Malam semakin larut, aku, Lena dan Erick berpamitan pada ibu dan semua penghuni panti. Sepanjang perjalanan aku merasakan kegembiraan karena beban selama 10 tahun ini telah lepas. 10 tahun aku meninggalkan panti dengan rasa bersalah karena kematian Fani harus ku pikul sendiri. Sore ini semua seakan terhapus dengan melihat wajah gembira ibu, merasakan suasana kebersamaan di panti yang begitu aku rindukan dan bernyanyi bersama yang seperti de javu dengan erick. Beberapa tahun terakhir ini, Lena terus mendukung dan menopang jiwaku yang dilanda rasa bersalah. Tanpa lelah dia membujukku untuk kembali ke panti menjenguk ibu dan melupakan kesalahan yang tak kulakukan. Setelah berkali-kali aku tolak sarannya, minggu lalu dia berhasil meyakinkanku dengan syarat dia menemaniku. Jujur saja, aku tak bisa bertahan tanpa Lena. Lena selalu ada saat aku kehilangan arah. Berkali-kali aku terjebak masalah akibat kebodohanku dan berkali-kali juga dia menyelamatkanku.
Tetap tengah malam kami sampai di depan rumah, aku memintanya,"kamu ga usah pulang.. tidur disini aja." aku tersenyum, senyum yang amat dikenalnya.
"Dasar...." mengerti arti senyumanku, Lena tersenyum dan mengangguk. Ku parkir mobilnya di dalam garasi, saat hendak membuka pintu, ku tahan tangannya dengan tangan kiriku, Lena menoleh dengan ekspresi bingung,"what?". Kugerakan jari telunjuk kanan ku memanggilnya, Lena mendekat, kutarik kepalanya mendekat dan ku cium bibirnya. Kuhisap bibirnya lembut sambil ku elus rambutnya. Kulihat matanya nanar. Lidahnya masuk, menyapu setiap senti rongga mulutku. Kusambut serangan lidahnya, tangan kananku meremas payudaranya. Nafasnya semakin berat dan cepat seiring meningkat hasrat akibat remasanku. "hmmpphh.. hmmpphh", suara desah tertahan Lena. Tangannya menyentuh dadaku, tiba2 dilepas bibirnya dariku dan mendorongku pelan. "what??", aku heran dengan perlakuannya. "di dalem aja, disini ga enak..", kata lena. Aku paham, "ok ok", kataku sambil mengangkat tangan seperti menyerah. Lena keluar dari mobil dan berjalan ke arah pintu,aku berjalan dibelakangnya. Lena berbalik "kuncinya mana?", katanya dengan tangan terbuka tanda meminta. Ku berikan kalung tali dengan bandul sebuah kunci padanya. Lena berusaha membuka pintu dengan kalung kunci rumahku. Muncul ide iseng, ku pantatnya dari belakang. Lena bereaksi cepat ,menjejakkan hak sepatunya di kakiku dan membuatku kesakitan. "makanya jadi orang harus sabar", katanya galak
Pintu terbuka, Lena masuk ke dalam dan melepas jaketnya dan berjalan ke arah kulkas. Aku menutup pintu depan. "kamu mau minum apa?", Lena bertanya saat melihat isi kulkas.
"Beer aja deh." kuhempaskan tubuhku ke sofa.
"Tangkap!!" sekaleng kola dingin meluncur ke arahku.
"Kok kola?" kataku protes. Lena tidak menjawab, dia berjalan ke arah Hi-Fi, dan memencet tombol play. "I could stay awake just to hear you breathing", suara Steven Tyller keluar dari speaker yang ku pasang di tiap sudut atas ruangan. Lena mulai menari meliukan tubuhnya sambil membawa kaleng yang identik dengan kaleng minuman di tanganku. Lena Menariku dan mengajak berdansa dengannya. Aku menurut saja.
Watch you smile while you are sleeping
While you're far away and dreaming
I could spend my life in this sweet surrender
I could stay lost in this moment forever
Very moment spent with you is a moment I treasure
Dia menyandarkan kepalanya di dadaku. Matanya hamper terpejam. Raut wajahnya amat damai, bagaikan bayi tanpa dosa.
Don't wanna close my eyes
I don't wanna fall asleep
'Cause I'd miss you, baby
And I don't wanna miss a thing
Langkah kaki kami bergerak searah mengikuti irama lagu. Pelan tapi pasti menikmati setiap detik yang akan kuingat selalu. Di bawah cahaya temaram ruang tamu.
'Cause even when I dream of you
The sweetest dream would never do
I'd still miss you, baby
And I don't wanna miss a thing
Lying close to you feeling your heart beating
And I'm wondering what you're dreaming,
Wondering if it's me you're seeing
Then I kiss your eyes and thank God we're together
And I just wanna stay with you
In this moment forever, forever and ever
I don't wanna close my eyes
I don't wanna fall asleep
'Cause I'd miss you, baby
And I don't wanna miss a thing
'Cause even when I dream of you
The sweetest dream would never do
I'd still miss you, baby
And I don't wanna miss a thing
Kami tidur dalam kamarku, berhadapan tanpa mengenakan sehelai benangpun. Hanya bedcover yang melindungi kami dari dinginnya ac.
"Yaaaang.. " kata Lena lembut.
"Apa.. mau nambah lagi?" tanyaku bercanda.
"Engga.. bukan itu..." jawabnya.
"Trus?" aku penasaran.
"Si Nani..."
"Kenapa Nani?" potongku.
"Gimana kalo Nani kita kuliahin?" kata lena.
"Kuliahin dimana?" tanyaku. Aku takjub dengan idenya membiayai kuliah Nani yang tak sempat terpikir olehku padahal aku memiliki uang yang lebih dari cukup untuk membiayai kuliah 10 mahasiswa kedokteran.
"Di sini aja... nanti dia bisa tinggal disini sama kamu.. jadi ga usah ngekos.. trus kursus mengemudi juga, jadi kemana2 bisa mandiri.. jadi ntar kita ga terlalu direpotin juga.. uangmu kan banyak, cukup kok buat bayarin kuliahnya dia.. sekalian balas budi sama panti, " Lena memberi penjelasan panjang lebar.
"Tapi Nani kan udah gede, iya kalo dia mau, kalo enggak mau gimana?" tanyaku serius.
"Tenang aja.. aku yakin kamu pasti bisa bujukin dia.." lena meyakinkan.
"Hmmm ya udah deh.. nanti kita ke panti.." jawabku setuju.
"Kita telfon aja Nani, aku udah simpen nomer hpnya kok.." kata Lena. Sekali lagi aku takjub pada gadis ini, penuh perhitungan.
"Bobo yuk.. aku capek ni..", kataku padanya
"Hu'um... haaaooohhhmmmm", Lena mulai menguap.
Kudekap tubuh indah bidadari di depanku dan memejamkan mata dalam hangatnya kedamaian.
NB : Baca juga cerita saya yang lain :
1. Alcohol, Sex and Rock n' Roll >> http://www.wattpad.com/story/22069603-alcohol-sex-and-rock-n'-roll
2. Alexander Vampire Hunter >> http://www.wattpad.com/story/22126473-alexander-vampire-hunter
3. Pelet (untuk) Cinta >> http://www.wattpad.com/story/22124152-pelet-untuk-cinta
4. Pirates Life >> http://www.wattpad.com/story/22748851-pirate's-life
5. Pendekar pedang Petir >> http://www.wattpad.com/104012308-pendekar-pedang-petir-anak-takdir
KAMU SEDANG MEMBACA
Alcohol, Sex and Rock N' Roll
No FicciónSepenggal kisah tentang kehidupan Radeet, seorang rockstar yang memiliki band rock and roll ternama. Diwarnai dengan kehidupan liar personelnya, persahabatan, penghianatan, persaudaraan dan cinta. Realita yang tertutupi gemerlap kehidupan bintang. A...