Awalnya Sasuke tidak pernah menyangka akan bertemu dengan pria seperti 'itu' didunia ini. Usianya yang masih muda membuatnya belum mencicipi asam garam maupun pahitnya dunia.
Sejak pertemuan dengan keluarga kerajaan waktu itu, hidup yang penuh dengan ketentraman sebagai generasi kedua seorang bangsawan kaya raya, kini berubah seratus delapan puluh derajat menjadi hidup yang mungkin tidak diinginkan oleh siapapun didunia ini.
***
June 28, 1492 Masehi.
Raja yang sekarang memimpin Konoha dikenal oleh masyarakat jauh lebih kejam daripada raja yang berkuasa sebelumnya. Ayahanda Uchiha Sasuke, yang seorang bangsawan terpandang saja bahkan tak mampu mengangkat kepalanya ketika bertemu dengan Raja bermata Shappire tersebut.
Ini pertama kalinya Sasuke melihat ayahandanya gemetar ketika bertemu dengan salah seorang dari anggota keluarga kerajaan.
Perjodohan disepakati saat itu. Sakura, si putri kerajaan, anak dari selir almarhum raja yang berkuasa sebelumnya, telah dijodohkan dengan Uchiha Sasuke, seorang anak bangsawan terpandang dari wilayah selatan Konoha.
Perjodohan ini bukan kehendak masing-masing, melainkan murni karena permintaan dari pihak kerajaan. Dan juga karena faktor keuntungan masa depan dari kedua belah pihak.
Alasan Sasuke dipilih karena ia adalah kandidat yang terbaik setelah kandidat calon suami putri Sakura sebelumnya menghilang entah kemana.
"Apa yang terjadi dengan kandidat yang sebelumnya?" Sasuke menanyakan soal kegagalan perjodohan sang putri kepada seorang dayang istana, yang terlihat sangat ketakutan ketika ditanyai seperti itu.
Seseorang seperti dayang istana yang telah lama tinggal dibawah atap kerajaan pasti tau tentang apa yang terjadi dalam kerajaan, meski mereka menutup rapat mulutnya.
Walaupun kejadian itu sudah berlalu setahun yang lalu. Namun tetap saja akan menuai kecurigaan. Terlebih kandidat calon suami putri tersebut tak pernah ditemukan sosoknya dimanapun. Atau seperti dugaan Sasuke, sengaja dibunuh.
Begitulah apa yang ada dipikiran Sasuke saat ini. Wajar kalau ia berlebihan, usianya baru menginjak enam belas tahun, fantasinya masih liar, dan sifat kekanakannya masih sering muncul ketika emosinya meninggi.
Tapi ia dilahirkan dengan sendok emas dimulutnya, popok bayi yang terbuat dari bahan berkualitas tinggi terbaik. Dirinya tentu saja berbeda dari orang-orang rendahan yang bar-bar.
Sasuke memiliki sikap yang dingin, sedikit bicara, dan antisosial. Poin inilah yang membuat pihak-pihak kerajaan memilih dirinya sebagai kandidat kedua calon suami sang putri.
Karena menurut pertimbangan pihak kerajaan, sifat seperti itu tidak akan mengganggu kedamaian kehidupan kerajaan dalam istana yang telah diatur dengan sedemikian rupa. Walaupun mereka tahu Sasuke sebenarnya adalah anak yang cerdas.
"S-saya tidak tau, Yang mulia..." Dayang itu membungkuk sopan, meski risih dengan tatapan memaksa si Uchiha.
"Kau juga 'kan yang melayani beliau waktu itu?" tebak Sasuke.
"I-iya, itu memang saya, Yang mulia. T-tapi... saya hanya tau beliau menghilang sebelum pernikahannya dilaksanakan. Selebihnya saya tidak tau, Yang mulia..."
Tubuh sang dayang gemetar, ia takut kalau pihak kerajaan mendengar perbicaraannya dengan sang calon pangeran dari keluarga Uchiha ini. Ia takut kalau dipenggal, cerita mengenai kehidupan keluarga kerajaan dalam istana adalah topik yang paling sensitif.
Sasuke menarik tangan sang dayang dan membawanya lalu memojokkan tubuhnya kedinding.
"Y-yang mulia!??" si dayang terkejut setengah mati, menyinggung topik mengenai kehidupan kerajaan saja bisa dipenggal, apalagi menggoda dan membawa seorang calon pangeran kepojok ruangan? Bisa-bisa dirinya berikut seluruh keluarganya akan segera dihukum mati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Valley of The End | (NaruSasu)
RomanceHilangnya Calon Pangeran pengantin Putri Sakura membuat Sasuke gelisah hingga mengkhawatiran hidupnya sendiri. Ia berusaha menguak misteri tersebut, dimana sang raja penguasa kerajaan Konona yaitu Naruto telah mengetahui segalanya. Ia dihadapkan pad...