Malam semakin larut.saat ini Geevan tengah membawa sisi untuk pulang ke rumahnya dulu,karena Geevan tau gadisnya masih sangat trauma,Geevan tidak mungkin membawanya pulang kerumah gadisnya dengan keadaan yang sangat kacau.Keduanya telah sampai dikediaman rumah dermanta.Dengan perlahan Geevan membopong Gelsi yang terlihat lemah ke dalam rumah
"Astaga Evan Madi kenapa?"tanya Anna dengan terkejut.bagaimana tidak terkejut,tiba tiba saja anak mata semata wayangnya pulang dengan membawa seorang perempuan yang tampak kacau
"Nanti evan jelasin"ucap Geevan kepada ibunya
"Yasudah mending kita bawa madi dulu ke kamar.biar nanti bunda yang hubungi keluarga madi"ucap Anna khawatir
Saat ini Gelsi tengah terlelap tidur dikamar Evan.Gelsi tampak begitu lemah pas kejadian itu,dirinya terlihat begitu ketakutan dan trauma.sedangkan Geevan saat ini tengah berada didapur bersama bundanya,Geevan menceritakan kejadian yang telah menimpa Madi,dan tentu saja membuat bunda evan begitu terkejut dan merasa iba.Tapi bundanya bersyukur sekali karena anaknya berhasil menyelamatkan gadis yang disayanginya
"Bunda udah kabarin Vania.Vania terlihat syok saat mengetahui kejadian ini.Tapi bunda meminta vania untuk menenangkan dirinya dulu dan biarkan Madi untuk tidur disini dulu"Jelas Ana bunda Evan
"Makasih bun"ucap Evan sambil mengecup pipi bundanya
"Hmm..kamu ini manja sekali kalo sama bunda.kalo sama madi manja ga"Goda Ana kepada anaknya
"Kok bunda nyebelin sih kaya ayah"Sebal Geevan
"Mending sekarang kamu bawain makan buat madi.kasian pasti dia belum makan"Titah Ana kepada anaknya
Setelah berbincang bincang dengan bundanya didapur.akhirnya Evan melangkahkan kakinya untuk melihat keadaan Gelsi dikamarnya.Tepat dirinya sudah sampai didepan pintu kamarnya samar samar Evan mendengar seorang perempuan menangis dibalik kamar itu
"Hikss...Evan madi takut"Isak tangis Gelsi
"Evan kamu dimana..hiks hiks hiks"Sambung Gelsi lagi
"Evan mereka jahat....hiks...hiks...hikss"Isakan tangis Gelsi semakin kencang dan membuat Evan merasa khawatir,dengan buru buru evan membuka knop pintu kamar untuk segera memasuki ruangan kamar tersebut.Setelah memasuki ruangan kamar itu Geevan melihat gadisnya tampak kacau,lihat saja penampilan gadisnya saat ini sangat sangat buruk,terlihat dari rambut yang acak acakan,polesan make up yang berantakan di wajah cantiknya dengan mata yang terlihat bengkak.Tidak ingin berlama lama Geevan menaruh nampan makan untuk Gelsi dan langsung menghambur kan pelukannya ke gadis yang sedang ketakutan itu
"Please...lo jangan takut.ada gua disini"lirih Evan.Setelah Evan berbicara seperti itu terlihat gadisnya itu semakin mebgeratkan pelukannya kepada Evan
"Evann...madi takut hiks....hiks...hiksss"isak tangis madi sambil menenggelamkan kepalanya didada bilang Geevan
"Please madi jangan kaya gini.gua ga kuat liat lo rapuh kaya gini"Ucap Geevan semakin mengeratkan pelukannya
"Mereka jahat Evan.jangan tinggalin Madi"mohon madi kepada Geevan
"Gua disini.Gua ga bakal ninggalin lo"balas Geevan
"Mending sekarang lo makan dulu ya"ucap lembut geevan sambil melepaskan pelukannya perlahan.Namun,mendapat penolakan dari gadisnya
"Jangan lepasin pelukannya"pinta Gelsi kepada Evan
"Kalo ga dilepas gimanalo makannya"tanya Geevan kepada gadisnya itu
"Suapin aku.tapi jangan dilepas pelukannya"Bantah Gelsi kepada Evan
"Yaudah gua suapinlo.tapi lo peluk gua.kan tangan gua mau dipake buat suapin lo"balas Geevan
"Hmmm"ucap Gelsi sambil memganggukan kepalanya.
Dengan terpaksa,hanya demi gadisnya Geevan Menyuapi gadisnya dengan posisi badannya yang dipeluk oleh gadisnya.sekarang Geevan terlihat bahagia karena pada akhirnya gadisnya kembali merajuk manja lagi kepada dirinya.sungguh menggemaskan
_
_
_
_
_
_
_
_
_
_
KAMU SEDANG MEMBACA
Geevan
Teen FictionGeevan Nevano Dermanta atau yang kerap dipanggil Evan merupakan sosok prawakan tinggi dengan wajah yang rupawan bak dewa yunani.siapa sangka dibalik kesempurnaan fisiknya Geevan kerap disebut sebut juga manusia berdarah dingin,sosoknya yang dingin d...