Halo guys, maaf lama hehe...
Semoga kalian mengerti ya sama teori dunia paralel buatanku:v.
.
.Jisung merasa ia berada dalam kegelapan, tidak ada cahaya apapun di sekelilingnya. Ia seperti ada di dalam sebuah lift hanya dengan cahaya kecil masuk ke dalam ruangan kecil seperti lift lewat ventilasi.
Jisung tiba-tiba merasa takut, ia menanyakan pada diri sendiri apa tindakannya ini benar atau salah, sampai Jisung melihat Linlin terbang di sekitarnya, peri itu tersenyum seraya mengepakan sayapnya.
"Kita sampai di gerbang dunia paralel ke tiga, dunia paralel tiga adalah dunia dimana kemungkinan ketiga dari keputusan di dunia paralel satu terjadi. Singkatnya, dunia paralel tiga adalah dunia dimana kemungkinan ketiga pada orang yang sama terjadi."
Jisung tidak mengerti maksud dari Linlin, otak Jisung tidak bisa bekerja secara optimal saat ini.
"Contohnya?"
Peri Linlin tersenyum manis, terbang turun, mendarat di atas telapak tangan Jisung yang terbuka. "Misalnya kamu dihadapkan dengan dua pilihan di duniamu, lalu kamu memilih satu pilihan, maka otomatis pilihan yang lain akan terjadi di dunia paralel kedua."
"Seperti aku memilih menjadi artis di duniaku, lalu di dunia paralel dua aku menjadi orang biasa?"
Peri Linlin mengangguk ketika Jisung mulai menangkap maksudnya.
"Itu menakjubkan." Mata Jisung berbinar, ini yang dia inginkan, menjalani kehidupan yang berbeda dengan pilihan yang tidak sama.
Pintu ruangan kecil seperti lift perlahan terbuka, menampakan cahaya terang yang memasuki indra penglihatan Jisung. Jisung refleks menutup mata dengan lengannya, sampai cahaya meredup, ia baru menurunkan lengannya, membuka mata.
Di depan Jisung kini tampak sebuah gerbang besar, ia juga sudah tidak ada di dalam ruangan seperti lift lagi, melainkan lapangan rumput hijau yang tidak ada ujungnya.
"Selamat datang di gerbang dunia paralel tiga. Kau ingin masuk?"
Jisung mengangguk mantap. Ternyata ia tidak perlu kabur dari dorm untuk menjalani kehidupan yang berbeda, cukup memainkan kotak musik milik Jaemin, dan ia akan langsung berada di dunia yang sangat ia idam-idamkan selama ini.
Jisung tidak tahu saja kalau dunia paralel juga memiliki peraturan, peraturan yang jika dilanggar, maka akan mengubah seluruh dunia paralel, menyebabkan kehancuran dunia paralel.
"Apa aku bisa menjalani kehidupan yang berbeda di sini?" -Park Jisung, 16 tahun.
Gerbang besar di depannya terbuka ketika Peri Linlin membuka gerbang itu dengan meniup serbuk cahaya seperti gliter berwarna emas.
"Ayo masuk." Peri Linlin terbang di depan Jisung, masuk lebih dulu ke dalam gerbang.
Jisung melangkah mengikuti Peri Linlin, memasuki gerbang dunia paralel tiga.
Gerbang besar itu menutup setelah Jisung memasukinya, lalu menghilang.
.
.
.Hari ini CEO SM Enterteinment, Lee Soman, memanggil seluruh member NCT ke kantor agensi, menyidang semua member tanpa terlewat satu pun.
Mark bahkan harus menahan rasa takut dan gugupnya berhadapan langsung dengan CEO dari agensi yang selama ini menaunginya.
Keputusan telah dibuat, para member NCT akan tetap menjalani rutinitas harian mereka, menghadiri acara dan jadwal yang sudah diatur sejak awal. Agensi bahkan meminta kepada semua member untuk tidak memikirkan Jisung dan menyerahkan pencarian Jisung kepada pihak agensi. Agensi juga sudah memutuskan akan menutup rapat berita tentang hilangnya Jisung, dari media, dari netizen, dari fans, bahkan dari keluarga Jisung sendiri.
Alasannya sederhana, pihak agensi tidak ingin orang lain merasa khawatir tentang hilangnya Jisung. Berbeda dengan Mark yang merasa agensi bersikap tidak adil. Bagaimana bisa agensi menyuruh seluruh member NCT tenang dan tetap menjalani aktifitas seperti biasa disaat maknae mereka hilang entah kemana? Apa pemikiran mereka serendah itu?
