7.2

2.5K 205 2
                                    

Mereka masih berdebat tentang 'siapa yang akan mengantar Shanju pulang.'

Shani bersiap menjawab, "Ju, gue udah janji sama Gege nganter dia cari dal-“

Gracia membekap mulut Shani, “mau belanja bulanan kak.” sergahnya sebelum Shani membuatnya malu, lagi.

“yaudah, aku sama Desy, ya Des?” pandangan Shanju beralih pada Desy yang tersenyum sambil meringis.

nyong wis janji, nganter ndoro Cleo ke salon, huftt.” ekspresi Desy merasa bersalah.

“oh iya, iya. Oke deh, aku bisa naik transportasi umum atau online, kok.”

“eh, jangan kak!” sergah Gracia melambaikan tangannya cepat tanda tak setuju.

Shanju mengangkat kedua alisnya, bingung seperti membatin ‘terus aku pulang sama siapa?’.

'SHIT!' batin Beby, ia menundukkan kepalanya.

‘Kenapa gue ga nyadar dari tadi! Ini pasti jebakan!’ gelagat Beby terlihat cemas.

“btw, gue duluan, ya“ Beby hendak beranjak, namun langkahnya ditahan oleh Shani. ‘sial! Sial! Shani sialan!’ btinnya merutuk.

“nah, kebetulan. Juju mau pulang, bang Boy juga mau pulang. Mending barengan deh, jalan pulangnya juga searah, kan?” sambung Desy tak kalah licik.

‘Desy juga sialan!’ batin Beby. “ter...terserah deh. K-kalo Shanju mau, ya ayo aja” Beby menggumam dengan mengedarkan pandangannya tak teratur.

Segala yang menyangkut tentang Shanju, dapat membuatnya idiot seketika.

Shanju memandang Beby dan menyadari gadis tomboy itu sedang gelisah, “gausah deh, aku bisa-“

“jangan!” Shani, Gracia, Desi, dan ... Beby juga! Mereka teriak bersamaan dan membuat suasana menjadi kaku seketika.

“nyong ga mau disembur bapakmu lagi, Ju. Serem!” jawab Desy yang memang pernah dimarahi oleh ayahnya Shanju karena beberapa waktu lalu Shanju mengabarkan bahwa ia akan pulang dengan Desy, namun Shanju malah pulang terlebih dulu menggunakan ojol.

“yaudah pulang bareng gue aja, ga apa-apa kok.” Beby memberanikan diri, Shani dan Gracia menganggukkan kepalanya menatap Shanju.

"beneran nih, ga apa-apa?" tanya Shanju memastikan. Beby mengangguk pelan sambil sekuat tenaga mencoba tersenyum.

'anjir! pengen mati aja ya tuhaaan!' batin Beby sambil memukul-mukul pelan bagian dadanya.

Bagaimana tidak, setelah Beby mengangguk setuju, Shanju membalas senyumnya. Shanju tersenyum padanya.

'iya! Barusan dia senyum ke gue!' Beby berusaha tetap bersikap cool, meski batinnya masih kegirangan tak karuan.

“nyong duluan ya! Shan, cepet nyusul ke kelas!” Desy berlari pelan menuju kelas tambahannya.

“nah, urusan 'Juju pulang sama siapa udah beres'. Yaudah, aku ke kelas dulu ya, yang. Nanti ketemu di kantin.” Shani mengelus rambut Gracia yang mengangguk.

“titip Juju ya, bang!” Shani mengedipkan matanya pada Beby, membuat Beby mendelik tajam padanya.

“lo juga! Mau kemana lo anak kecil?” sidik Beby pada Gracia.

“kak Nju, aku duluan ya, mau nyusul temen-temen di kantin nih.” Shanju mengangguk sambil tersenyum melihat Gracia menjulurkan lidahnya pada Beby.

Ia berlalu meninggalkan Beby dan Shanju yang saling terdiam.

“yuk!” Beby memutuskan berjalan duluan, Shanju membuntutinya.

‘awas lo semua!’ rutuk Beby dalam hati mengingat kelakuan adik tingkatnya saat tadi.

Gracia menuju kantin menemui sahabatnya, Viny, Aurel, dan Angel.

Shani dan Desy bergegas untuk kelas tambahannya.

Sedangkan Beby yang diikuti Shanju berjalan ke arah parkiran.

Entahlah, bagaimana cerita mereka berdua akan berlanjut. Tak ada yang tsu, pun dengan Shani, Gracia, dan yang lainnya. Kecuali Beby dan Shanju sendiri, dan ...

...

...

...

...

...

...

...

author gajenya. Hehe.












Jadi gemes sendiri sama bebnju!
Ah! Semoga ceritanya ga acak-acakan. Fokus greshan dulu 🙏🏻


Bagaimana, Jika Aku Tanpamu?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang