"Tuan,apakah lantai ini sebaiknya dipel?"
"Tidak perlu Harry. Lagipula, hanya sedikit saja yang terkena cairan sialan itu." Ucap Draco yang sepertinya masih mengingat kejadian tadi.
Harry mengambil tissue kemudian membersihkan lantai yang terkena cairan tadi. Sementara Draco mengambil botol kosong kemudian menuangkan cairan pembersih lantai kedalamnya. Draco juga nengambil ember, dia meletakkan ketiga barang itu kedalamnya.
"Sudah selesai Harry?"
Harry mengangguk.
Harry mengambil sapu dan pel. Mereka pun akhirnya meninggalkan gudang. Saat menuju depan café, rupanya suasana sudah tampak sepi. Pelayan-pelayan Draco maupun Mrs. Weasley sepertinya sudah pulang. Hanya tinggal Draco dan Harry lah disana. Tidak disadari, bahwa mereka tadi cukup lama berada di gudang. Sepertinya tidak akan lama jika Draco tidak membuat 'drama' maupun Draco tidak membuat ulah.
"Maafkan aku Harry, sepertinya aku telah membuat hari pertamamu pulang terlambat." Ucap Draco saat ia melihat hari mulai gelap.
"Tidak apa-apa, Tuan."
Harry memulai pekerjaannya dengan menyapu lantai. Ruangan itu cukup luas sehingga membutuhkan beberapa menit untuk menyelesaikannya.
"Harry, mau kubantu?"
"Tidak usah Tuan, sebaiknya Tuan duduk saja disitu. Atau mungkin pulang ke rumah?"
"Tidak Harry, aku akan menunggumu disini. Lagipula aku juga harus menutup café ini."
Hening lagi. Harry melanjutkan pekerjaannya. Setelah berpikir dan menimbang-nimbang keputusan, dia memutuskan untuk membersihkan kaca terlebih dahulu. Dia mengambil kain lap dan pembersih kaca. Dia mulai menyemprotkan pembersih kaca ke sana kemari kemudian membersihkannya dengan kain.
Dari kejauhan, tampaknya Draco terus mengamati Harry. Dari kejauhan, Harry tampak kurus dan tidak terlalu tinggi. Draco terus mengamati sosok itu sampai-sampai tidak berkedip. Dia tidak tahu apa yang ia bayangkan selagi dirinya terus memandang sosok yang terus membersihkan kaca.
Harry berjinjit hingga melompat ke atas untuk dapat menggapai kaca bagian atas. Tubuhnya terlalu pendek sehingga tidak dapat menjangkaunya.
"Biar aku saja."
Seketika Harry terkejut dengan suara itu.
"Maaf, aku telah membuatmu terkejut." Draco mengambil kain itu dari Harry yang sepertinya masih terkejut. Belum sempat Draco membersihkan kaca, Harry merebut kain itu darinya.
"Aku bisa melakukannya sendiri Tuan. Kan sudah kubilang Tuan duduk saja."
"Yakin? Coba buktikan" Draco menampilkan senyum mengejeknya
Harry memalingkan mukanya ke cermin. Kemudian mencoba membuktikannya. Seperti yang dilihat Draco tadi dari kejauhan, dia masih berjinjit bahkan melompat untuk membersihkannya.
"Mau sampai kapan kau membersihkannya?"
Draco terkekeh pelan dan merebut kain itu secara paksa. Sedangkan Harry hanya mendengus pasrah.Langsung saja Draco membersihkan kaca itu. Tubuhnya yang tinggi memudahkan dia menggapai kaca bagian atas. Walaupun terkadang, Draco sedikit berjinjit untuk menggapainya. Apa yang dilakukan Draco, sangat membantu Harry yang tubuhnya hanya sebahu Draco. Draco saja masih sedikit berjinjit apalagi dirinya yang harus berjinjit penuh atau bahkan melompat.
Draco menyemprotkan pembersih kaca terlalu bersemangat kesana kemari sehingga secara tidak sadar, membuat muka dan rambut Harry sedikit basah.
"Nahh sekarang siapa yang konyol?" Harry terkekeh pelan
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Yours
FanfictionKarena semua itu berawal dari mimpi yang akhirnya dapat berubah menjadi kenyataan. Tapi apakah itu benar? Karena sebagian mimpi hanya sebuah khayalan [24 Agustus 2019]