Mark tahu alasannya memang logis, tapi hey, Mark sangat khawatir pada Jisung, ia bahkan tidak bisa membayangkan Jisung melarikan diri seperti ini.
"Sudahlah Mark, kita ikuti apa kata mereka saja." Lucas berjalan bersisian dengan Mark, mereka akan kembali ke dorm masing-masing.
"Tidak bisa begitu, Jisung itu anggota dream, dan aku pemimpin mereka, bagaimana bisa aku diam saja saat anggotaku menghilang?"
"Kami tahu apa yang kamu pikirkan Mark, tapi coba kau pikirkan lagi, ini semua demi kebaikan kita." Jaehyun menepuk pelan bahu Mark.
"Kebaikan apanya, cih." Mark berlalu begitu saja meninggalkan hyungnya di 127, ia berjalan cepat ke arah mobil yang akan membawa member dream.
"Aku ikut kalian."
Jaemin, Jeno, Renjun, dan Chenle menoleh bersamaan ketika mendengar perkataan Mark.
"Hyung, apa yang kau lakukan? Kau harus bersama 127 hyung, kalian ada jadwal sore nanti kan."
"Tidak, aku tidak akan ikut jadwal sialan itu." Mark melangkah masuk ke dalam mobil.
Member dream hanya bisa menghela nafas pasrah, mereka baru melihat sisi lain dari seorang Mark, sisi dimana keegoisan dari Mark Lee begitu besar, mengalahkan segala peraturan yang ada.
"Ayo cepat naik." Mark berucap dari dalam mobil. Jaemin akhirnya masuk ke dalam mobil lebih dulu, disusul Renjun dan Jeno. Chenle? Ia naik mobil pribadinya.
Mobil yang berisikan member dream berlalu meninggalkan agensi.
Member NCT lainnya yang masih berada di depan gedung agensi hanya bisa pasrah akan sikap keras kepala Mark, begitu juga Haechan yang kini harus ikut member 127 ke dorm, bersiap untuk menghadiri jadwal sore nanti.
"Manajer hyung, bagaimana dengan Mark hyung?" Haechan bertanya ke manajer 127 begitu ia sudah ada di dalam mobil.
"Aku akan memaksanya nanti, bagaimanapun keputusan agensi harus kita taati. Ini bukan untuk kebaikan saya, tapi untuk kebaikan kalian." Manajer 127 berucap bijak, berusaha membuat para member 127 mengerti.
"Aku tahu hyung." Taeyong menyenderkan bahunya ke jok mobil. "Aku hanya tidak habis pikir Jisung senekat itu."
"Anak itu memang benar-benar, kalian bisa saja kena masalah karena dia, tapi untungnya pihak agensi bisa menerima alasan kalian."
Haechan menutup matanya, tak ingin mendengar Manajer 127 marah-marah lagi karena Jisung. Menurut Haechan, bukan Jisung yang salah di sini, tapi orang-orang di sekitar Jisung lah yang salah. Mereka tidak bisa mengerti apa mau Jisung, apa kebahagiaan Jisung, apa yang Jisung inginkan. Seharusnya Haechan bisa lebih dekat dengan Jisung dan menuruti apa saja kemauan Jisung.
Haechan janji, kalau nanti Jisung sudah pulang, Haechan tidak akan menyuruh Jisung melakukan apapun, Haechan akan menuruti semua kemauan Jisung, bahkan jika Jisung meminta Haechan untuk melayaninya makan dan lain-lain, Haechan akan melakukannya.
"Sudah, jangan terlalu dipikirkan. Agensi pasti akan melakukan yang terbaik untuk menemukan Jisung."
Empat member NCT 127 di dalam mobil mengangguk, menyetujui ucapan manajer mereka.
Haechan memandangi jalanan Seoul yang ramai, ia harap Jisung bisa segera ditemukan agar keadaan kembali seperti awal. Dan Mark, tidak terus-menerus bertahan dalam keegoisannya.
Tbc.
Maaf lamaa.... maaf bangett...
Ada yang masih baca kan? Iya kan?
Huhuhu...
KAMU SEDANG MEMBACA
Jisung's Adventure ✔
FanficPUS || Parallel Universe Series #Book 1 Jisung secara tidak sengaja menemukan kotak musik milik Jaemin di dalam lemari. Kotak musik itu bukanlah kotak musik biasa, melainkan sebuah kotak musik yang bisa membuka gerbang ke dunia paralel. Jisung yang...