acht

2.9K 473 43
                                    




Kesel gak sih sama orang yang tiba-tiba datang ke rumah tanpa ngasih tau? Padahal apa salahnya gitu chat dulu, takutnya gue gak ada di rumah. Ya walaupun kemungkinan kecil gue main keluar sih.

Itu yang dilakuin sama Xiaojun. Tiba-tiba dia ada di depan rumah gue sambil senyum cengengesan. Jangan lupa motor maticnya yang dia parkir depan gang rumah gue.

" Ngapain lo?", tanya gue galak.

" Hehehe... ", cengir Xiaojun.

" Anna, jangan gitu. Temen kamu suruh masuk dulu atuh", kata Ayah.

Gue lihat ada senyum penuh kemenangan dari Xiaojun. Setelah itu Xiaojun sok-sok Salim sama Ayah gue. Hilih, caper!

" Aduh, engga kok om gak apa-apa di luar aja. Saya mau ajak Anna keluar, boleh?", tanya Xiaojun kepada Ayah.

Ayah yang lagi duduk di teras sambil minum kopi langsung menatap Xiaojun.

" Mau kemana?", tanya ayah dengan nada sedikit tinggi.

" Ma-mau i-ni om, ajak main aja", jawab Xiaojun terbata-bata. Dia kaya takut gitu. Gue cuma ketawa dalam hati.

" OH IYAA... AJAK AJA SANA. PUSING LIAT DIA DI RUMAH MULU. PADAHAL MALEM MINGGU", kata Ayah heboh.

Ya Tuhan, Ayah.

Terus Xiaojun natap gue lagi. Seolah berkata udah sana lo ganti baju. Gue dengan malas balik ke kamar ganti baju. Padahal gue lagi nonton drama korea sky castle. Tau-kan sama drama itu? Yang lagi pada diomongin dan emang seru banget.

Eh, malam minggu gue malah diganggu sih ojan.








" kita mau kemana sih, Jun?", tanya gue.

" Makan", jawabnya singkat.

Setelah itu Xiaojun menyalakan motornya. Di depan gang juga ada Kak Johnny, Kak Taeyong, Kak Ten, Kak Taeil sama Kak Kun yang lagi nongkrong sambil main gitar.

Mereka juga natap gue dalam-dalam. Kaya seolah penasaran banget sama Xiaojun.

" Sama siapa tuh, Na. Pacar ya?", celetuk Kak Ten.

" Aduh, sabar ya Kun. Ternyata Anna lebih suka yang seangkatan", lanjut Kak Ten lagi.

Gue cuma menatap malas Kak Ten kalau sudah mem-bacot. Kadang kala mulutnya gak pernah di katrol dulu sebelum ngomong.

" Apaan sih", kata gue singkat.

" Dek, itu temannya Anna siapa namanya?", tanya Kak Johnny kepada Xiaojun.

" Panggil Xiaojun, bang", kata Xiaojun.

" Iya, Xiaojun. Pulangnya jangan malem-malem ya", nasihat Kak Johnny.

" Iyaa siap, Bang", sahut Xiaojun.

" Pamit ya, Bang", sahut Xiaojun lagi.

Setelah itu gue naik motornya Xiaojun dan pergi meninggalkan bocah-bocah yang biasanya gabut itu.






-o0o-








Sekali lagi gue memastikan kalau mata gue baik-baik aja. Dan yang gue lihat emang beneran orang itu. Tapi gue gak yakin. Kayanya emang mata gue bermasalah deh?

Tapi berkali-kali gue melihat orang itu, yang mungkin aja dia gak sadar gue lihatin. Beneran kok orang yang gue maksud. Tapi ini beneran antara percaya gak percaya.

•Different side•- WinwinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang