Nyawa atau Balikan...?

209 25 46
                                    

"Jika kalian di hadapkan oleh suatu masalah dari masalalu, kejadian yang seharusnya menjadi kenangan itu akhirnya terulang kembali, apa yang akan anda lakukan.? MENYERAH ATAU MELAWANNYA?"

_________________________________________
Maaf sebelumnya di bagian ini
Tedapat bagian yang mungkin membuat
Kalian Ngilu.
🔪🔪🔪🔪🔪🔪🔪🔪🔪🔪🔪🔪🔪🔪🔪🔪
_________________________________________


"Hay Vit, Gimana kabar lo, gue kangen sama lo"

Diam dan kanget itu lah yang di rasakan cewek berambut ikal itu,
Mematung dengan tangan yang masih di genggam oleh Arshan.

"Sayang, gimana kabar kamu hem" dengan tangan yang mulai membelai pipi Lita,
Dan langsung saja ditepis oleh Lita.

"Jauhkan tangan kotor lo dari gue"

"Kenapa, apa kamu nggak rindu sama aku hem"

"Gue lebih baik mati daripada harus rindu sama bajingan kayak lo"

Arshan menatap mata Lita dalam yang sudah di selimuti oleh amarah, tetapi langsung di gantikan senyuman yang manis.

"Tarik omongan lo ato lo beneran mati sayang?"

"Neng ini martabak manis semanis eneng sudah jadi"
Suara abang martabak mengagetkan kedua insan yang hampir membunuh satu sama lain.

"Ah iya bang, nih uangnya kembaliannya buat abang aja"

Setelah mengambil dan membayar martabak pesenan Lita, ia pun langsung meninggalkan Arshan yang masih menatap Lita dengan kebencian dan dendam.

"Gue nggak akan tinggal diam sebelum lo ngerasain apa yang gue rasain" Batin Arshan

-----------
____________

Saat sampai rumah Lita langsung meletakan martabak di meja makan, tiba-tiba selera makannya jadi hilang gara-gara Arshan.

"Eh, kenapa di tinggal gitu aja kagak lo makan Ta, bukanya tadi lo nangis minta uang buat beli ni martabak?"

"Berisik Anjing" Lita melempar botol air yang sebelumnya ia ambil dari kulkas.

Lita pergi meninggalkan Doni yang bingung dengan sikap Lita yang berubah drastis.

"Pasti ada apa-apa, nggak mungkin nih anak tiba-tiba jadi kayak srigala" Batin Doni.

Kling...
(Anggap aja ini suara pesan masuk).

+8213+++++
"Gue tunggu lo di gudang *** kalo lo nggak dateng maka lo nggak akan bisa ketemu karin lagi"

Begitulah pesan singkat yang masuk di ponsel Lita, wajah Lita yang semula lesu sekarang jadi memerah karna menahan amarah.

"Gudang itu? Nggak-nggak mungkin ini nggak mungkin gue nggak mau kejadian gila itu terulang lagi!!!, Karin?" Batin Lita.

Tanpa menunggu lama Lita segera mencari nama di kontak nya dengan tangan yang bergetar.

"Angkat Rin"

"Nomor yang ada tuju sedang tidak aktif "

"AAAGGGRRHHH BANGSAT LO AR" teriak Lita frustasi.

Ia cepat cepat mengambil jaket yang ada di kursi belajarnga, dengan amarah yang tinggi ia langsung pergi meninggalkan rumah, saat membuka pintu rumah ia dikagetkan dengan Doni yang sedang membawa plastik hitam.

Love PossessiveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang