Ini sudah tahun 3 aku bekerja di kantor ini. Aku sangat menikmati pekerjaanku sebagai editor novel. Selain hobi ku membaca, aku juga mendapat tambahan bahasa baru.
Sebenarnya 1 tahun ini menjadi lebih menyenangkan, karena ketua editor sangat receh sekali. Dia sering kali ke ruanganku hanya untuk bercerita kalau dia ketinggalan bus di pagi hari, ketinggalan dompet atau sekedar bertemu anjing cihuahua.
Kata orang dia sangat "banyol" sekali, selain aku hampir semua karyawan disini menyukai nya. Karena memang dia sangat ramah dan cocok jadi pelawak. Hampir tidak ada orang yang sedihnsaat bersama dia, karena dia sangat tau bagaimana menghibur orang lain.
"(Y/n)!"
"Kenapa joe?"
"Tau gak ternyata Boo-nim lagi suka sama seseorang! Omo omo omo."
"Daebakk! Pasti bahagia ya hidupnya kalo sama Boo-nim"
"Kok bisa?"
"Yaiyalah di jokes in mulu tiap hari. Emang kamu tau darimana joe?"
"Tadi dia keceplosan, gara-gara Seungwoo ngejek Boo-nim jomblo dari lahir, terus Boo-nim bilang dia lagi suka sama cewek."
"Aigoo, memang kurang ajar sekali Ong Seongwu." Joe cuma mantuk-mantuk aja.
*****
Joe meninggalkan ruanganku karena harus melanjutkan pekerjaannya. novel ku sudah selesai tadi malam, harus ku tunjukan pada Boo-nim lalu aku akan pulang. aku kurang enak badan, aku rasa karena hanya tidur 4 jam."Boo-nim!"
"Aigoo kamjagiya!" Aku hanya tertawa karena berhasil mengagetkannya.
"Kau bisa ketuk pintu dulu (y/n)-ssi, bagaimana kalau aku kena serangan jantung." Sahutnya ambil membenarkan rambutnya.
"Aigoo, kau seperti tidak tau aku saja, ini novelnya sudah selesai. Silahkan diperiksa." Aku menyerahkan tumpukan kertas yang membuatku pusing selama 1 bulan.
"Aa, gomawo (y/n)-ssi. Ah, kau sudah makan? Aku lapar. Padahal tadi aku sudah sarapan, aigoo perutku ini benar-benar seperti karung." Boo-nim mengelus-elus perutnya, aku hanya tertawa dengan tingkahnya.
"Baiklah, ayo beri perut karungmu makan, mau makan apa?"
"Jajangmyeon sepertinya enak."
"Kemaren kan sudah." Aku berusaha mencari restoran yang sudah buka.
"aku ingin sushi" lanjutku setelah ingat kemarin melihat restoran jepang yang begitu ramai saat aku pulang kerja.
"Baiklah, apapun mau mu akan kuturuti."
"Kalau begitu traktir?"
"Ya, akan ku belikan kau restorannya utukmu."
"Aigoo... Boo Seungkwan-ssi, kenapa kau baik sekali hari ini?"
"Karena kau telah bersusah payah menyelesaikan novelnya, aku akan memberimu hadiah." Novel yang ku kerjakan memang novel yang sangat membuat aku pusing, berat badanku turun 2kg karena harus memeriks, dan berkonsultasi dengan penulisnya.
"Aigooo, khamsahamida!" Aku tersenyum, dan dia juga tersenyum, lalu kami pergi untuk makan di restoran jepang.
*****
Aku libur selama 2 hari, Seungkwan memberiku libur 2 hari setelah aku mengeluh karena kehilangan 2kg berat badanku. Dia menyuruhku untuk makan banyak saat libur sehingga tidak mengeluh lagi, karena aku akan mengurus novel terjemahan Jepang setelah ini.Aku bangun kesiangan hari ini, tapi tak apa orang libur mah bebas. Aku menyeduh kopi ku, mencari cookies yang ku beli kemarin bersama seungkwan. Hari ini cerah sekali, jadi ingin jalan-jalan ke taman.
KAMU SEDANG MEMBACA
imagine with Seventeen by Chan
Teen FictionImagine antara kamu dan personil seventeen Hope u like it!