Aku adalah mahasiswi jurusan sastra Jepang semester lima. Keluarga aku juga bukan keluarga yang mampu jadi aku harus kuliah sambil bekerja. Aku mulai menjadi guru privat bahasa Jepang sejak satu bulan yang lalu di tempat keluarga Lee. Muridku bernama Lee Chan tetapi keluarganya memanggilnya dengan Dino.
Dino hanya satu tahun lebih muda dibawahku dia belajar bahasa Jepang karena dia akan bekerja di Jepang sesuai keinginan orang tuanya jadi dia harus belajar bahasa Jepang cepat mungkin. Uang yang diberikan keluarganya pun sangat cukup untuk membayar kuliahku tiap semester nya.
Dino sangatlah menggemaskan aku sudah menganggapnya seperti adik laki laki ku sendiri. Dia juga pandai dan sangat mudah untuk mengerti apa yang aku jelaskan walaupun aku belum lulus dan belum menjadi sarjana sastra bahasa Jepang. Seperti saat ini Dino sedang belajar menulis Kanji yang telah aku contoh kan, memang bahasa Jepang itu tidak mudah. Aku sangat senang perhatikan saat ia sedang serius, Sangat menggemaskan.
"(y/n) sensei. Hajimaa.. jangan melihatku seperti itu." Dino menatapku sebentar lalu kembali mengerjakan kanjinya.
Aku tertawa, ternyata menyenangkan juga mempunyai adik. "Aa waee? Salahkan sensei melihat muridnya belajar?"
"Bukan begitu, hanya saja.. ah sudahlah." Jawabnya pergi meninggalkan aku yg berada di kamarnya.
"Loh mau kemana Dino?"
"Istirahat sebentar" jawabnya pergi meninggalkan kamarnya, mungkin mengambil minuman.
Aku pun melihat bukunya mengecek ulang apa yang ia kerja kan. Tapi mataku malah terfokuskan dengan hal lain. "先生好きだよ"
Ada tulisan Kanji ini di buku Dino. aku mengerjapkan mataku berkali-kali. Ini nggak mungkin kan?Tiba tiba Dino datang membawa dua gelas es coklat dan dua potong cheesecake. Aku buru buru menutup bukunya dan mengembalikannya ke tempat semula. Aku harap aku hanya salah baca atau mungkin bukan itu maksudnya.
" bagaimana apa tulisan kanjiku sudah lebih baik sensei?" jawabnya menaruh gelas di depanku.
"Hahaha jauh lebih baik.." jawabku akward.
"Sensei gwenchana?"
"Gwenchanayo haha haha.." dia hanya menatapku heran. Lalu dia membuka buku yang aku pegang tadi, matanya sedikit melebar. Sepertinya dia sadar aku melihat tulisan itu. Dia lalu menatapku sebentar lalu berdehem.
"Sensei tidak membaca buku ku yang ini kan?"
Aku hanya diam. Meminum es coklatku
"Maaf sensei, itu hanya.. hanyaa..mmm" dia menarik nafasnya berat. "Suki da yo, (y/n) sensei"
"UHUKKK" aku tersedak es coklatku sendiri. "Yaa Lee Chan! Aku gurumu." Jawabku tersenyum akward.
"Kita kan cuma beda 1 tahun sensei, salah noona."
"Heol." Jawabku buru-buru menutup mulutku.
"Akan aku buktikan setelah aku bekerja nanti aku akan menjadi orang yang sukses dan menikahimu noona." Jawabnya menatapku mantap.
Aku hanya tersenyum, sepertinya Dino hanya jatuh cinta monyet saja. Jadi aku cuma bisa tersenyum.
"Kita masih muda Dino, dan akupun harus melanjutkan kuliahku untuk S2, mungkin kamu hanya merasakan cinta monyet saja haha.." aku tertawa sambil memukul bahunya pelan.
Dino terlihat kesal, dia menatapku kesal. Aku pun terdiam, menunduk. Tiba-tiba saja Dino mengangkat tengkukku, mendekatkan wajahnya ke wajahku. Aku terdiam hanya bisa meremas karpet kamar dino. Dino tersenyum lalu menurunkan tengkukku.
"Aku sudah 22 tahun noona, aku sudah sangat bisa untuk menikahimu."
"Tok.. tok.. tok.."
Pintu kamar dino berbunyi, dino membukakan pintu dan aku masih terdiam di posisiku, terkejut dino bisa melakukan hal seperti itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
imagine with Seventeen by Chan
Teen FictionImagine antara kamu dan personil seventeen Hope u like it!