Menantimu tidak pernah sesederhana aku menanti ibu menyiapkan makan ketika kukecil.
Ada jerat pada kaki yang enggan melangkah
Ada hati yang terpaut pada satu arah
Ada air mata yang mesti rela terjuntai lemah
Ada luka yang kian merekahJika demikian kenapa masih ingin kau menanti dia yang tak kunjung datang?
Katamu karena terlanjur sayang.
Tapi, mau sampai kapan?
Sampai dia bahagia bersama dengan wanita lain?Kemudian meratapi kesedihan.
Berpura-pura telah mengikhlaskan.
Bertopengkan kalimat 'asal dia bahagia'.
Hah! Dusta mana lagi yang akan kau ucapkan?
Tawa mana lagi yang akan kau dustakan?
Senyum mana lagi yang akan kau pasang?- Day -
#poemday
