Pacar ?🤔

566 86 71
                                    

"Ketika kata dapat merubah keadaan, Dan kamu harus siap menanggung resiko di setiap kata mu itu"
😍


Marah? Lita marah dan jengkel sama cowo yang sedang mengendarai motor saat ini.

Emang cowok nggak peka!!! Dasar begok ni cowo!!! Pengen gue tendang dari blakang cowok bangsat!!!! Umpat Lita dalam hati.

"Eh bangsat pelan-pelan bisa kan? Gue pakek rok Goblok" teriak Lita dari belakang sambil tangan kirinya menoyor kepala Dava sedangkan tangan kanannya memegangi rok nya yang tertiup angin.

Karna saat ini cuaca mulai buruk, awan yang menghitam, dan mulai turun rintik-rintik hujan, di sertai kilat kecil.

"APA GUE KAGAK DENGER"

"Ngomong aja lo yang budeg, pakek segala ngomong nggak denger" kata Lita yang hampir seperti bisikan.

Dava yang saat itu melihat Lita dari kaca spion motornya ia dapat melihat bibir Lita yang nyerocos tapi Dava dapat menebak cewek itu ngomong apa, ia tanpa sadar tersenyum.

&

Hujan mulai turun dengan deras nya Lita dan Dava saat ini sedang berada di halte bus karna tidak ada toko ato cafe di dekat sini.

Dava melirik Lita yang sedang menggosok-gosokan tangannya, Dava tau tu cewek lagi kedinginan ia langsung melepas jaket yang menempel ditubuhnya dan langsung memberikan pada Lita.

"Pakek" kata Dava yang menyodor kan jaket ke Lita

"Apaan sih lo, kagak jelas" jawab Lita sok jual mahal.

Tanpa bicara dan nggak mau mendengar penolakan dari Lita lagi Dava segera memasangkan jaket itu ke tubuh kecil itu.

Saat Lita ingin ngebrontak tiba-tiba suara petir mengagetkan mereka dan Lita tanpa sadar memeluk Dava dari depan, Dava yang di peluk pun kaget dan seulas senyuman menghampirinya ia pun mulai membalas pelukan Lita.

Pelukan Lita lama-lama mengendur dan Dava dapat merasakan bajunya basah.

"Trimakasih dan maaf" kata Lita dengan suara serak

"Kenapa nangis" tanya Dava sambil mengusap air mata yang membasahi pipi Lita.

Yang di tanya hanya menggeleng-gelengkan kepala.

Dava diam dan sesekali mengacak-acak rambutnya yang basah, dan itu membuat mata Lita tertuju ke Dava, perasaan Lita mulai tak karuan saat bertemu mata Dava yang bening dan berwarna silver itu, Lita langsung memalingkan muka guna menghindari tatapan Dava.

Kilat petir yang selalu menyala itu membuat tubuh Lita bergetar, sebenarnya ia ingin nangis tapi mengingat disamping ada cowok brengsek ia mengurungnya karna gengsi.

Melihat gelagat aneh Lita ia akhirnya mendekatinya, dan ingin memeluk Lita, sebelum sampai mendekap Lita...

"Stoopp" cegah Lita

Dava hanya menaikan sebelah alisnya

"Jangan mendekat" kata Lita lagi

Dava yang mengerti hanya diam dan menyenderkan tubuh nya di tiang.

"Gue mohon tuhan jangan ada petir lagi gue mohon" gumam Lita tapi masih dapat terdengar oleh Dava.

"Lo takut petir" akhirnya pertanyaan itu keluar dari mulut Dava, setelah sekian lama ia pendam.

"Nggak" jawab Lita datar

"Udah kelihatan jugak masih ngeles"

"Diam" bentak Lita

Love PossessiveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang