"Kita semua harus lost kontak sampai waktu yang aku tentukan..." ucap bang chan lalu menjalankan kemudinya."Hah...?!" Itulah jawaban yang keluar dari mulut mereka semua.
"Maaf, aku bukan bermaksud egois. Tapi aku ingin kalian fokus pada tujuan hidup masing-masing. Kita lupakan kejadian yang sudah berlalu, fokuslah pada jalan kalian sendiri-sendiri. Suatu saat nanti entah kapan aku akan mengumpulkan semuanya kembali disini. Tempat seungmin di makamkan..."
"Kita akan mengukir kembali sebuah kenangan suatu saat nanti. Make your life better after this incident. Seungmin akan sedih jika kita berlarut dalam kesedihan..."
.
.| We Are Teen Detektif |
.
.Five years later ...
Chan mengulas senyum ramah ketika para pegawainya tersenyum padanya, sesekali ia menjawab sapaan apabila ada yang menanyakan pasal kabarnya. Meski kejadian ini terjadi setiap hari, chan tetap berlaku sopan kepada para pegawai yang berkerja di perusahaannya. Perusahaan yang ia bangun atas kerja kerasnya sendiri sejak satu tahun yang lalu. Meskipun hanya perusahaan kecil yang bergerak dibidang percetakan buku, ia yakin suatu saat nanti seiring waktu berjalan, janjinya pada mendiang almarhum sang ibu akan terwujud.
Ya, ibu chan sudah tutup usia tepat dua minggu setelah kematian sahabatnya. Kim seungmin.
Chan hampir depresi saat itu. Tapi salah satu tetangganya menolongnya hingga sembuh, ibunya meninggalkan beberapa perhiasan yang cukup banyak dan memberikan ia pesan untuk digunakan biaya kuliah. Mirip seperti cerita disinetron fikir chan, tapi memang itulah kenyataan pahit yang harus ia terima saat itu.
"Pagi pak chan, gimana kabarnya...?" Tanya salah satu pegawai wanita yang berkerja dibagian administrasi.
"Pagi bu jihyo, syukur alhamdullilah saya baik. Uhmm, masalah pemasukan dan pengeluaran aman kan? Tidak ada masalah...?" Tanya chan sembari melirik pada ruang administrasi.
"Aman dan terkendali pak..." jawabnya seraya tersenyum cerah.
"Yasudah kalau begitu silahkan kembali berkerja. Saya ada diruangan kalau ada kepentingan" ucapnya.
"Baik pak..." jawab jihyo. Setelah mendapatkan respon, chan kembali melangkahkan tungkai kakinya masuk kedalam ruang kerjanya.
Ia sejenak menghembuskan nafasnya pelan. Matanya menangkap beberapa berkas yang cukup banyak dan harus ia tanda tangani, ia merenggangkan sejenak tubuhnya dan mulai membaca satu persatu berkas untuk mengecek ulang apabila ada kesalahan.
Alih-alih membaca, chan malah melamun menatap satu figura berukuran sedang yang terpajang di dinding ruangannya. Matanya seketika berair ketika memandangi gambar yang dipotrait beberapa tahun yang lalu.
"Sudah lama sekali ya...?" Gumamnya menyeka air matanya yang turun.
"Sekarang kalian semua sudah menjadi apa yang kalian inginkan ya?" ucap chan bergeming. Satu persatu dipandangnya gambar tersebut, mereka mengulas senyum yang sama kala itu, senyum yang memiliki arti berbeda disetiap tarikan kedua sudut bibirnya yang mempunyai ciri khas masing-masing. Hingga matanya berhenti pada salah satu sahabatnya, senyum orang itu begitu teduh dan juga manis. Senyum yang sangat jarang sekali ia tunjukan saat kehidupannya berubah.
KAMU SEDANG MEMBACA
We Are Teen Detektif- StrayKids ✔ (Terbit)
Misterio / SuspensoSUDAH TERBIT - KIMBAB PUBLISHER (BEBERAPA CHAPTER SUDAH DIHAPUS) Kata kunci : Noda biru yang ada pada gelombang rantai dan gading dalam sebuah gedung menunjukan kuning diantara kapas-kapas berjalan yang dalam satu waktu melenyap hingga petir memupus...