Mumpung lancar idenya geng.
Ini sudah bulan ke 2 sejak Halmeoni meninggal, dan seharusnya bulan ini adalah bulan pertunangan ku dengan Joshua oppa, namun pria yang bersamaku bukanlah Joshua oppa lagi, tapi seorang bermarga Jeon, yaitu Jeon Wonwoo.
"Sudah lama menungguku?" Wonwoo memaksa untuk menjemputku pulang kerja bersama.
"Anni, aku juga baru pulang kok."
"Baiklah, aku akan mengantarkan mu pulang."
2 bulan sudah, pria ini mengantar dan menjemputku bekerja, entah apa maksudnya. Sedangkan aku hanya menghormati nya, dan menerima tawarannya.
Aku dan Wonwoo juga sering berkencan sebelum pulang kerumah entah itu makan malam direstoran atau pergi nonton bersama.
"Sudah makan malam?" Kini tanganya sudah menggenggam tanganku.
"Belom." Dan aku masih saja dingin terhadapnya.
"Mau makan dulu? Aku tau tempat steak terkenal."
"Baiklah, aku ikut saja." Wonwoo tersenyum menatapku lalu kembali fokus pada jalan, dan masih menggenggam tanganku, aku tak tau kenapa dia begitu manis padaku.
Aku juga tak tau kenapa aku tetap saja dingin terhadapnya, bukannya tak suka hanya saja aku tak mengerti harus bersikap bagaimana.
*****
Incoming call from wonwoo
"Em yoboseyo?"
"Kau sudah bangun (y/n) aa?"
"Nde wonwoo, ada apa?"
"Eomma ku memintamu datang ke rumah, dia merindukanmu katanya. Jam 9 aku akan menjemputmu."
"Eh? Emm.. Tak usah menjemputku, mobilku sudah selesai diperbaiki."
"Aku tidak perduli, pokonya aku akan menjemputmu." Setelahnya wonwoo mematikan telfonnya.
Dia memang selalu seperti itu, selalu memaksa.
Sesampainya aku dirumahnya, aku sangat disambut dengan keluarganya, eomma, appa dan noona nya berkumpul. Mereka ingin menghabiskan weekend bersama ku juga, kata Seulgi eonnie.
"Bagaimana kamu dengan wonwoo (y/n) aa?" Aku saat inisedang membantu eomma nya wonwoo memasak.
"Aku lihat kalian berdua sangat romantis, tidak seperti suamiku sekarang sibuk bekerja." Gantian Seulgi eonnie yang bicara.
"Hey, dia bekerja juga untukmu dan anakmu yang sebentar lagi lahir." Jawab wonwoo eomma, aku hanya bisa tertawa kecil melihat keluarga yang sangat hangat ini.
"Aku dan wonwoo sangat baik eomma, ya walau kami baru kenal tapi kami cukup akrab." Jawabku tersenyum pada eomma.
"Syukurlah kalau kau bisa menerima perjodohan ini, awalnya aku juga terkejut. Itu janji yng kita buat saat aku sedang mengandung wonwoo dan ibumu sedang mengandungmu."
"Saat itu, keluarga ku sungguh sangat berhutang budi pada Halmeoni mu, dan berharap menikahkan mu dengan wonwoo akan membalas budi baik Halmeoni mu."
Eomma menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi dengan perjodohan ini. Aku hanya bisa tersenyum dan merelakan apa yang sudah terjadi pada Tuhan.
"Aku sangat senang kalau wonwoo yang dingin itu akan menikah dengan wanita sehangat kamu (y/n) aa." Kini giliran Seulgi eonnie yang bicara, aku hanya tersipu malu. Menyadari bahwa aku sangat diterima disini.
Setelah makan siang bersama, Wonwoo mengantarkanku pulang karena wonwoo ada janji bertemu dengn klien kerjanya.
Dijalan aku hanya bisa memperhatikan bangunan tinggi yang ada disamping kanan kiriku, dan melihat awan yang menandakan sebentar lagi musim dingin akan berakhir.
KAMU SEDANG MEMBACA
imagine with Seventeen by Chan
Teen FictionImagine antara kamu dan personil seventeen Hope u like it!