8. Jeon Wonwoo (3) ( I'll give you up firts)

349 15 1
                                    

Sambil demger in lagunya biar Tambah baper((:

Kuhabiskan malamku untuk berfikir dan menangis. Aku ingin menyesal, tapi percuma. Aku benar-benar merasa ini tidak adil.

Bagaimana bisa ini semua terjadi?

Aku memutuskan untuk membersihkan diriku, aku tidak bisa menyerah dengan keadaan. Aku harus memutuskan mana yang lebih baik.

Setelah selesai mandi, aku baru melihat Wonwoo dikamar ini, dia sedang memejamkan matanya di ranjang.

"Sudah makan ?" Dia terlihat sangat lelah sekali.

Dia hanya menggeleng, membenarkan posisinya.

"Makan dulu ya?" Ku coba untuk merayunya. Aku hanya tidak ingin dia sakit.

Dia kembali menggelengkan kepalanya, aku menghampirinya dan mengusap punggungnya pelan.

"Kamu harus makan, jangan seperti bayi besar Wonwoo ssi."

Aku tau dia banyak pikiran, atas semua hal yang ia lakukan, ia harus bertanggung jawab, aku akan berbicara padanya setelah makan.

Aku akhirnya memesan sarapan untuk kita berdua. Wonwoo kembali bangkit untuk mandi, sepertinya ia tak tidur semalaman.

Saat aku dan Wonwoo menyantap makanan, hanya ada denting sendok yang berbenturan dengan piring. hening sekali.

*****
Wonwoo menyiapkan pakaiannya, besok aku dan Wonwoo akan pulang, tapi bukan itu alsanya menyiapkan pakaiannya.

"Bolehkah aku bicara sebentar?" Aku mencoba memberanikan diri untuk menyelesaikan masalah ini.

Wonwoo duduk disampingku.

"Kamu mau ke rumah sakit?"
Dia hanya mengangguk.

"aku ikhlasin kamu, biar aku yang lepas kamu." Dapat terlihat ia terkejut dengan apa yang ku katakan.

"Aku tau ini janji keluarga kita, tapi aku gamau buat orang menderita karena hadirnya aku disamping kamu."

"Aku tahu, aku berdosa karena ga ikutin keinginan terakhir nenek aku. Tapi, aku lebih dosa misahin anak dan ibu dari ayahnya."

"Nenek juga pasti dukung aku kalau beliau masih hidup. Kamu tenang aja, aku bisa jelasin ini ke keluarga ku baik-baik. Kamu juga harus bisa jelasin ini dengan baik di keluargamu."

Teringat bagaimana sakit yang dirasakan Joshua oppa saat keluargaku memutuskan begitu saja hubunganku denganya.

"Maafkan aku (y/n) " Wonwoo menggenggam kedua tanganku.

"Aku tau kamu juga berjuang, aku sudah dengar dari kedua orang tuamu. Itulah kenapa aku mau menerimamu, dan membuka hatiku."

"Aku benar-benar gak berfikir akan jatuh hati padamu, aku tidak berfikir panjang atas apa yang aku lakukan, aku menyesal." Wonwoo mengusap tanganku.

"Lalu? Apa yang kamu dapatkan dari penyesalan itu Wonwoo ssi? Kamu hanya harus bertanggung jawab atas yang kamu lakukan."

"Jelaskan ini semua pada keluarga mu, lalu batalkan pernikahan ini, dan menikah lah dengan sohye."

"Tidak semudah itu (y/n).. "

"Aku tau, tapi memang itu jalan yag terbaik buat kita." Gantian aku yang menggenggam tanganya. Ini sakit, sangat sakit tapi aku hanya bisa merelakannya.

"Aku akan pulang besok, kamu temani Sohye di rumah sakit. Sohye lebih membutuhkanmu." Wonwoo hanya mengangguk dan meninggalkanku sendiri di kamar ini.

Kadang memang kita harus merelakan apa yang memang bukan untuk kita, tak perlu memaksa jika memang sangat menginginkannya. Karena saat kamu ikhlas dan terus berjuang, tuhan akan memberikan yang lebih, daripada apa yang kita inginkan.





Apasih adohh..
Tolong ini apaan aku bikin apa😭

 Tolong ini apaan aku bikin apa😭

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ya bodolah pokonya doi ganteng👌

imagine with Seventeen by ChanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang