenyum dan menggeleng pelan. "Nan gwaenchana hyung." Yoongi melihat apa yang ada di genggaman Jimin. "Jadi kau yang mengambil dokumenku!? Kau mengambilnya!?" Jimin terkejut kemudian menggeleng.

"Hyung tidak! Aku ingin mengantarkan ini ke kantor hyung untuk memberinya ke hyung karena tertinggal, tetapi-" Jimin tak bisa melanjutkan perkataannya lagi. Ia terdiam. "-hyung dipecat."

"DARIMANA KAU TAU ITU!!?"

DEG

"D-Dari Sunmi-noona. Ia bertemu denganku. Kukira ia teman hyung dan aku ingin memberi ini kepada hyung. Ia mengatakannya kepadaku kalau hyung dipecat karena mabuk-mabukan. Kemudian ia membawaku ke rumahnya k-karena hiks-"

Jimin menangis. Ia menangis. "-ia ingin balas dendam kepada hyung. Sebagai pembalasan dendamnya, ia membawaku paksa.. Hiks.." Seokjin dan Yoongi lantas terkejut. "Ia menculikmu?" Tanya Yoongi. Jimin mengangguk pelan.

"J-Jimin takut hyung. Sunmi-noona jahat. Jimin takut ia mencari Jimin lagi atau membawa keluarga kita.. Hiks.." Yoongi mengambil paksa dokumennya kemudian pergi ke kamarnya.

"H-Hyung.. Apa Jimin salah? Hiks.."











HOME | BTS ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang