★Satu★

62 12 0
                                    

Senin, 16 Juli 2018 pukul 06.00 WIB bertempat di Sekolah Menengah Akhir (SMA) Taruna Harapan, sekolah terfavorit di wilayah Jakarta Selatan yang memiliki gedung megah, bersih dan rapi seta murid-murid yang tergolong anak orang kaya yang hidupnya bergelimang dengan harta dan suka berfoya-foya dengan uang hasil jerih payah orang tuanya.

Hari ini, adalah hari pertama Masa Orientasi Siswa atau yang biasa dikenal dengan MOS di SMA Taruna Harapan. Banyak sekali murid baru yang memakai seragam SMP berdatangan di SMA Tarhap untuk melaksanakan upacara bendera pada pertama kalinya.

*Aira Hasna Putri Mahendra*

Namaku Aira Hasna Putri Mahendra, biasa dipanggil Aira. Umurku 15 tahun dan sekarang adalah hari pertamaku masuk SMA favorit ku setelah aku lulus SMP dengan nilai yang memuaskan. Aku anak bungsu dari 2 bersaudara yang dilahirkan oleh seorang bunda yang sangat berjasa karena semua ibu kan sangat berjasa kepada anak-anaknya. Dia yang melahirkan, merawat, dan membesarkanku penuh dengan cinta.

Sedangkan Ayah, dia telah lama pergi meninggalkan aku, Ayah pergi meninggalkan kami dan memilih hidup bersama wanita lain yang menjadi selingkuhannya. Ayah meninggalkan kami saat aku di dalam kandungan bunda yang baru berusia 3 bulan dan kak Aina baru berusia 3 tahun. Sebenarnya, aku merasa kepo dengan wajah sosok pelindung keluargaku, tetapi bunda melarang aku bertemu dengannya. Entah mengapa bunda melarangnya tetapi aku tidak pernah sekalipun melawan perintah bunda.

Pagi kali ini, aku, bunda, dan kak Aina sedang berada di dalam mobil yang sama. Seperti biasanya, bunda selalu mengantarku dan kak Aina ke sekolah setelah itu bunda pergi bekerja di salah satu butik miliknya. Kak Aina sekarang sudah kelas XII di SMA Tarhap, ya aku sekarang jadi adik kelasnya.

Setelah mobil kami menyusuri jalanan ibu kota yang sangat padat pada pagi hari, tibalah kami di gerbang utama SMA Tarhap. Besar dan megah sekolahnya, secara yang menghuni anak orang kaya rata-rata. Aku pun turun dari mobil diikuti kak Aina.

"Aira masuk dulu ya bun, Aira takut kalo telat"

"Iya, hati-hati ya nak. Belajar yang rajin jangan cari musuh disini, pokoknya kamu harus fokus belajar jangan yang lain, oke."

"Oke bun, nanti bunda jemput jam 15.15 ya Aira tunggu di halte situ."

"Nggak sayang, bunda pulang malem. Nanti yang jemput Pak Ali soalnya bunda ada urusan sama temen-temen bunda. Nanti bunda sampaiin ke pak Ali. Udah sana masuk!"

"Aira masuk dulu, dadaa."

"Bun, Aina masuk dulu ya. Bunda hati-hati di jalan."

"Iya kamu juga hati-hati ya" setelah kami berdua mencium tangan bunda, bunda pun melajukan mobilnya dan pergi meninggalkan SMA Tarhap menuju butik, kami berdua melangkahkan kaki menuju lapangan upacara.

Kami berbicara sambil berjalan menyusuri halaman depan sekolah.

"Kak"

"Apa?"

"Kak Aina OSIS juga kan?"

"Iya emang kenapa?"

"Bareng kalo gitu ke lapangannya"

"Ya emang."

"Oh, Aira kirain kak Aina ada urusan"

"Memang ada"

"Di mana?"

"Ya di lapangan lah ra. Kamu itu jadi orang jangan terlalu polos lah, ini itu ngga tau, ini itu ngga paham"

Study Loving YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang