Hari yang berkesan

906 37 0
                                    

Hari berganti hari, malam berganti pagi. Pagi memancarkan sinar nya.
Pagi ini kami bersiap siap untuk pergi untuk mengikuti lomba tersebut. Sebelumnya aku melihat Fauzan, aku berfikir kenapa dia ada di sini, bukannya ia ada di Tasik ya.
"Ren, kenapa Fauzan ada di Sini?" Tanyaku penasaran
"Ouh dia itu sengaja kesini kemarin malam, dia dipilih untuk mewakili grup hadroh" jelas Reni
"Ouh,gitu ya",ucapku
    Setelah itu kami bergegas menaiki angkot. Beberapa menit kemudian kami smpai di tujuan.Disana banyak sekali yang mengikuti lomba tersebut mulai dari Tsanawiyah sampai dewasa. Pertama kami daftar ulang setelah itu kami mengganti kostum. Setelah itu kami menunggu giliran dipanggil. Beberapa menit menunggu akhirnya giliranku. Aku langsung masuk ke suatu ruangan. Pertama aku ditanya identitas, lalu aku menunjukkan bakatku, yaitu bakatku menyanyi. Setelah selesai aku keluar ruangan.
   Sekilas aku melihat Fauzan sedang duduk, mungkin ia menunggu giliran tampil.
"Aku ingin sekali melupakanmu, tetapi semakin ku ingin melupakanmu,ingatan ini terus teringat kepadamu" ucapku dalam batin.
"Ciee yang pengagum rahasianya ada di sini," celetuk Mia sambil tersenyum
"Apa sih," ucapku kesal
"Semua orang udh tahu kalau kamu suka sama Fauzan," ucap Mia
"Hmm, ia sih gara-gara Rani yang ngerebut buku diary aku, terus dibaca sama santriyah lain, kan aku jadi malu," ucapku kesal
"Yaudah kita makan yuk, aku laper nih," ajak Mia
"Yaudah ayo," ucapku
Aku dan Mia berkeliling untuk mencari jajanan. Setelah berkeliling kami kembali ke tempat duduk.
  Adzan Zhuhur berkumandang semua rekan lomba istirahat untuk shalat Zhuhur dan makan siang. Saat itu aku tidak shalat karena sedang halangan. Aku menunggu di bawah musholla bersama Dyandra. Beberapa menit kemudian Fauzan ke musholla. Aku pun tidak sengaja menoleh ke belakang, ternyata ada dia.
"Ehmm, ada Fauzan ya", sindir Dyandra
"Ya terus," ucapku singkat
"Hmm, memandang Fauzan,"celetuk Dyandra
"Ihhh, Kenapa sih hari ini banyak yang ngeledek aku," ucapku kesal
"Itu kok pipinya nge blush," ucapnya sambil tertawa
"Udh ah, jangan ngeledek aku terus, mendingan kita ke tempat duduk tadi, takutnya ditinggalin disini" ajak ku
"Yaudah ayo," ucapnya
  Setelah itu kami pergi ke tempat tadi, Sekarang giliran Grup Hadroh El Ghozali yang dipanggil. Aku ingin sekali melihatnya tampil, tetapi pasti tidak bisa.Setelah menunggu lama semua santri sudah tampil semua. Sebelum kami pulang, kami berfoto dulu. Kami pun pulang menggunakan angkot,  semua santriyah tertidur mungkin mereka kelelahan.

Hay! Gimana ceritanya?Maaf ya ceritanya pendek,maaf juga ya kalau akhir akhir ini belum bisa update karena sibuk mempersiapkan UNBK.
Kalau ada komentar dan saran boleh di bawah.

Vote
👇

Mencintai Dalam Diam (REVISI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang