8. Dunia Paralel Tiga (PU)

4.2K 764 115
                                    

Jisung mengamati sekitarnya dengan tatapan kagum, Linlin di depan sana masih terbang memimpin, sayap peri kecil itu mengeluarkan cahaya sepanjang perjalanan mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jisung mengamati sekitarnya dengan tatapan kagum, Linlin di depan sana masih terbang memimpin, sayap peri kecil itu mengeluarkan cahaya sepanjang perjalanan mereka.

Entah sudah berapa lama Jisung berjalan, ia belum juga menemukan apapun bahkan setelah masuk gerbang. Linlin bilang mereka harus berjalan dulu agar bisa menemukan gerbang lainnya yang membatasi dunia paralel tiga dengan dunia hampa seperti lapangan hijau yang Jisung lihat pertama kali saat sampai, bahkan setelah memasuki gerbang besar, di dalam gerbang itu ternyata masih lapangan hijau.

"Linlin, apa masih jauh?"

Linlin menoleh ke arah Jisung, tersenyum. "Tidak. Kita sudah sampai." Linlin terbang tinggi, dengan cepat menuju sebuah gerbang besar yang terlihat berkilauan, dibalik gerbang itu ada sebuah kota dengan penduduk yang sibuk bekerja.

"Woah." Jisung menatap memuja kota di balik gerbang, kota itu terlihat sangat maju dengan mobil-mobil terbang di udara, bersiap mengantar orang di dalamnya ke tempat tujuan.

"Ayo masuk." Linlin melakukan sesuatu ke pintu gerbang, cahaya putih menjalari pintu gerbang seluruhnya, sampai pintu itu terbuka sendiri.

Jisung melangkah masuk ke dalam dunia paralel tiga, ia seperti tengah berada di masa depan. Dunia paralel sangat menakjubkan.

Baru tiga langkah Jisung melangkahkan kaki ke dunia paralel tiga, sudah ada orang yang menarik tangannya pergi ke suatu tempat. Jisung bahkan tak sempat melihat wajah orang itu karena orang itu kini memunggunginya.

"Hei, kamu siapa? Lepaskan tanganku!" Jisung berusaha menarik tangannya dari orang asing.

"Diamlah Jisung, kita lagi dikejar polisi, tau?"

Alis Jisung naik, dahinya mengerut tak mengerti. "Polisi?"

"Ya, polisi." Orang asing yang menarik tangan Jisung akhirnya berhenti di ujung gang kecil. Gang itu terlihat kotor dengan banyak sampah, berbanding terbalik dengan kebersihan kota di luar sana.

"Kenapa kita dikejar pol-" ucapan Jisung menggantung saat ia menyadari siapa yang baru saja menarik tangannya. "Samuel?"

"Iya, ini aku. Kenapa kamu kaget begitu sih? Kamu lupa semalam kita habis minum-minum di bar, kita telah melanggar aturan untuk minum-minum karena masih di bawah umur."

Jisung semakin tidak mengerti apa yang dikatakan Samuel. Kenapa ia harus minum-minum padahal masih di bawah umur? Dan lagi, heii, Jisung itu kan tidak pernah minum-minum. Tidur lewat dari jam sepuluh saja akan kena omel manajernya, apalagi minum-minum.

Ninuninu.

"Gawat! Polisi itu ada di sini." Samuel kembali menarik tangan Jisung, membawa Jisung keluar dari gang. Namun naas, polisi yang mengejar mereka lebih dulu melihat keberadaan buronan yang tengah dicari.

Polisi yang mengendarai motor terbang itu langsung mendaratkan kendaraannya di depan Samuel dan Jisung. "Kalian ditangkap atas pelanggaran meminum alkohol saat masih di bawah umur." Polisi mengarahkan pistolnya ke arah Jisung dan Samuel.

Jisung's Adventure ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang