'Kalian pernah mendengar kalimat jika kayu dibakar maka tidak berbau yang artinya maksud jahat yang tersembunyi.
Itulah aku yang diriku maksud
I'm dangerous....'-unknown-
.
.
.Suasana kelas benar-benar hening, semua murid fokus pada hitung menghitungnya. Berhubung kelas XII ips-1 muridnya pintar jadi tidak ada satupun dari mereka yang menyontek. Tak terkecuali kim seungmin yang hanya diam memandang soal-soal itu dengan tatapan kosong.
Bergelimbung dadanya kembali merasa sesak, kepalanya mulai pusing. Seungmin merogoh saku bajunya mengambil dua butir obat berdiameter cukup besar dan menegaknya sekali teguk kemudian meminum air mineral miliknya.
'Sampai kapan...?' Batinnya meratapi nasib.
"Kim seungmin... kerjakan soalmu atau saya akan merobek kertas ujianmu dan kamu tidak akan saya masukan dalam daftar absensi saya" ucap min saem guru matematika memperingatkan seungmin untuk yang ketiga kalinya.
Ya ini yang ketiga kalinya seungmin terkena teguran.
"Aku pilih opsi yang kedua" ucapnya datar lalu bangkit dari dari kursinya hendak pergi keluar.
"Seungmin...!" Hyunjin memegang pergelangan tangan seungmin berusaha menghentikannya.
Saat ini dirinya menjadi pusat perhatian serta min saem yang mulai geram akan tindakan seungmin.
"Biarkan saja dia pergi hyunjin, murid pemalas dikelas saya harus segera di basmi..!" Ucap min saem tegas.
Hyunjin tak terima, seungmin yang di hina tapi dia yang yang merasa sakit hati. Terkadang hyunjin berfikir, kenapa seungmin tidak melawan?
"Tidak bisa beg...
"Dia benar, aku memang hama disini... dan bukankah hama harus dibasmi..?" Ucap seungmin lalu melepaskan genggaman tangan hyunjin kemudian pergi keluar kelas.
"Semuanya... kembali fokus pada pelajaran, lima menit lagi dikumpulkan" ucap min saem yang turut dipatuhi oleh para murid.
Tak terkecuali hyunjin yang tak perduli kemudian beranjak dari tempat duduknya.
"Saem, saya sudah selesai dan saya mau pergi..." ucapnya acuh dan pergi melenggang keluar kelas untuk menyusul seungmin.
Bagaimanapun hyunjin sudah bertekad untuk mencari tahu kenapa seungmin bisa seperti ini dan prihal masalah obat yang ditemuinya beberapa hari yang lalu.
Kepergian hyunjin membuat seseorang lain di dalam kelas itu menyeringai.
"Dua sejoli yang sama-sama bodoh..." decak jeno menatap kepergian hyunjin.
"Sttt... jeno, ini sudah dua hari berlalu kan? Ahh bahkan tiga, apa nanti malam kita akan melakukannya lagi?" Bisik jinyoung dan jeno balas mengangguk.
"Aku punya target" ucapnya tersenyum aneh menatap punggung seseorang yang sedang fokus pada soalnya.
"Aku ikut sajalah.... yang penting aku bahagia" jawab jinyoung dan kembali fokus pada lembaran soal hitungan itu.
.
.| We Are Teen Detektif |
.
.Minho dan woojin berjalan menuju kediaman sederhana pak kim si penjaga sekolah, sampai di depan rumahnya keduanya hanya diam termangu menatap pintu kayu rapuh bercat coklat.
KAMU SEDANG MEMBACA
We Are Teen Detektif- StrayKids ✔ (Terbit)
Mystery / ThrillerSUDAH TERBIT - KIMBAB PUBLISHER (BEBERAPA CHAPTER SUDAH DIHAPUS) Kata kunci : Noda biru yang ada pada gelombang rantai dan gading dalam sebuah gedung menunjukan kuning diantara kapas-kapas berjalan yang dalam satu waktu melenyap hingga petir memupus...