"Ini, Kau bisa pakai ini," Taehyung menyerahkan kaos olahraganya kepada Mayleen, rupanya laki-laki itu merasa bersalah karena membuat seragam Mayleen basah. Awalnya Mayleen menolak dan mengatakan bahwa seragamnya nanti akan kering dengan sendirinya, tapi Taehyung takut Mayleen akan sakit jika menggunakan baju yang basah di musim gugur seperti ini. Mau tidak mau Mayleen menerima kaos olahraga itu.
"Lalu bagaimana denganmu?" Mayleen memperhatikan seragam Taehyung yang sama basahnya dengan seragamnya. "Jangan khawatirkan aku." Taehyung kembali menunjukkan senyum kotaknya "Cepat ganti bajumu dan kembali ke kelas." Mayleen mengiyakan perkataan Taehyung dan cepat-cepat melangkahkan kakinya menuju toilet wanita. Jujur saja, walaupun sekarang masih musim gugur, udaranya sudah cukup menyiksa bagi Mayleen. Gadis itu benar-benar benci udara dingin.
***
"Kim Tae Hyung. Kim Tae Hyung?" Guru sejarah segera mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru kelas ketika tidak mendapat sahutan dari muridnya yang bernama Kim Tae Hyung itu. "Ketua kelas, mana Kim Tae Hyung?" Beliau segera bertanya pada Sang ketua kelas perihal Kim Tae Hyung. "Saya tidak tahu, ssaem. Tadi pagi dia masih ada di sini," Guru sejarah mengangguk, seakan sudah maklum dengan kelakuan makhluk yang satu itu, "Anak itu, hidup seenak jidat." Walaupun guru itu bericara dengan pelan, telinga Mayleen dapat menangkap dengan jelas ucapannya.
Tidak lama bel pulang berbunyi, Mayleen dengan semangat keluar dari kelas. Mayleen berjalan pelan, menyusuri koridor sekolah. Tiba-tiba langkahnya terhenti, matanya menangkap sesosok lelaki yang menarik perhatiannya diujung sana. Dengan cepat kakinya melangkah menghampiri laki-laki itu "Tae Hyung-ssi!" teriaknya, berusaha menarik perhatian laki-laki itu. Saat dia tiba di depan laki-laki itu, ia langsung memasang senyum di bibirnya "Darimana saja Kau, kenapa tadi tidak masuk kelas?" tanyanya, keingintahuannya kembali muncul. "Aku dari Rooftop," singkat, padat, jelas. Pria ini adalah tipe-tipe yang sulit bergaul, vonis Mayleen dalam hati.
"Apa yang Kau lakukan di sana?" Cukup mudah bagi Mayleen untuk mencari bahan pembicaraan dengan laki-laki ini, pun sepertinya laki-laki ini tidak marah walaupun ditanya macam-macam oleh Mayleen. "Mengeringkan baju, guru akan marah jika melihat aku yang basah kuyup masuk ke dalam kelas," Mayleen tiba-tiba merasa bersalah "Maaf, Tae Hyung-ssi. Aku merepotkanmu." Tae Hyung tertawa "Untuk apa Kau minta maaf? Seharusnya aku berterima kasih padamu,"
Tae Hyung mengedarkan pandangannya ke sekeliling. Tiba-tiba tangannya menangkap tas laki-laki yang sedang berjalan melewati mereka. Mayleen mengenalnya, dia laki-laki yang tadi dilihat Mayleen keluar dari gedung kosong. "Mayleen-ssi. Ini bukan laki-laki yang Kau sebut tadi?" Tae Hyung bertanya pada Mayleen, Mayleen mengangguk sebagai jawaban "Jung Kook, namanya Jung Kook. Dia temanku," ucap Tae Hyung sembari merangkul pundak Jung Kook.
Mayleen heran, kenapa Jung Kook seperti orang yang ketakutan? Dia terus-terusan menunduk sejak menyadari bahwa Tae Hyung lah yang menarik tasnya, tangannya bergerak-gerak gelisah dan beberapa kali tampak berusaha melepaskan diri dari rangkulan Tae Hyung. "Hei, sepertinya kami harus pergi dulu. Aku ada urusan," Tae Hyung bertanya, tanpa menunggu jawaban dari Mayleen dia langsung pergi dari situ sambil menyeret Jung Kook. "Tae Hyung-ssi! Aku akan mengembalikan bajumu besok!" teriak Mayleen. Tae Hyung langsung mengangkat jempolnya tinggi-tinggi ke udara tanpa berbalik.
KAMU SEDANG MEMBACA
SHE
Fanfiction"Aku ingin bahagia," Ini tentang Mayleen dan orang-orang yang pernah mampir di hidupnya. Terlebih Kim Tae Hyung. Ya, laki-laki itu. 📍[COMPLETED]