Three

15K 1.1K 58
                                    

"J-jangan bercanda, Tae," Jungkook mendorong kedua pundak adiknya. Ia mendesah dan mengacak rambutnya. Candaan adiknya memang keterlaluan, sama sekali tak lucu.

Aneh sekali jantung Jungkook bisa berdebar karena lelucon adiknya. Si Jeon raven pun bangkit dari duduknya, "Sudah. Aku masuk kamar dulu."

"Hyung berniat kabur, huh? Apakah kau benar-benar payah dalam berciuman, huh?"

Taehyung mematikan televisi di hadapannya. Jungkook yang agak tersinggung melirik sang adik yang tengah memasukkan jemari di sela-sela jari tangan lainnya, tersenyum lurus kearahnya.

"Aku tidak kabur, Tae. Tetapi itu pernyataan gila," Jungkook berdecak. Ayolah, kakak gila mana yang akan mencium bibir adiknyaーadik tirinya, yang jelas tak terlalu dekat dengannya?

"Lebih baik kau menunjukkan kepayahanmu di depan adikmu dibanding pacarmu, bukan?" Taehyung terkekeh kecil, "Sini, tunjukkan ciumanmu."

Si macan kecil itu menggerling nakal. Pandangan yang membuat Jungkook berdegup, berdebar. Aneh. Tatapan adiknya itu seduktif sekali. Seolah menerkamnya.

"Hahhh," Jungkook duduk di samping Taehyung, "K-kau yakin, Tae?"

"Mengapa tidak?" Taehyung balik bertanya.

Ditatapnya mata macan sang adik. Tak ada keraguan setitik pun di kedua matanya. Jungkook mendeguk ludahnya. Ini salah, salah, salah. Anehnya, kedua mata adiknya itu seolah menghipnotisnya. Membuat pikirannya tak lurus lagi.

Dia tak berani mencium pacarnya, tetapi ini berbedaーdia ingin mencium adiknya. Mengikuti sang adik yang memejamkan matanya, Jungkook mengikuti memejamkan matanya. Perlahan, ia mendekat kearah muka Taehyung.

Bibir mereka bersentuhan. Ini untuk yang pertama kalinya untuk Jungkook, jantungnya berdebar-debar. Sesuatu yang menyentuh bibirnya sangat hangat dan lembut. Harum dan rasanya manis seperti buah ceri.

Jungkook perlahan memperdalam ciuman itu. Mengecap rasa manis yang dirasakannya. Ia ingin  lebih dan lebih. Jungkook melumat bibir itu, menggigit bawah bibirnya. Membuat sang adik sedikit mengeluarkan suaranya, "Nmmm..."

Jungkook membuka sedikit matanya ketika sang adik mengeluarkan desahan tertahannya. Mengira adiknya merasa sesak, si Jeon reflek melepas ciumannya, napas mereka beradu.

"Hahh, m-maaf Tae... Apa kau tak apa-apa?"

"Kau curang, hyung. Kau berhenti di saat menyenangkan," Taehyung mengatur napasnya. Matanya memincing menggoda, membuat muka Jungkook merona padam.

"Ehm, jadi... aku harus tetap menciummu, w-walau napasmu sesak?"

"Hahaha, hyung polos sekali!" Taehyung tertawa kencang, "Kau sudah cukup pandai hyung. Kau harus bisa membawa ritme ciuman yang panas dan dalam, lalu baru beri waktu pasanganmu untuk mengambil napas."

"Ah, begitu ya..."

"Mau coba sekali lagi?"

Jungkook membuka matanya mendengar perkataan sang adik. Salah, mencium adikmu adalah hal yang gilaーentahlah, Jungkook sudah tak bisa menolak lagi. Bibir adiknya itu luar biasa.

Jungkook perlahan menarik pinggul sang adik. Mereka berciuman, lagi. Dalam, dalam, dan dalam. Perlahan, sang adik melingkarkan tangan di belakang leher kakaknya. Berciuman hingga matahari di luar sana telah terbenam.

~××~

Keesokan harinya...

"Jungkookieeee~"

[✔] A Bad Hyung 《KookV Fanfiction》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang