Aku tau, benar-benar tau kalo ini semua salah. Tapi gimana kalo dengan senangnya Aku bilang kalo Aku suka?
His face, his smile, his smirk, his pout, his eyes, his kiss, his body, his smeel, the way he hug me,the way he kiss me, the way he treat me. All of him, i love them.
Tapi, bisa dibilang aku ini busuk. Dia milik sahabatku sendiri . Ya, aku menyukai kekasih sahabatku . Lebih tepatnya aku adalah duri diantara mereka.
Tapi aku suka, Mingyu lebih suka aku daripada Tzuyu. So, itu salahku?
Aku udah jadi duri dihubungan mereka selama 2 tahun, Tzuyu kuliah di jepang, sedangkan mingyu kerja disini.
Aku gangerti kenapa Mingyu masih mempertahankan Tzuyu, padahal udah ada aku di depan matanya, tiap harinya. Tapi aku gapeduli, selama mingyu disini aku gaperlu khawatir akan apapun.
"Hey baby, good morning." Suara berat itu ngilangin lamunanku, suara khas bangun tidur dan tangannya yang udah memeluk perutku saat ini.
How can i escape?
"Masak apa?" Kini dagu lancipnya itu sudah bersandar di bahuku, sesekali mengecupnya.
"Masakin kamu sup, kamu masih mabuk."
"Emang tadi malem aku minum banyak ya?"
"Yaa.. Sambil mengacau tentang kau yang merindukan kekasihmu." Aku menekankan kata terakhir, ingin tau apa reaksinya.
"Am i? Ah namanya juga orang mabuk, aku lebih merindukanmu." Jawabnya semakin mempererat pelukannya.
"Bukannya orang mabuk itu saat jujur-jujurnya ya?"
"Ah (Y/n), tidak asik sekali kau pagi-pagi membahas ini." Mingyu melepaskan pelukannya, dan meninggalkanku. Dia lebih milih duduk di kursi barnya. Setelah itu terdengar dentingan gelas.
"Masih pagi gaboleh minun lagi."
"Minun air putih kok, bawel." Aku hanya bisa terkekeh saat Mingyu kesal gini.
*****
"This your soup babe."
Soup hangat buatan tanganku sendiri cuma dilirik oleh Kim Mingyu.
"Oh tidak mau makan? Apa kau ingin pergi ke jepang sekarang? Minta dibikinkan soup kekasihmu?"
Mingyu sekilas melirikku kesal lalu memakan supnya.
"Good baby." Kuhadiahi kecupan di pipinya, he's too cute.
*****
"Kamu libur kan kuliahnya?" Mingyu baru aja mandi, bertelanjang dada dan mengacak rambutnya sendiri dengan handuk. Sudah biasa."Iya, kenapa? Mau menerkamku?" Jawabku menggodanya.
"Jangan menggodaku, aku tau kau sedang ada tamu bulanan." Aku terkekeh.
Mingyu duduk didepan cermin di kamarnya, masih berusaha mengeringkan rambutnya. Jadi gemas sendiri.
"Sini aku bantu" Ku ambil handuknya,membantunya mengeringkan rambut.
"Kamu sini"
Ucapnya memintaku berdiri di depannya. Dan aku pun menurutinnya. Benar saja, dia memeluk pinggangku dan menyenderkan kepalanya di dadaku.
I have a big baby.
"Tzuyu minggu depan akan pulang kemari."
"Oh dia sudah libur?"
"Entah, mungkin"
"Haha.. Luapkan rindumu, aku akan menunggumu."
"Datanglah saat dia menyuruhmu datang, bersikaplah seperti biasa."
KAMU SEDANG MEMBACA
imagine with Seventeen by Chan
Teen FictionImagine antara kamu dan personil seventeen Hope u like it!