AlterEgo

1.6K 19 0
                                    

(Kita kembali lagi ke 1st Pov)

.........

06.45

"Dugh dugh dugh dugh!!", seseorang menggedor pintu kamarku. Bersamaan dengan getar dan dering handphone n*kia senter milikku yang tak henti-hentinya bernyanyi. alunan dering handphone dan pintu dipukul ini memaksaku mengumpulkan kesadaran. Menarik jiwa bergabung dengan raga. Membangunkanku dari "sms" *Sisa Mabuk Semalam.

"Andi... Bangun Di, ini sudah siang, mau bangun jam berapa?" suara lembut wanita setengah baya di balik pintu membuatku terbangun. Sesaat aku mengejap dan mencoba mengingat ini hari apa dan apa yang akan ku lakukan. Kulihat jam dinding yang jarum panjangnya mendatar menunjuk angka sembilan. Astaga!! aku membathin.

Bergegas aku bangun dan membuka pintu kos. Aku menjawab apa adanya sambil menggaruk kepalaku , "Maaf bu aku bangun, hehehe..."

Bukan omelan atau reaksi seperti yang kubayangkan, namun ibu kos malah menutup wajah dengan kedua telapak tangannya, berpaling dariku dan berteriak histeris. Aku bingung setengah mati dengan reaksinya dan hal yang pertama terlintas di kepalaku adalah : ibu kos kesurupan! "Ibu kenapa, bu? Aduh jangan kesurupan sekarang dong... aduh, gue harus gimana ni?? Tolong!! Toloooong!!," aku terlalu panik untuk menggunakan logika.

PAK!!! Sebuah sendal kayu khas milik ibu-ibu daerah Jawa bagian tengah mengenai kepalaku dengan telak, tanpa peringatan dan tanpa perasaan.

"Mas!! Kalo keluar kos, yang sopan tho!!"

Aku menoleh ke arah sumber teriakan dan melihat seorang gadis dengan kaos hitam ketat, bahkan kurasa terlalu ketat hingga menonjolkan kedua "properti" nya yang bergoyang saat pemiliknya berjalan dengan cepat sambil menunjuk padaku. Dalam hitungan detik dua tonjolan lumayan besar itu ada di hadapanku.

"Heh, loe kalo nimpuk jangan sembarangan ya!! Ini pala, bukan sasaran tembak," kataku galak pada gadis itu.

"Mas nya sendiri keluar kos cuma pake begituan, udah tau ibuku jantungan, kalo kenapa-kenapa, mas mau tanggung jawab??" jawab gadis itu menenangkan ibunya.

"Emang gue make apa..." aku terkejut begitu melihat diriku bertelanjang dada dan hanya menggunakan celana pendek putih tipis yang nyaris tembus pandang. Sebuah moment yang sangat memalukan. "Sorry ya Mel..." aku masuk ke dalam kamar tanpa basa-basi pada Amalia yang terkikik menutup mulutnya menahan tawanya.

****** Life Fast Die Young ******

(Dan 3rd pov lagi...)

...........

07.35

"Mas Andi, buruan dong mandinya, kita udah telat ni," Amalia menggedor pintu kamar Andi.

"Iya, sante aja napa sih? Woles... woles..."

"Sante gimana? Tar kalo aku kena SP lagi kan bahaya, mas."

"Udah, tenang... nanti aku yang ngomong sama bu Rina."

"Ya udah, tapi cepetan ya, aku gak enak telat terus sama temen-temen."

"Iye bawel," Andi keluar dari kamarnya menggunakan seragam hitam dengan pola yang sama dengan amalia, namun dengan warna yang berbeda. Di bagian dada mereka terdapat logo merah bertuliskan "Pizza Hit". "Ayo kita berangkat!!" seru Andi bersemangat.

"Mas, Mas, shek tho mas..." Amalia menahan tangan Andi yang mendahuluinya, "sekarang kan hari kamis, harusnya kamu pake baju yang ijho tho yo."

Andi berpikir sejenak dan menepuk jidatnya, "ohh iya, gue lupa!! Ya udah ga pa pa, gue pake ini aja."

"Temenan mas?" *beneran mas?

"Iye..."

****** Life Fast Die Young ******

Alcohol, Sex and Rock N' RollTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang