10.1

2.3K 210 5
                                    


Selalu terlihat semakin indah
“MANTAN”



Shani mengepal genggamannya dengan kuat.
Bahkan ia tak perduli kukunya yang hampir menancap pada kulit telapaknya.

Shani mendengus kasar.
Membuang ponselnya ke sofa, lalu mendudukkan tubuhnya disana.

Shani menutup wajah dengan telapak tangannya.
Hatinya gelisah.


Bagaimana tidak?

Ia seharusnya sedang beristirahat sekarang.
Setelah dari pagi hingga siang yang terik ia full bekerja, memotret beberapa model untuk dijadikan bintang majalah pada bulan ini dengan tema yang berbeda-beda.


Saat jam makan siang, ia memilih berbaring di ruangannya, memainkan ponselnya, melihat-lihat sosial media untuk sekedar ingin tau kehidupan banyak orang di dunia maya.

Saat itulah emosi Shani yang tertahan mulai membuncah.

Saat ia menyecroll layar ponselnya ke bawah, ia melihat postingan Angel sedang bersama orang lain, dengan caption sebuah emot tersenyum menjulurkan lidah.

Angel bersama seorang perempuan yang terlihat tomboy seperti dirinya.

Awalnya Shani tersenyum dan men-cieee-kan Angel dalam hati.

Tak terlalu penasaran, Shani hanya sekedar ingin tau.
Ia mengklik nama orang yang di tag Angel.
Melihat-lihat berandanya, namun tak menemukan sosok Angel disana.

‘kok ga ada?’ herannya.

Sedikit penasaran, Shani memilih untuk melihat story orang tersebut.
Ada beberapa deret postingannya.

Hanya foto kolam renang.

Foto kolam renang lagi, ditambah ada beberapa orang yang bersantai disana.

Lalu foto dirinya, mungkin? Blur, karena diambil di dalam air.

Kemudian foto yang menangkap dan seperti difokuskan ke beberapa orang yang duduk-duduk di pinggir kolam.
Agak blur, namun Shani yakin salah satunya adalah Angel.

T

idak hanya Angel!

Shani menyentuh layarnya agar foto tersebut tertahan.

‘itu... Aurel?’ Shani menegaskan kembali foto tersebut, mencari sesuatu yang lain, dan ...

Viny!
Ya, Shani yakin itu Viny, adiknya.

Ada satu lagi.
Gadis yang berdiri membelakangi kamera. Apa itu...?

Shani menajamkan matanya, ia melihat sosok yang familiar.
Shani merasa mengenalinya dari pakaian yang dipakai.
Ia menebak itu adalah Gracia.

Disisi yang lain, ia juga melihat sosok yang pernah ia temui.
Bukan, maksudnya Shani pernah melihat orang ini, bersama Gracia.

‘ini Okta, kan?!’ batinnya kaget. Dan ada beberapa orang lagi, entah bagian dari mereka atau bukan.

“apa nih, maksudnya?” Shani menggumam keheranan.

Ada satu slide lagi.

Shani memerhatikannya, lagi.

Perkiraannya benar, itu adalah Gracia.
‘Gracia!’

Kini Shani membelalakkan matanya, mulai terpancar emosi diraut wajahnya.

Yang membuat ia tersulut emosi adalah caption si empunya akun tersebut,

‘Selalu terlihat semakin indah.
Nyesel kan? :’(
“MANTAN”
But... senang banget
bisa ketemu dia lagi *ikon love.’


'What!'

“Mantan? maksudnya, Gracia mantan orang ini? Mantan pacar? Mantan majikan? Mantan apa nih!” shani mencoba berpikir positif.

Ia tak mengenal si pemilik akun. User namenya terlalu alay untuk bisa ia baca, menurutnya.

Shani masih mencoba berpikir positif.
Namun, setan kembali berhasil mengembalikan emosinya.

“katanya cuma berempat! Kok dia ga bilang ada yang lain sih!” Shani geram.

Shani mengacak rambutnya frustasi. Gelisah menjalar disekujur tubuhnya.

Shani ingin langsung menghubungi Gracia dan menuntut penjelasan, namun ia sudah terlanjur kesal dan terperdaya oleh emosinya sendiri.


Tok tok tok!

Shani menoleh ke arah pintu ruang kerjanya. Ada Acha melongok ke dalam.

“Shan, pemotretan mau dimulai. Modelnya udah siap. Cantik, loh ... Cepet ya!” perintahnya.

“buat lo aja, Cha!” Shani berdiri lalu mengangguk, mengangguk atas perintah ‘cepat ya!’.

"Dasar bucin... setia bener sama Gracia. Yakin dia juga setia sama lo? Hahaha." Acha meledeknya.

'SHIT!' Shani mengacak rambutnya lagi.

’dia ga ngehubungin gue! Oke!’ hatinya panas.

Shani berjalan tak semangat. Pikirannya entah kemana.

Ia berjalan menuju ruang pemotretan. Sedikit melamun.


Brukkk!!!















Apa pula lah ini 🙏🏻




Bagaimana, Jika Aku Tanpamu?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang