10.2

3.4K 215 28
                                    

Maaf ...

Udah ga tahan kepengen publish lanjutannya.

Terimakasih dan selamat membaca 🙏🏻

_____________

Tok tok tok!

Shani menoleh ke arah pintu ruang kerjanya. Ada Acha melongok ke dalam.

“Shan, pemotretan mau dimulai. Modelnya udah siap tuh." Acha berbalik untuk pergi, namun ia  menghentikan langkshnya dan kembali menatap Shani.
"Cantik loh... Cepet ya!” perintahnya sambil nyengir kuda.

“buat lo aja, Cha!” Shani berdiri lalu mengangguk, mengangguk atas perintah ‘cepat ya!’.

"Dasar bucin... setia bener sama Gracia. Yakin dia juga setia sama lo? Hahaha." Acha meledeknya.

'SHIT!' Shani mengacak rambutnya lagi.

’dia ga ngehubungin gue! Oke!’ hatinya panas.

Shani berjalan tak semangat. Pikirannya entah kemana.

Ia berjalan menuju ruang pemotretan. Sedikit melamun.

Brukkk!!!

Ia menabrak seseorang.

“maaf, mbak. Maaf saya teledor. Maaf.” Shani membungkukkan badannya beberapa kali tanpa memandang orang yang tak sengaja ia tabrak, kemudian ia berlalu pergi dengan tergesa.

*

Acha sedang mengecek hasil jepretan Shani,

“lo kenapa, sih, Shan?” seketika lamunan Shani buyar.

“ah? Ngga, kok. Gue ga apa-apa.” Shani mengelak.

“yakin lo?”

“iy-“

“ketemu mantan sekaligus jadi model pemotretannya jadi bikin gagal fokus, ya?” model yang tadi ditabrak Shani ikut nimbrung sok akrab obrolan Acha dan Shani.

Acha nenoleh ke arah belakang, “eh? Maksud, mbak Naomi apaan, ya?” ia langsung menyambar kata-kata Naomi.

“mantan aku.” Naomi tersenyum pada Acha dan hampir memeluk Shani yang duduk dari belakang, ia sedang berdiri.

Shani menepis tangan Naomi dengan wajah risihnya dan Acha hanya melongo tak percaya.

“serius?” Acha menatap Naomi yang mengangguk semangat, “Shan?” lalu pandangannya beralih pada Shani menuntut jawaban.

“serius... Cuma ya gitu deh, karena ga cocok, akhirnya kita putus.” Jelas Naomi.

“gila lo, Shan. cewek secantik mbak Naomi lo sia-siain? Sakit lo!” Acha terheran-heran.

“yang dewasa gini lo hempaskan demi bocah kaya-“ Shani yang sedari tadi terdiam dengan semua ocehan Acha dan Naomi kini menatap Acha tanpa ekspresi dan membuat Acha tak berkutik.

“iya, selera Shani tuh loli.” Ejek Naomi.

“mending dia kemana-mana, lah! Dari pada kamu!” balas Shani sambil melihat-lihat hasil jepretannya tanpa menatap Naomi.

Keduanya terus membahas masa lalu yang  nenurut Shani tak penting namun berarti bagi Naomi. Acha hanya menjadi nyamuk, eh, pendengar yang baik.

Wajah Naomi terlihat kesal. Acha lagi-lagi hanya terdiam melihat drama keduanya.

“udah, udah! Lanjut pemotretan lagi, yuk! Sebentar lagi break, isoma. Udah laper nih!” Acha menengahi perang dingin antara Naomi dan Shani.

Shani bersiap memainkan kameranya, lagi, dengan modelnya yaitu Naomi dan beberapa model lainnya.

Bagaimana, Jika Aku Tanpamu?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang