Destiny...?

7K 1.1K 559
                                    

Takdir...? Banyak manusia di dunia ini berfikir bahwa takdir adalah hal yang harus diterima dan pasrah begitu saja pada takdir yang menimpanya. Tapi jika boleh aku tegaskan lagi disini. Ada beberapa TAKDIR yang bisa diubah dengan jalannya usaha. Meski tidak semuanya bisa. Tapi sebagai manusia tak ada salahnya untuk mencoba bukan?

.
.
.

"Hubungi jisung dan felix...!" Ucap bang chan yang terlihat emosi, ia mencengkram erat suntikan tersebut hingga urat-urat terlihat kontras di kulitnya yang putih.

"Tidak bisa, nomornya tidak aktif..." jawab woojin resah.

"Aku menghubungi adiknya tapi, adiknya bilang jisung belum pulang sejak kemarin" lanjut woojin.

"Percuma jika dilacak pun tak bisa" sahut hyunjin mengacak rambutnya didepan komputer dengan frustasi.

"Lalu felix...?"

"Begitupun dengan felix...." jawab minho yang baru saja mencoba menghubungi felix.

"Astaga, kita tak akan bisa melakukan semua ini tanpa mereka berdua" bang chan melempar suntikan tersebut ke lantai. Nafasnya memburu...

"Minho, woojin kalian ke kantor polisi bawa semua barang bukti. Lalu aku, hyunjin dan jeongin pergi ke pernikahan ibu seungmin dan menyelamatkan seungmin serta changbin" ucap bang chan lalu berdiri mengambil jaketnya.

"Bodoh...!" Desis jeongin membuang muka.

"Apa maksudmu..?!"  Bentak chan menoleh pala jeongin.

"Lalu kamu akan membiarkan jinyoung mati begitu...?!" Jawab jeongin emosi.

Chan terkejut, ia melupakan satu hal...

Keselamatan jinyoung.

"Ashhh yatuhan...." chan kembali terduduk, tubuhnya melemas.

"Begini saja. Minho dan woojin lacak keberadaan jinyoung menggunakan sistem komputer miliku, lalu aku dan chan pergi ke rumah jungsoo. dan jeongin pergi kekantor polisi. Setelah minho dan woojin berhasil menemukan jejak jinyoung kalian berdua hubungi jeongin untuk meminta bantuan polisi. Jeongin juga jangan lupa kirimkan polisi saat aku dan chan menghubungimu, kita akan menyelasaikan semuanya sekarang" ucap hyunjin sembari mengaktifkan komputer lainnya.

"Tapi aku rasa kita tidak perlu melacak keberadaan jinyoung. Lee saem ingin bermain-main dengan kita sepertinya...." ucap chan dengan suara yang bergetar. Ia menunjukan pesan bergambar seseorang dengan nomor yang tak diketahui.

"Apa diantara kalian ada yang tahu tempat ini...?" Tanya chan.

Terlihat di layar persegi sebuah gambar ruangan yang sangat kumuh dengan penuh sampah. Disana terdapat jinyoung yang digantung dengan luka-luka disekujur tubuhnya. Banyak sayatan-sayatan di perut hingga ke bagian dada. Wajahnya memar dengan luka di dahinya, darahnya mengucur hingga keleher. Keadaan yang sangat sadis untuk menunjukan situasi seorang bae jinyoung.

"Bukankah ini seperti tempat yang kita temui saat mencari jinyoung...?" Tanya jeongin menatap teman-temannya gelisah.

"Apa mau guru bajingan ini sih...?!" Hyunjin mengepal erat tangannya.

"Tapi, ini aneh..." sahut woojin memperhatikan gambar tersebut.

"Aneh...?" Tanya minho mengerutkan dahi.

"Iya, tertulis sebuah tulisan kecil di pojok gambar. Coba kau zoom..." ucap woojin. Chan pun menzoom gambar tersebut.

'Aku suka boneka baru yang aku dapatkan.....'

We Are Teen Detektif- StrayKids ✔ (Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang