fünf

3.2K 508 37
                                    



Haiii, jangan lupa vote+komennya ya heheh. Biar aku semangat ngetiknya wkwkwk.





Dari tadi Arin misuh-misuh. Padahal ini aja masih pagi. Tahu gak karena kenapa? Iya, karena dia tahu ternyata Kak Winwin ketua kpup. Dia nyesel udah nolak ajakan gue.

Lagian siapa suruh tergoda dengan bujukan mautnya Xiaojun yang bilang ikut kepanitiaan itu gak penting. Bikin capek aja. Tapi sekarang nyesel kan lo.

" Ih gimana dong, harusnya itu kesempatan gue bisa deket sama Kak Winwin", kata Arin masih dengan misuh-misuhnya.

" Lo sih, Jun. Bujuk gue kaya gitu", lanjut Arin menyalahkan Xiaojun.

Ngomong-ngomong, gue, Arin dan Xiaojun itu satu kelas ya. Jadi jangan heran kita bertiga ngumpul begini.

" Kok gue sih, ya lo-nya aja diajak gak mau", kata Xiaojun enggak terima kalau di salahkan.

" Bodoamat ah", kata Arin. Nadanya terdengar kesal.

" Yaudah, gak apa-apa ikut Bem aja nanti", balas gue dengan nada agak menenangkan Arin.

" Tapikan tetap aja harusnya gue sama Kak Winwin tuh se-enggaknya ada peningkatan", balas Arin.

Brakkkkk!!!

Buku yang lagi dipegang Xiaojun jatuh. Gue dan Arin reflek menoleh ke arahnya. Enggak lama Xiaojun tersenyum manis memperlihatkan gigi putihnya.

" Hehe bukunya jatuh", kata Xiaojun.

Padahal gue tahu kok! Xiaojun sengaja ngejatuhin buku yang dipegangnya itu. Soalnya dia cemburu sama ucapan Arin tadi.

Gue langsung reflek memutar mata gue sejenak ketika gue dan Xiaojun tatap-tatapan.

" Bentar lagi dosen dateng. Yuk berhenti ngobrol", kata gue.





-o0o-







Hari ini pengumuman keterima dan enggaknya menjadi anggota komisi pemilihan umum prodi atau kpup. Benar aja gue kepilih jadi salah satu anggotanya dan berada di bagian divisi logistik.

Ya, gak apa-apa sih. Gue mending dibagian itu, daripada humas yang di suruh bagian editing atau desain. Sekretaris yang buat surat menyurat atau divisi lainnya.

Pokoknya gue beruntung dibagian ini. Walaupun nanti suruh angkat-angkat meja atau kursi sekalipun.

Dan divisi gue ini banyaknya cowok-cowok sih. Cuma gue dan Yeri kelas sebelah yang masuk ke divisi ini.  Sisanya laki-laki semua.

" Gue duluan ya, Rin. Di suruh rapat nih soalnya kumpul pertama setelah diumumin divisi-divisinya", kata gue ke Arin.

" Aduh, lo ketemu sama kak Winwin dong", jawabnya sambil cemberut.

" Hehe, iya dong!", kata gue jahil.

" Bete ah gue sama lu, Na", balas Arin.

" Udah sih, kan ada gue", kini Xiaojun yang hanya menyaksikan gue dan Arin akhirnya buka suara juga.

" Gak ah, lu gak selucu kak Winwin", terus Arin berjalan ninggalin gue sama Xiaojun begitu saja.

Gue lihat Xiaojun sudah masang tampang kesal sama Arin. Tapi berusaha gak terlihat tapi tetap aja gue tahu.

" Sabar, Jun. Semangat ngejar Arin-nya", kata gue sambil mengepalkan tangan menyemangati Xiaojun.

•Different side•- WinwinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang