zwölf

2.6K 437 35
                                    

Awalnya baik-baik saja. Mereka bergurai dengan teman-teman. Merokok bersama-sama. Sampai kadang kala mengobrol mengenai gadis-gadis cantik yang berada di kampus mereka.

Sedangkan Winwin lebih memilih mengistirahatkan tubuhnya dengan tak sengaja tertidur di depan halaman ruko yang sepi itu.

Ngiung-ngiung...

Sirine polisi terdengar. Mingyu, Vernon, Eunwoo dan Bambam segera melarikan diri. Pasti itu mobil polisi yang sedang mencari-cari pengedar narkoba.

Winwin bahkan sampai terperangah dan bangkit dari posisinya kala mendengar suara sirine begitu kencang. Di dapatinya teman-temannya sudah tidak ada di tempat.

Winwin harus melarikan diri. Hanya saja terlambat. Winwin sudah ditarik dan dibawa ke dalam mobil. Namun beruntungnya Winwin bukan masuk ke dalam mobil polis. Tapi mobil satpol pp.

-

-

-

-

-

-

" Kamu anak jalanan kan?", tanya salah satu petugas satpol pp di sana.

" Bukan, pak. Saya tadi kebetulan aja tidur di sana", bela Winwin.

" Coba perlihatkan ktp kamu", ujar pak satpol pp.

Winwin meronggoh saku celananya. Setelahnya mengumpat dalam hati kala ia melupakan dompetnya dan hanya ponsel yang ia pegang.

" Pak, saya bukan gelandangan. Saya gak bawa dompet. Tapi lihat nih...

... Hape saya iPhone X pak. Ini cuma dipake orang-orang kaya. Ya kali saya gelandangan", bela Winwin kembali.

Entah dia sedang membela dirinya atau menyombongkan dirinya sekarang. Petugas satpol pp di hadapan Winwin itu hanya menghela napasnya.

" Kalau kamu orang kaya gak mungkin tidur di ruko sepi itu. Ya tidur di rumah", ujar Pak satpol pp.

" Pak, saya gak sengaja ketiduran di sana. Niatnya hanya ingin nongkrong-nongkrong aja", balas Winwin.

" Gini aja deh. Kalau ada jemput kamu sekarang saya percaya", putusnya.

Kini Winwin yang menghela napas. Dia tak tahu harus meminta bantuan kepada siapa. Teman-teman Winwin tidak mungkin. Apalagi teman-teman malam Winwin yang sudah dipastikan menghilang ketika Winwin butuhkan.

Hendery? Ah, tidak mungkin. Seumur hidupnya ia akan selalu membencinya. Walaupun di kampus Winwin tak pernah sekalipun mengumbar kebenciannya.

Namun, jauh dilubuk hatinya Winwin sangat ingin mencaci maki Hendery. Sebab jika bukan karena dia, pasti keluarganya akan tetap utuh sampai sekarang.





-o0o-








Anna tertawa begitu kencang melihat acara talk show di televisi. Sesekali menyeka air matanya yang sedikit keluar karena terlalu banyak tertawa. Sementara Kakaknya yang berada di sebelah hanya memaklumi kelakuan sang adik.

Tak jarang, ketika Johnny sedang mengetik sesuatu di ponselnya harus terkejut mendengar tertawa adiknya yang tiba-tiba. sampai-sampai ponselnya harus jatuh mencium lantai.

" Ketawanya tuh jangan gede-gede. Bikin kakak kaget aja", sinis Johnny sambil memungut ponselnya yang mungkin saja sedikit retak.

Namun syukurlah ponselnya baik-baik saja. Tak ada cacat sedikitpun.

" Apaan sih, Kak Johnnynya aja itu yang latah. Kagetan mulu", bela Anna.

•Different side•- WinwinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang